🌺 Dare 🌺

6.9K 542 21
                                    

Jigeum neoreul wonhaneun
Nae sumgyeori neukkyeojini
Neol barabogo isseodo
Missing you
Seotun nal won't you set me free

Baby nal teojil geotcheoreom anajwo
Geuman saenggakhae mwoga geuri
eoryeowo

Geojitmalcheoreom kiseuhaejwo
naega neoege
Majimak sarangin geotcheoreom

Majimakcheoreom
mamamajimakcheoreom
Majimak bamin geotcheoreom love
Majimakcheoreom
mamamajimakcheoreom
Naeil ttawin eopsneun geotcheoreom

🌺🌺🌺

Sakura benar-benar ingin menjelaskan semuanya sekarang, jadi dengan berani dia datang menghampiri Sasori dan juga Sasuke yang masih bersitegang.

Dia berdiri di samping Sasori dan menggenggam tangan kakaknya "Nii-san, dengarkan aku. Jangan pukuli Sasuke, dia-"

"Berhenti membelanya Saku, pria seperti dia sama sekali tidak layak untuk kau bela! Dia pantas menerima pukulan dariku, bahkan ini masih kurang" Sasori begitu emosi, dia tidak pernah bisa mentolerir adiknya diperlakukan seperti ini. Pertama pria itu mengambil keuntungan dari adiknya, dan sekarang tidak mau mengakui bayi dikandungan Sakura. Adiknya pasti sangat kebingungan karena hamil dan tidak tahu bagaimana menyampaikan kabar ini pada keluarganya, sedangkan pria itu malah sibuk bersenang-senang dengan wanita lain. Cih, harusnya tadi dia memukulinya lebih keras lagi agar pria itu menyesal.

"Saso-nii, kau salah paham. Sebenarnya aku-"

"Sakura, kenapa kau tidak bilang kepadaku jika kau hamil" kali ini perkataan sakura dipotong oleh Sasuke, dia berbalik dan meringis saat melihat luka di wajah Sasuke. Kakaknya benar-benar tidak main-main saat memukuli Sasuke.

"Aku-"

"Tentu saja karena kau terlalu sibuk dengan para wanita-mu kan, jika tidak maka bagaimana mungkin adikku tidak memberitahumu?!!"

"Aku tidak berkenan dengan siapapun, mereka saja yang suka menempel padaku!!"

"Kau pikir aku percaya?!"

"Itulah kenyataannya"

Sakura sangat cemas karena masalah ini sepertinya lebih rumit daripada yang dia pikirkan, dia dan Sasuke adalah teman, lebih tepatnya friends with benefit. Terkadang mereka sering melakukan hubungan seks jika butuh, tapi selebihnya mereka berdua tidak lebih dari seorang teman. Kedua keluarga mereka saling kenal dan kakak mereka juga berteman, jadi tidak menutup kemungkinan bagi keduanya untuk menjadi sahabat dekat.

Jika ke salah pahaman ini tidak segera diselesaikan, maka akan menjadi semakin rumit.

"Sasori-nii, Sasuke-kun!" Panggil Sakura mencoba menengahi perdebatan keduanya "kalian harus mendengarkan ku, aku-"

"Cukup Sakura, kau tidak perlu menjelaskan apapun lagi. Aku akan menghubungi Tou-san dan Kaa-san mengenai masalah ini, agar pria ini mau bertanggung jawab" ujar Sasori, di akhir kalimatnya dia memandang tajam kearah Sasuke. Dia tidak pernah suka dengan si pantat ayam ini, jika bukan demi keponakannya yang belum lahir maka dia tidak akan pernah membiarkan adiknya bersama Sasuke si pantat ayam.

Apa? Masalah ini tidak bisa sejauh itu, dia harus segera mengatakan yang sebenarnya "tapi aku tidak-"

"Kau pikir aku orang yang tidak bertanggung jawab? Aku pasti akan bertanggung jawab, aku akan menelpon keluargaku sekarang juga untuk datang melamar Sakura"

"Sasuke-kun, aku tidak-"

"Baik, kutunggu kedatangan-mu  Uchiha!"

Bagaimana ini, keduanya tidak membiarkan Sakura menyelesaikan perkataannya. Sekarang apa yang harus dia lakukan?

DARE (Three Shoot)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang