Di kalangan orang Yahudi, janji-janji pernikahan diucapkan pada saat bertunangan dan diperlukan perceraian untuk mengakhirinya. Adat menetapkan adanya suatu selang waktu, umumnya satu tahun, sebelum mempelai wanita dapat tinggal di rumah suaminya dan persekutuan jasmaniah dapat dilaksanakan. Pada selang waktu inilah ternyata Maria mengandung, sebuah keadaan yang biasanya dapat mengakibatkan hukuman mati
Tetapi Allah ternyata tidak membiarkan Maria menghadapi hal itu sendirian. Yusuf yang adalah tunangannya, ketika mengetahui hal tersebut pasti terkejut dan merasa kecewa. Hal itu terbukti dari rencananya untuk menceraikan Maria secara diam-diam. Tetapi Allah tidak membiarkan hal itu terjadi, Allah juga mengutus Malaikat Nya untuk menjumpai Yusuf di dalam mimpi.
"Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus. Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka. Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan olehl nabi: Sesungguhnya, anak dari itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel" yang berarti: Allah menyertai kita."
Pernyataan tersebut pasti membuat Yusuf yang berstatus sebagai tunangan Maria tenang, mengetahui bahwa Maria tidak melakukan dosa tetapi karena dia adalah orang yang di pilih dan di anugerahi oleh Allah.
Yusuf juga tidak beralasan untuk menolak, dia melakukan persis seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan itu kepadanya. Dengan tantangan yang harus ia hadapi juga bersama-sama dengan Maria, diejek dan dihina. Tetapi kasih Yusuf kepada Maria tetap sama dan ia siap melakukan kewajibannya untuk menjadi seorang suami dan ayah.
KAMU SEDANG MEMBACA
JURUSELAMAT TELAH DATANG
Proză scurtăLihatlah Aku berdiri di muka pintu dan mengetok Adakah orang yang mendengar dan mau membuka pintu Aku mau masuk mendapatkan mu Adakah ruang kosong bagi ku di hati mu???