🌺 Dare 🌺

9.2K 576 33
                                    

Jigeum neoreul wonhaneun
Nae sumgyeori neukkyeojini
Neol barabogo isseodo
Missing you
Seotun nal won't you set me free

Baby nal teojil geotcheoreom anajwo
Geuman saenggakhae mwoga geuri
eoryeowo

Geojitmalcheoreom kiseuhaejwo
naega neoege
Majimak sarangin geotcheoreom

Majimakcheoreom
mamamajimakcheoreom
Majimak bamin geotcheoreom love
Majimakcheoreom
mamamajimakcheoreom
Naeil ttawin eopsneun geotcheoreom

🌺🌺🌺

"cepat Sakura, jika tidak sekarang kapan lagi kau akan mengatakan nya pada Sasori-nii!" Dorong Ino pada Sakura yang masih berdiri di balik tembok memperhatikan kakaknya yang sedang mengobrol dengan teman satu fakultas nya, dia sudah berdiri disana hampir satu jam dan masih belum memiliki keberanian untuk datang menghampiri kakaknya.

"Tapi, Ino .."

Jengah dengan tingkah Sakura terlebih kakinya sudah terlampau sakit karena berdiri dalam waktu lama sembari mengenakan High heels, Ino melirik Karin yang berdiri disebelahnya dan memberikan kode. Dengan begitu keduanya langsung menyeret sakura untuk menemui Sasori.

Dari kejauhan Sasori sudah bisa melihat Sakura yang datang menuju kearahnya bersama dengan kedua temannya, dia mengernyitkan alisnya karena tidak biasanya Sakura datang menghampirinya di kampus. Pasti ada sesuatu yang penting.

Dengan gugup sakura melangkah kakinya ke arah kakaknya, dia menatap Sasori cemas. Mulutnya beberapa kali terbuka untuk mengatakan sesuatu, tapi beberapa kali juga dia urungkan. Dan hal itu justru membuat Sasori semakin penasaran.

"Ada apa Sakura? Katakan apa yang ingin kau katakan"

"Saso-nii aku.. aku.." Sakura menundukkan kepalanya dan menggigit bibir bawahnya gugup, bagaimana ini? Haruskah dia mengatakannya?

"Apa?"

"Aku.. " melirik Ino dan juga Karin, Sakura melihat keduanya mengangguk. Jadi dia tidak punya pilihan lain selain mengatakannya "aku.. aku hamil Sasori -nii"

"Oh, hamil" Sasori menganggukkan kepalanya, tunggu dulu .. "apa?! Katakan sekali lagi sakura, kupikir aku salah dengar. Iya kan? Aku pasti salah dengar"

Sakura dengan mata penuh penyesalan menatap Sasori, "aku hamil"

Seketika itu juga Sasori terdiam, sedari tadi dia mencoba menyangkal apa yang sudah dia dengar. Tapi kenyataan telah menamparnya telak "katakan pada ku siapa yang menghamili mu sakura, siapa ayah bayi yang kau kandung itu?!"

Sasori mencengkram bahu sakura erat hingga membuat sakura meringis, "S-S-Sasuke"

Dengan susah payah sakura mengatakan hal itu pada Sasori, dan detik berikutnya dia dikejutkan dengan Sasori yang melangkah pergi meninggalkannya menuju kantin anak fakultas management bisnis.

"Apa ini? Kenapa malah jadi seperti ini? Ino, Karin, sekarang kita harus apa?"

"Kenapa bertanya padaku, tanyakan pada Ino. Dia biang masalahnya" ujar Karin melemparkan tanggung jawab pada Ino, dia ada disini hanya untuk melihat kesenangan bukannya berbagi penderitaan.

Ino yang dilempari tanggung jawab menghela napas, dia mendekati sakura dan menepuk bahunya pelan "berdoalah supaya Uchiha tak berdosa itu masih utuh ditangan kakak mu"

Sakura menyesal, jika saja dia tidak memilih Dare saat bermain truth or dare dengan Ino maka semuanya tidak akan menjadi seperti ini, tapi Ino benar-benar keterlaluan, bagaimana bisa dia memintanya untuk mengaku hamil pada kakaknya.

Lain kali dia tidak akan mau memainkan permainan laknat itu lagi!.

Saat sedang sibuk meratapi nasib, tiba-tiba Sakura teringat sesuatu.

"Kita harus menghentikan Sasori-nii"

"Kenapa?"

"Jangan tanyakan kenapa! Jika kita tidak bisa menghentikannya maka habislah aku" dengan begitu sakura menarik Ino dan juga Karin untuk berlari menuju ke arah kantin, dalam hati dia berharap semoga Sasuke tidak berada di kantin dan tidak bertemu dengan kakaknya. Jika terlambat maka habislah sudah dia.

🌺🌺🌺

Bughhh.. bughh.. tanpa mengatakan apa-apa, Sasori langsung memukuli Sasuke sesaat setelah dia tiba di kantin. Dia sangat marah saat melihat jika pria sialan itu justru sedang bermesraan dengan wanita lain sementara adiknya sedang hamil anak dari bajingan ini.

Tidak bisa mengendalikan dirinya, Sasori memukuli Sasuke habis-habisan tanpa memberikan peluang bagi pria itu untuk melawan atau sekedar mempertahankan diri.

Naruto, Shikamaru, dan juga Neji yang sedang bersama dengan Sasuke sangat terkejut dengan sikap Sasori. Bahkan Shion, wanita yang sedang bersama dengan Sasuke menjerit ketakutan saat melihat Sasuke tengah dipukuli oleh Sasori.

Dengan cepat Shikamaru dan juga Neji menahan Sasori yang mengamuk, sedangkan Naruto membantu Sasuke untuk berdiri.

Sasuke meringis menahan sakit di wajahnya yang dipukuli oleh Sasori, dia bahkan bisa merasakan darah di mulutnya. Tampilannya saat ini pasti sangat berantakan, dia memandang Sasori heran. Kenapa tiba-tiba sahabat kakaknya ini memukuli dirinya, dia tidak pernah merasa membuat masalah pada pria itu yang membuatnya pantas untuk dipukuli.

"Lepaskan aku, biar ku-habisi bajingan sialan ini!!" Sasori meraung marah, dia mengabaikan jika kini mereka sudah menjadi pusat perhatian para mahasiswa yang berada di kantin.

"Sasori-nii, tenanglah. Katakan apa yang terjadi, kenapa kau memukuli Sasuke?" Naruto tidak bisa membiarkan hal ini terus berlanjut, dia tidak ingin ada pertumpahan darah disini. Dia belum selesai memakan ramen-nya.

"Bajingan sialan ini sudah menghamili adikku dan sekarang dia malah sibuk bermesraan dengan wanita lain, bukankah dia pantas untuk ku pukuli?!!"

Hening, seketika seluruh kantin menjadi hening. Menghamili adik Sasori? Tapi siapa adik Sasori?

Sebenarnya di seluruh kampus tidak ada yang tahu jika Sasori memiliki seorang adik, kecuali mereka yang pernah satu SHS dengannya termasuk Sasuke, Shikamaru, Naruto dan Neji hal itu karena sakura melarang kakaknya itu untuk memproklamirkan hubungan keduanya di depan umum. Dia belajar ini dari pengalaman, karena saat di SHS dia selalu menjadi kotak surat berjalan untuk kakaknya. Sakura tidak ingin mengalami hal itu lagi, cukup masa SHS nya yang suram.

Sasuke terkejut mendengar perkataan Sasori, Sakura hamil? Anaknya?

Tepat pada saat itu Sakura, Ino dan juga Karin sampai di kantin. Dan semuanya sudah terlambat.

"Kenapa kau panik sekali, Sasuke pasti hanya akan menyangkalnya dan kita tinggal bilang jika tadi kau sedang kena Dare. Apa yang perlu di khawatirkan?" Kata ini dengan santai yang dibalas anggukan Karin menyatakan persetujuannya atas perkataan Ino.

"Kalian tidak mengerti, masalahnya adalah-"

Belum sempat Sakura menjelaskan, di seluruh kantin yang hening tiba-tiba terdengar suara Sasuke yang mengatakan "Bagaimana bisa Sakura hamil? Seingatku saat kami melakukannya aku memakai pengaman"

Saat itulah Ino dan juga Karin memandang kearah sakura secara bersamaan dan Sakura hanya bisa menghela napas pasrah "inilah masalahnya"

Yang bisa sakura lakukan kini hanyalah berharap agar dia bisa segera meluruskan segala kesalahpahaman ini secepatnya, dia harus segera menjelaskan semuanya pada Sasuke dan juga Sasori sebelum semuanya menjadi semakin rumit.

TBC.

DARE (Three Shoot)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang