0.1 Garis Lintang

103 6 4
                                    

Bukankah hidup ini sebetulnya mudah? Jika rindu, datangi. Jika tidak senang, ungkapkan. Jika cemburu, tekankan. Jika lapar, makan. Jika mulas, buang air. Jika salah, betulkan. Jika suka, nyatakan. Jika sayang, tunjukkan. Manusianya yang sering kali mempersulit segala sesuatu. Ego mencegah seseorang mengucap "Aku membutuhkanmu"

-Fiersa Besari-

==°==°==°==°==°

Bulan purnama yang datang menyinari malam yang gelap gulita ini. Dengan lampu jalan yang sedikit demi sedikit dinyalakan walau tak terang sepenuhnya, setidaknya dapat memberi cahaya beberapa tempat yang nampak nya telah diserang kegelapan. Dan bulan indah itu yang menerangi semua nya. Dengan bintang yang nampak kecil dari sini, hanya satu bintang yang menampakkan dirinya, tepat di dekat bulan. Seperti bintang itu yang menemani bulan purnama yang menerangi langit malam sendirian.

Laki-laki yang sedang berdiri di dekat tiang lampu jalan itu menyakui tangan nya kedalam jaket dan melihat ke arah jalan yang terlihat sepi. Hanya beberapa mobil ataupun motor yang lewat dengan cepat. Kemudian laki-laki itu menatap bulan yang ada di atas sana.

Senja mungkin indah. Tapi malam ini lebih indah.

Lama kelamaan bintang-bintang lainnya mulai bermunculan. Bulan purnama itu tertutup oleh awan dan kelama-lamaan tak terlihat sama sekali dan hanya terlihat bintang yang bersinar di atas sana. Terlihat bintang jatuh, konon nya jika membuat permohonan saat bintang jatuh, permintaan mu akan terwujudkan. Entah percaya atau tidak nya.

Ketika bintang jatuh, laki-laki itu membuka tudung jaket nya dan memejamkan mata sambil menautkan kedua tangan nya ke depan dada. Dia tengah membuat permohonan sepertinya.

"Keinginanku hanya satu, entah akan dikabulkan atau tidaknya."

"Aku ingin menjadi seseorang yang ia cintai. Dia adalah segalanya bagiku walau itu sudah lah hal yang lalu. Aku ingin mengakui bahwa aku telah mencintai nya dari lama. Tetapi takut jika nanti ia menyukai diriku hanya sebatas fana."

---

"Star."

Yang dipanggil menoleh ke arah yang memanggil. "Iya apa?" tanya Starla menatap Karina. Karina nampak sangat ingin bertanya, terlihat dari pupil matanya yang bergerak-gerak seperti ingin tahu sesutu.

"Lo deket sama Arthur kan?"

Starla sempat diam sejenak dan mengangguk. "Iya deket. Tapi sekarang udah nggak deket banget si, cuman pas kecil pernah jadi temen deket aja haha." Jawab Starla tertawa hambar. Benar, Starla pernah berteman sangat dekat dengan Arthur dulu saat mereka menduduki sekolah dasar. Faktor utama karena rumah mereka bersebelahan, tetapi semenjak Arthur pindah saat kelulusan. Mereka berdua tidak pernah berkomunikasi.

Tetapi siapa sangka jika mereka berdua kembali dipertemukan saat memasuki SMA?

"Dia punya pacar nggak?" tanya Karina, sempat membuat Starla tercengang dan terdiam beberapa saat kemudian di tegur oleh Karina. "Heh, ko ngelamun? Gue tanya punya nggak dia, kan kalian deket."

Starla tertawa canggung. "Nggak tahu. Coba tanya adek nya aja, sekelas sama Cece adek lo."

Karina terkekeh. "Oh iya gue baru sadar haha. Makasih Star." ucap Karina memberikan wink dan melambaikan tangan nya kemudian anak itu lenyap dari ujung pintu. Karina yang cantik bak dewi Aphrodite, sesuai dari nama depan nya. Pantas saja ia menjadi primadona satu sekolah dan dikejar oleh hampir 87% siswa laki-laki di sekolah, dari kakak kelas sampai adik kelas. Tetapi dari banyak nya itu Karina malah memilih Arthur, laki-laki dingin tidak banyak bicara. Starla sempat bingung dan terdiam kenapa Karina memilih Arthur.

Fajar dan SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang