Bintang

76 19 7
                                    

Tatkala sang fajar tenggelam dari peredarannya, sinarnya perlahan sirna membiaskan cahaya jingga pada dedaunan.

Kala itu juga, Bintang, Seorang anak kutu buku berkacamata, diam menatap sejenak keheningan bumi. Melupakan segala yang ada di pikirannya untuk sejenak waktu.

"Bintang, ayo cepat bantu ibu angkat jemuran!" Teriak ibu Bintang seraya membuat Bintang tidak enak hati.

"Baik, bu." Ujar Bintang seraya turun dari kamar menuju tempat jemuran.

Di tempat jemuran Bintang melihat ibunya tengah duduk dan menikmati teh buatannya.

"Kenapa sih bu, harus aku yang angkat jemuran? Ibu nggak bisa sendiri?" Tanya Bintang kesal.

"Suatu saat nanti, kamu juga akan sendiri. Mau tidak mau, ibu harus membiasakanmu dengan hal semacam ini." Ujar ibu sembari menyeruput teh kantong buatannya.

Bintang hanya berdehem kesal seraya mengangkat jemuran dan menaruhnya di tempat yang seharusnya berada.

Saat Bintang kembali ke kamarnya didapati golden hour yang tadinya ia agungkan kini sirna. Menyisakan naungan malam nan gelap, dingin, dan sepi.

Bintang hanya menatap malam dengan tatapan kosong. Ia sedih. Ia ingin sekali saja tidak disuruh-suruh.

○●●○

Esoknya, seusai istirahat di ruangan bertuliskan "kelas 9 B", Seisi kelas mendapati 3 orang siswa SMK berpakaian jas rapi dengan kalung bertuliskan "SMK Nusantara" memasuki ruangan 8 x 9 meter tersebut.

"Perkenalkan kakak dari SMK Nusantara. Pada kesempatan kali ini, kakak akan memperkenalkan adik-adik sekalian mengenai SMK Nusantara. Kakak juga akan memberi kalian brosur ini yang nantinya dapat adik-adik bagi ke orang tua adik-adik sekalian" Ujar salah satu siswa berpakaian jas rapi itu sembari membawa brosur yang didominasi warna merah.

"SMK Nusantara adalah Sekolah Menengah Kejuruan di bidang Teknik dan Informatika yang bergengsi teman-teman. Sekolah ini juga berkali-kali mendapatkan juara, baik di bidang akademis maupun non akademis teman-teman." Ujar salah satu siswa berpakaian jas rapi. Dan yang lainnya membagikan brosur.

"Tapi teman-teman, SMK ini tempatnya bukan di Jakarta teman-teman. Sekolah ini berada di sebelah selatan Bandung." Siswa berpakaian jas rapi itu masih menjelaskan.

"ini dek." Salah satu siswa berpakaian jas rapi itu memberikan brosur itu kepada bintang.

"Terima kasih kak." Ujar Bintang sembari tersenyum tipis lalu melihat brosur yang diberikan.

"Tempatnya di Bandung. ini berarti jika aku sekolah di sini aku bisa kos sendiri dan tidak perlu kesal dengan perintah ibu." gumam Bintang.

"Ah, ide bagus!" gumamnya lagi.

Sepulang sekolah Bintang pulang ke rumahnya dan memberikan brosur yang diberikan kepada ibunya.

"Apa ini?" tanya ibu.

"Bintang ingin sekolah di sana bu." Ujar Bintang kepada ibunya.

"Kenapa?" tanya ibu.

"Sekolah ini keren bu. Selain sekolah ini berfokus di bidang Teknik dan Informatika, sekolah ini juga berkali-kali mendapatkan juara bu." rayu Bintang.

"Kamu yakin?" tanya ibu ragu.

"iya bu. Seratus persen yakin." ujar Bintang merayu.

"Iya sih. Akhir-akhir ini bidang Teknik dan Informatika memang banyak digemari. Tapi di brosur dikatakan sekolah ini berada di Bandung. Kamu yakin siap hidup sendiri?" tanya ibu lagi memastikan.

BintangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang