yasa sudah sampai di rumah raden. kalau dilihat dari banyaknya orang yang datang, sepertinya raden cukup pintar juga menyatukan hampir seluruh murid kelasannya dulu. soalnya ramai, pasti semua temannya datang, kan?
"woy!!!"
dari singgasananya, raden melambaikan tangan kanannya menyapa yasa. dapat dilihat kalau tangan kiri raden sedang memegang sebuah gelas berisi air warna merah--soda.
tapi belum sempat yasa menghampiri raden, atensi yasa langsung tertuju pada seorang gadis berambut panjang yang sedang tertawa bersama gadis lainnya yang tidak begitu yasa kenal. maklum saja, di smpnya dulu, yasa hanya mengenal beberapa orang saja.
gadis itu adalah mika, mika yang sama yang sempat mengisi kekosongan hatinya.
mengurungkan niatnya menghampiri raden, yasa malah melipir ke arah mika. entah apa yang ia lakukan sekarang, badannya seolah bergerak sendiri, meyakinkan yasa untuk berani mengambil langkah karena mika tidak terlihat bersama aris, artinya... mika sudah putus, kan?
sementara itu, dari singgasananya, raden kebingungan sendiri kenapa yasa tidak jadi menghampirinya. saat raden menangkap sosok mika, ia malah terkejut. tumben sekali yasa nekat begitu.
"eh, yasa!" mika menyapa yasa hangat saat lelaki itu sampai di hadapannya, berpura-pura mengambil minuman di meja.
yasa balas menyapa, "eh, elo!" katanya, "apa kabar?" lanjut yasa basa-basi.
"baik-baik aja, eh tapi serius gue pangling banget tau sama lo!"
yasa mengangkat sebelah alisnya, "pangling kenapa?"
"iya, lo tambah kece aja, ahaha! kalo nggak liat nametag lo itu, gue nggak bakal sadar kalo lo yasa!" jawab mika menunjuk sebuah bordir bertuliskan nama lengkap yasa–ah, sial! yasa baru sadar kalau ia memakai seragam sekolah dan bukannya kemeja hitam yang biasa ia gunakan!
oh tunggu dulu... pantas saja gadis yang menangis tadi itu tau namanya!
yasa tertawa hambar, pikirannya kembali lagi pada cara mendekati mika, setidaknya yasa harus berhasil mendapatkan nomor telepon mika atau mendapatkan status sebagai sahabat mika malam ini.
tapi baru saja yasa mau lanjut mengobrol dengan mika, seorang gadis tiba-tiba menghampiri mereka berdua–eh...
"widya???" ujar yasa heran melihat teman smknya berada di sini karena seingat yasa, ia tidak pernah satu smp dengan widya.
widya melambaikan tangannya sambil tersenyum lebar, "pinjem mika, ya?"
belum sempat yasa menjawab, mereka berdua sudah pergi menjauh. sekarang pertanyaan yasa ada dua; sejak kapan widya adalah teman smpnya dan sejak kapan widya dekat dengan mika???
kalau begini, apa yasa yang tidak populer ini bisa meminta bantuan widya untuk mendekatinya pada mika, si gadis favorit semua orang?
from:011-202
punten yasaap kabs????????
sori gw baru beli pulsaㅠㅠbtw... semangat reuniannya!!!
gw doain semoga mba mika
udah nemu pengganti kak aris
tp bukan lo ♪~(´ε` )oya, mau taruhan nggak?
kalo dalam sebulan lo bisa
jd pacar mba mika,
gw nggak bakal ganggu lo lggmn????
011-204
tuh bonus nomernya h3h3yasa mengernyit, "tumben, ni orang ada gunanya..."
sepertinya hari ini semesta sedang mendukung yasa. tapi ngomong-ngomong, bocah ini tau darimana segala hal tentang yasa? ah, sepertinya yasa memang tidak boleh menganggap remeh kekuatan seorang penggemar rahasia!
waw dah 2021 aja... tp ni work masi blm keliatan jg hilal endingnya...
ANW...... thanks buat yg udah ngikutin punten yasa huhuhu pdhl update-nya bukan main lama skli...... klo kata mb wulanfadi, i wuf you<3 /emot crying sekolam/
KAMU SEDANG MEMBACA
punten yasa [hwang yunseong]
Fanfictionyasa dingin, tapi justru disitulah daya tariknya. yah, setidaknya begitulah kata pengagum rahasia yasa. ⚠au!lokal [published on july 6th, 2020]