Minatozaki Sana
Ia adalah gadis keturunan Jepang yang saat ini menetap di Korea
Dengan langkah gontai ia meninggalkan kasurnya yang empuk, bersiap untuk mandi dan berangkat kerja. Sana tinggal di sebuah apartemen yang cukup besar.
Setelah bersiap ia segera mengambil tas nya dan segera berangkat meninggalkan apartemen nya.
Cklekk..
Suara pintu... Yang menandakan jika ia sudah keluar dari apartemen nya
••••••|
"Huwaaa... Akhirnya ia pergi juga" Ucap seorang wanita sambil keluar dari tempat persembunyian nya
"Hari ini dia bangun lebih lama dari biasanya" Ucapnya lagi sambil mengambil beberapa bahan makanan dan bersiap untuk memasak
Wanita itu hanya memakai sedikit, agar tidak ketahuan oleh sang pemilik apartemen.
Setelah memasak ia segera memakan makanannya, setelah itu ia bersiap mandi
Ia mengambil beberapa pakaian yang ia sembunyikan di sebuah lemari, dimana sana tidak akan menyadari jika ada baju orang lain berada di sana
Ia segera kekamar mandi dan melakukan rutinitasnya, ia memakai shampo sana, sabun mandi sana dengan sedikit demi sedikit. Bisa gawat jika sana menyadari jika shampo dan sabun mandinya cepat berkurang
Wanita tersebut segera merapikan barang-barang yang baru saja ia gunakan, mengembalikan barang tersebut keempatnya. Ia harus meletakkan nya dengan sama persis, karna sana dapat mengingat hal-hal kecil di dalam apartemen nya. Salah satu barang saja yang tidak berada di tempat seharusnya sana akan langsung curiga
Wanita tersebut sudah pernah mengalaminya
Jantungnya hampir copot saat itu
Setelah merasa semuanya sudah beres wanita tersebut membaringkan dirinya di kasur sana, dengan tidak sopan nya ia juga mengambil buku diary sana.
Sana biasa menulis hari-hari yang ia lalui di buku tersebut, baik itu senang ataupun sedih. Biasanya sana menulis buku diary nya ketika ingin tidur jadi keesokan harinya wanita asing tersebut dapat membacanya di tambah lagi buku diary tersebut tidak di kunci, jadi ia bisa membaca buku tersebut dengan leluasa
Ia membacanya sambil tersenyum karna ternyata kemarin sana baru saja bertemu dengan sahabat lamanya, sana dan sahabatnya menghabiskan waktu bersama hingga tidak sadar jika sudah larut malam.
"Hmm.. Pantas saja ia telat bangun tadi" Ucapnya
Satu hal yang wanita tersebut ketahui tentang sana...
"Sana.. Wanita itu, kesepian" Ucapnya menatap sendu buku tersebut
Sana memiliki keluarga, teman, sahabat dan seorang kekasih.
Tapi tidak satupun dari mereka yang tahu bagaimana perasaannya, apa yang ia rasakan, apa sana mengalami masalah, bahkan jika sana sedang terpuruk. Tidak ada yang mengetahui nya
Hanya satu orang yang mengetahui keadaan sana, dan perasaan sana
Yaitu...
Dia... Wanita asing tersebut
Ia tahu apa yang dirasakan sana dengan membaca buku diary sana, hari-hari yang ia lalui selalu ia habiskan dengan membaca buku diary sana. Ia mencoba memahami apa yang sana rasakan
Sana di kelilingi oleh orang yang ia sayangin... Tapi mengapa ia masih kesepian?
Wanita tersebut tidak mengerti.... Seharusnya sana dapat hidup bahagia
Sana itu seperti wanita yang sangat sempurna.
Sana memiliki keluarga
Sahabat
Teman
Dan kekasih
Mereka semua selalu ada untuk sana... Tapi sana masih merasa kesepian
Kenapa?
Wanita itu berfikir keras
Apa sebenarnya sana tidak menuliskan semuanya di dalam diary nya?
Wanita tersebut mengangguk pelan
"Aku rasa dia tipe orang yang tidak ingin menyusahkan orang lain, jadi bisa saja ia menyimpan masalahnya sendiri tanpa menceritakan nya pada siapapun" Wanita tersebut mengeluarkan pemikirannya
"Kau tenang saja, aku yang akan mendengar cerita mu. Walaupun kau tidak menyadarinya" Ucapnya sambil memeluk buku tersebut.
Terkadang sana memang suka berbicara sendiri di apartemen bya, karna sana tinggal sendiri jadi ia merasa tak apa jika ia berbicara sekuat hatinya padahal teryata ada seorang wanita yang selalu mendengar ocehannya
Sana terkadang mengeluh dengan pekerjaan nya yang banyak
Rasanya wanita tersebut yang sedang bersembunyi ingin keluar dan memberikan kata semangat pada sana
Tapi itu tidak mungkin
Sampai kapanpun...
Seorang Minatozaki sana
Tidak akan bisa dan tidak boleh bertemu dengan Chou Tzuyu