Tamara leyla avariella, gadis beragama muslim yang menetap di Italia bersama sang ayah yang bekerja sebagai buruh pabrik. Tamara menjadi korban perdagangan manusia oleh ayahnya sendiri karena terlilit hutang pada sekelompok mafia. Ia dijual pada seo...
Suasana pagi itu tampak sangat mendung, pertanda sebentar lagi akan turun hujan. Seorang perempuan berjalan tergesa-gesa memasuki pintu gerbang baja setinggi dua meter, sambil membawa sebuah tas besar, ia memasuki mansion yang baginya agak menyeramkan karena desainnya yang serba hitam.
Tamara leyla avariella, gadis muslim berdarah Indo-Italia itu mulai sekarang harus tinggal di mansion tersebut sebagai pelayan karena menjadi korban perdagangan manusia. Ayahnya yang terlilit utang pada sekelompok mafia mau tidak mau harus menjual putrinya yang baru genap 20 tahun itu pada mafia yang dikenal bengis dan tak berperikemanusiaan, Jazlan hieremias.
Kedatangan Tamara disambut oleh pria manis yang terlihat sebaya dengannya.
"Selamat datang," ucap pria itu ramah. "saya Raynor, butler di mansion ini."
Tamara balas tersenyum dan sedikit menunduk. "Selamat pagi, saya Tamara ... pelayan baru."
Raynor mengajak Tamara masuk ke dalam mansion. Saat menapaki lantai marmer hitam bercorak abstrak itu, Tamara merasa seperti sedang berada dalam dunia kegelapan. Terlebih setelah melihat tangga yang akan ia naiki.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Benar-benar serba hitam. Tamara dibawa ke sebuah kamar yang di mana jika ia berdiri di dekat jendela, ia bisa langsung melihat pemandangan laut. Raynor mengatakan bahwa kamar tersebut sebenarnya bukan kamar untuk maid, tapi karena asrama maid sudah penuh, jadilah Tamara yang menempati di kamar kosong tersebut.
"Segera ganti pakaianmu, lalu turun ke bawah. Tuan Jazlan akan datang sebentar lagi," ujar Raya.
"Baik," sahut Tamara. Setelah Raynor keluar dari kamarnya, ia segera mengganti pakaiannya dengan seragam pelayan yang sudah disediakan. Usai berganti pakaian, ia langsung bergegas kembali ke bawah dan ikut berbaris bersama maid yang lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ia sempat mendapat tatapan aneh dari para maid dan pekerja pria yang ada di sana karena menjadi satu-satunya orang yang mengenakan hijab di antara para maid. Tamara memilih abai dan menunduk saja. Hingga tak berselang lama, tiga unit mobil datang dan memasuki pekarangan mansion. Dari dalam mobil tersebut, turun seorang pria beserta anak buahnya. Dialah Jazlan hieremias, mafia berhati iblis yang tak kenal belas kasihan. Seluruh pekerja membungkuk hormat saat pria itu lewat termasuk Tamara.
