o n e ☠

65 8 9
                                    

一 THE PIRATES 一

Yerina Pov

Aku perlahan lahan membuka mataku.

ughh

Kepalaku sangat pusing, pandanganku kabur dan berputar-putar.

Dimana ini? Aku melihat keadaanku dan ternyata mulut ku di bekap, kaki tanganku diikat. Sama seperti tawanan yang aku temukan tad-

HAH? GISELLA! DIMANA GISELLA?!

Aku menoleh kanan kiri dengan panik dan menemukan Gisella ada di sebelah kanan berjarak dua orang tawanan dengan ku. Masih dalam keadaan pingsan.

Aku mencoba dan berusaha keras untuk melepaskan diri dari tali ini dan bekapan dimulutku.

Aku berjuang mati - matian tapi itu tidak membuahkan hasil. Ikatan ditangan dan kakiku sangatlah kuat dan membuat pergelangan kaki dan tangan ku perih.

" Hei kau! gadis berambut
coklat! Bisakah kau diam saja dan terima nasibmu." ucap salah satu pria

" Gadis bodoh haha " ucap pria lainnya

Tidak aku ketahuan! Bagaimana ini? Untungnya mereka tidak mempermasalahkan ku. Yang paling penting sekarang adalah keselamatan Gisella. Pasti ayah dan ibu sangat khawatir sekarang.

Aku mencoba memperhatikan sekitar. Sekarang kami ada pelabuhan? Pelabuhan mana ini? Kenapa aku baru tau?

Astaga!

Ada dua kapal besar dan satu kapal sangat besar diantaranya.

Kapal tersebut terlihat sangat modern daripada kapal yang biasa aku lihat. Walaupun sama sama terbuat dari kayu, tapi kayu yang dipakai seperti sangatlah mahal. Ini adalah kapal terbaik yang pernah aku lihat.

Tapi bagaimana bisa jika disini pelabuhan tapi tidak ada orang lagi selain kumpulan laki laki berpakaian full hitam dengan masker.

Kapal? Orang - orang berpakaian hitam? Dan tunggu! Aku baru sadar ada bendera yang terkibar diatas kapal dengan gambaran tengkorak serta tulisan dibawah gambaran tersebut 'Black Mamba'.

Hah?! Black Mamba? Kalau tidak salah apakah itu kelompok bajak laut kejam yang di bicarakan dua wanita di pasar sore tadi?

Oh tidak! Tidak bisa! Aku harus menyelamatkan Gisella bagaimanapun caranya!

Aku terus meronta ronta dan berteriak dalam diam karena kain bekapan yang dimulutku. Sambil menangis aku terus berusaha melepaskan diri.

" Hei kau dari tadi tidak menyerah ya?" ucap salah satu pria yang tadi sempat menegurku, sambil berjalan kearahku.

" Urghh, hngg rghh." Teriak ku, berharap pria di depan ku melepaskan bekapan dimulutku.

Pria tersebut menghampiriku dan berjongkok untuk menyamakan tingginya denga ku.

Lalu pria itu melepaskan bekapan dimulutku.

" Hey! Apa yang kau lakukan Yuta?" ucap salah satu pria lainnya sembari menghampiriku dan pria yang disebut Yuta.

Aku masih terengah - engah dan berusaha mengambil nafas sebanyak banyaknya.

" Gadis ini sangat gaduh sedari tadi, biarkan dia bicara dulu. Kalau hanya kata 'itu' yang dia ucapkan, aku akan membunuhnya sekarang." ucap pria bernama Yuta tadi

Deg. Dibunuh?

" Kau terlalu kejam Yuta, hey gadis berambut coklat, jangan sampai kau ucapkan kata yang merujuk pulang atau dibebaskan ya. Aku sedang berbaik hati hari ini. " ucap pria yang menghampiri aku tadi sambil terkekeh

The PiratesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang