2.hukuman

23 4 0
                                    

" Tadi gimna ceritanya bisa pingsan" tanya cila.

Elsa menghela napas panjang lalu mulai menceritakan nya.

Flashback on

" Mel udah belum" ujar elsa setengah berteriak.

" Lah kok gada yang jawab" gumam Elsa.

" Mel Lo baik- baik aja kan" Elsa kembali berteriak, lalu menggedor pintu wc nya.

" Mel, Melani....... Yaudah bentar gue cari pertolongan dulu" tariak elsa di luar WC denagn raut wajah panik.

" Eh ada apa teriak-teriak" ujar seorang peria denagn baju urakan,

" Ka Rian tolong dong Melani kayanya pingsna deh di dalem soalnya di teriakin engga nyaut-nyaut, udah sekita setengah jam juga." ujar Elsa panik, tanpa berpikir lama Rian langsung mendobrak pintu.

Brakk

Brakkk

Brakkk

" Melani" gumam rian lalu menggendong Melani,Ala brig stayl.

" Kak bawa ke UKS aja" ujar elsa di angguki Rian

Flashback off

" Gitu " jelas Elsa.
" Berarti pas tadi si Melani, bilang pusing itu dia gak boong?" Tanya Aqila.

" Yaiyalah pea" ujar cila

" Seharusnya kit----" omongan Risma terpotong, saat ada yang memanggil qila.

" qil ayo ikut." ajak Dion, sambil menggenggam tangan aqila,

" Eh, eh mau kemana" ujar Aqila sambil melepaskan tangan dion.

" Ayo ikut aja, ini perintah bang pangeran" ujar Dion, membuat Aqila meneguk salivnya.

" Udah qil beresin dulu masalah lo, kalo ada apa-apa kita bakal bantu ko." Ujar risma, Aqila pun mengangguk Lalu mengikuti Dion pergi keluar uks.

" Mau kemana si Ion?." Tanya Aqila.

" Ke tongkrongan bang pangeran " ujar Dion.

" Huh yaudah deh, sekalian minta maaf" ujar Aqila sambil menghela napas.

*********


" Noh bang pangeran" tunjuk Dion saat sampai di belakang sekolah, ( warung kopi ).

" Bawa sini ion" teriak pangeran, Dion pun mengangguk lalu menyeret Aqila ke warung kopi tersebut.

" Nih bang " ujar Dion lalu pergi setelah menyelesaikan tugas nya.

Pangeran melirik Aqila tajam, dilihat dari atas sampai bawah, aqila yang di tatap oleh pangeran pun jadi salah tingkah.

" Lo tau! sepatu, baju basket, dan dada gw semua kotor gara-gara Lo!!." Bentak pangeran, anak-anak yang sedang ngopi pun merasa iba kepada Aqila.

" DAN YANG PALING PARAH, LO SIRAM GUE PAKE AIR BEKAS NYUCI PIRING" teriak pangeran. Aqila hanya menunduk, takut sekali rasanya bertatapan dengan orang satu ini.

" Ma- maafin qila, sekarang qila harus apa biar masalahnya cepet kelar." ujar Aqil masih setia menunduk, Pangeran tersenym miring.

" Oke Lo bakal gue kasih hukuman" ujar pangeran

" Jadi babu gue sebulan penuh " ujar pangeran tersenym miring. Aqila pun mendongkak menatap pangeran dari bawah, karna tinggi Aqila hanya sebatas dadanya saja.

" Aqila gak bisa masak, gak bisa beres-beres." ujar Aqila, matanya berkaca-kaca ingin menangis. Pangeran mendengus.

" Gamau tau, Lo harus jadi babu gue usahain bisa masak, sama beres-beres" ujar pangeran, sambil menatap mata Aqila yang ingin menangis.

Cengeng bangt si ni cewe, kasian juga sih, ahhh tapi yaudahlah" batin pangeran.

" Pulang sekolah besokkesini Lo bersihin markas gue" ujar pangeran lalu pergi.

" Sabar qil Lo masih untung di suruh jadi babu, kalo biasanya dia suka di remukin badan musuhnya." uajr Dava, membuat Aqila merinding.

" Remukin pala Lo peyang, seharusnya yang bening kaya si qila itu di pacarin di sayangin, jangn di remukin bego." ujar dika menoyor kepala Dava.

" Apa si buaya darat, kagak nyambung banget dah." Ujar Dava, menggeplak kepala Dika dengan botol AQUA.

" HELOW GUE PACAR BANYAK, ALIAS BUAYA DARAT, CEWE GUE PADA MONTOK-MONTOK, LAH ELU AHAHAHAHAHA, KAYA TERIPLEK" ujar dika sambil tertawa terpingkal pingkal, Anak-anak yang lain ikut tertawa.

Ya memang, badan cila memang kecil, pendek tapi kalo menurut dava dia imut titik.

" Berisik Lo jamet" ujar Dava sambil membuang roko yang masih menyala ke tangan Dika.

" ANJIR TANGAN MULUS GUE, OMG GUE UDAH LULURAN BANGSAT" dika berteriak histeris sambil menumpahkan air mineral ke tangnnya yang terkena roko tersebut.

Aqila terkikik geli, karna merasa seru Aqila jadi ikut duduk di sebelah firdan memandang teman-teman pangeran yang sableng ini, Melupakan masalahnya sejenak dengan ketua cicago.

" Lebay tangn banyak keropengnya juga" ujar Adit yang sendari tadi hanya menyimak teman sablengnya itu.

" Tangn Lo kali banyak keropengnya, tangn gue mah mulus ye" ujar dika tak terima.

" Berisik gue mau apelin dulu calon pacar, kalian jomblo ngajedog aja" ujar Dava lalu berlari menuju sekolahn.

" Ngajedo apa?" Ujar Aqila, semua yang ada di warung mang Eman pun melirik ke asal suara.

" Anak kucing nyelip disini" ujar Adit.
" Kapan Lo disitu?" tanya Alan.

" Bidadari kapan ada disitu neng" ujar dika.

"Emmehehe dari tadi seru bangt berantemnya kan jadi betah, eh yang tadi ngajedog itu apa artinya" tanya Aqila penasaran, Semua yang ada di warung mang Eman mengangkat kedua bahunya.

" Diem " jawab sidiq cuek sambil pokus pada hpnya.
" Apa dulu artinya" ujar Aqila penasaran.

"Diem"

" Iyh nanti diem, apa dulu artinya?" Tanya Aqila Seraya mendengus.

"Diem"

" Pelit bangt si orang cuman mau tau artinya juga" ujar aqila ngegas.

" Iyah aqila artinya diem" ujar sidiq menaruh hp nya di saku celananya.

"Ouh" ujar aqila cuek lalu pergi.

Semua Yang ada di warung mang Eman cengo,

" Dia pasti panas" ujar firdan.

" Cantik-cantik otaknya lemot" ujar Adit sambil memakan kuaci.

" Untung cantik, kalo engga gue tendang ke pelanet mars" ujar Alan gemes.

" Yang penting cantik"ujar Dika memandang punggung aqila menjauh.

Yaallah qila malu, mana ngegas lagi, unntung ka sidiq sabar, gak kaya ka pangeran hawanya kaya pengn nerkam Mulu kayanya" batin Aqila sambil menutup mukanya.








Maaf gaes kalo gaje, kalo ada salah ketik atau kalian gasuka, silahkan di komen.

Sintia juga masih belajar, semoga kedepannya makin baik tulisannya, makin gak gaje.

Pokonya maaf yah, apa aja yang ada di otak Sintia tulis hehe.

Sintia_1478, ig Sintia

Kasih vote juga yah!, biar makin, semangat halunya wkwk😆🤣

CICAGOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang