"theresa"

4 3 0
                                    

Pagi itu aku disuruh oleh ibu untuk mencari kayu di hutan. Kayu nya sangat berat sekali, sangking beratnya aku sampai terjatuh. Ahh tidak kayu ku menggelinding ke jurang~ . Ahh syukurlah kayu itu ditahan oleh seseorang. Eh tunggu bukankah itu teo, ih dasar anak itu sangat menyebalkan. Tetapi dia adalah teman ku yang mau berdekatan denganku. Karena semua teman temanku tidak ada yang mau bermain denganku. Dan hanya dia yang mengajakku bermain.

" Terimakasih", kataku.

Tapi Dia tidak menjawab sepatah kata pun, malah dia langsung berjalan pergi meninggalkan aku. Memang dia yang paling menyebalkan. Astaga kayu ini berat sekali.

" Sinii", katanya dengan langsung menarik potongan kayu yang telah aku ikat itu.
" Eh terimakasih",
" Sudah ayo cepat", jawabnya yang berjalan lebih dulu dari pada aku.

Entah kenapa aku merasa ibuku dalam bahaya. Oh astaga, teo sudah jauh sekali. Dia berjalan atau berlari sihh, cepet banget. Ya ampun apa aku harus berlari teruss.
Sesampainya kami di kota. Terlihat semua pora poranda, rumah rumah rusak dan hancur. Bercak noda darah membekas di setiap dinding rumah. Apa yang terjadi?, Kemana mereka semua!, tidak ada kehidupan sama sekali. Ahh ibuuu, aku berlari menuju rumah.
Dan sesampainya dirumah. Rumah ku rusak, terlihat banyak lubang yang cukup besar, melubangi rumahku.

" Ibuuu , ibuuuu, ibuuu, kau dimana ibuuu", teriakku.

Tidak ada, dimana ibuu. Eh dimana teo perasaan tadi dia ada di belakangku. Tiba tiba wajah ku ditutupi dengan kain hitam dan diseret entah kemana.

" Lepaskan akuuu, lepaskannn apa yang kalian lakukan?, Siapa kalian!", Teriak ku.

Tetapi dia tidak menghiraukannya. Tiba-tiba tubuh ku tersentak jatuh kelantai. Penutup itu dibuka oleh seseorang yang ada di belakangku .

" Ibuu",

Aku melihat ibu di sebelah ku, dan seluruh isi kota ku.

" Nak apa kau tidak papa?", Tanya ibu.
" Iya ibu aku tidak papa", Jawabku.
" Syukur lah".
" Siapa mereka Bu?",
" Ibu tidak tau nak".

Mereka semua mengenakan baju yang sama, jubah hitam dengan topeng hitam. Dengan membawa pedang bersarung berwarna hitam. Siapakah mereka?.

" Apa yang kalian lakukan kepada kami?", Tanya seseorang yang ada didekat ibu.
" Kami akan menyandara kalian semua yang ada di siniii, dan membunuh kalian satu persatu hahahaha", jawab salah seorang dari mereka.
" Kenapa kalian menyandara kami?, Apa salah kami!", Tanyanya.
" bukan urusan kalian",

Bummm,. dia melukai seorang laki-laki yang ada didekat ibu. Hingga pria itu terluka di bagian kepala. Sebenarnya apa yang mereka inginkan?, Kenapa ini terjadi kepada kami semua!.
Hari ini kami tidak melihat cahaya sama sekali. Disini hanya diterangi dengan cahaya dari obor. Kami tidak tau apakah sekarang pagi atau malam, karena semua itu terlihat sama. Kami dikurung di ruangan yang cukup besar, disini hanya ada dinding dan satu pintu, gelap sekali. Tiba tiba mereka datang dan, menyeret salah satu dari kami.

" Tidakk apa yang kau lakukan? kembalikan suamiku!!", Jeritan dari istri nya.

Apa yang ingin mereka lakukan kenapa mereka menyeret pria itu. Lalu tiba-tiba mereka memotong kepala pria itu dihadapan kami semua.

" Aaaaaaaaaa", jerit kamiiii
" Apa yang kalian lakukan?", Tanya seseorang yang ada didekat ku.
" Semua pasti kebagian hihihihi !!!", Jawab seseorang yang telah menghabisi pria malang itu.

Apa yang mereka lakukan?, Kenapa mereka membunuhnya. Apa salah kami sebenarnya. Sejak hari itu,Disetiap hari nya, ada satu korban yang meninggal. Entah apa yang dipikirkan mereka. Hari ini hanya tersisa 20 orang. Aku takut di setiap mereka datang mereka pasti membunuh seseorang. Aku takut akan semua itu. Tiba tiba mereka datang dan menyeret ibu ku. Ibuuuu, jerit ku. Aku tidak inginmelepaskan tangan ibu.

" Ibuuuu!", Teriakku.
" Theresaaaaaa!!",

Lalu tiba tiba orang yang menyerang ibuku. Memotong tangan ibu, yang aku pegang itu. Darah ibu menetes dari tangannya.

" Tidakkkk ibuuu",

Lalu tiba tiba pisau itu memotong leher ibu hingga terpisah dari tubuhnya.

" Tidak ibuuuuuuuuuuu, apa yang kalian lakukan kepadanya?" Teriakku,
Air mata menetes tak henti hentinya. Melihat ibu tergeletak dengan darah yang mengalir keluar dari tubuhnya.
" Tenang lah!", Jawab teo.

Lalu aku menyandarkan kepalaku ke bahunya. Aku begitu lemah sampai tidak bisa duduk dengan tegak. Melihat ibu ku meninggal secara tragis didepan mataku. Aku merasa aku tidak akan bisa hidup lagi. Mereka pasti akan membunuh ku dan semua orang yang ada disini. Sebenarnya apa alasan mereka membantai orang, disetiap harinya. Dan kenapaaaa? Aku bertanya kepada kamuuu para pembacaaaaa!, Kenapaaaa?.

" Kita pasti akan bebas dari sini, aku yakin pasti kita bebas", kata teo.
" Mana mungkin kita bebas dari sini dengan mudah, pasti kita akan menjadi korban selanjutnya", Jawabku putus asa.
" Tidak aku yakin kita semua pasti bebas bagaimanapun caranya aku akan mengeluarkan mu Theresa!", Jawabnya dengan penuh arti.
Tiba-tiba suara tembakan terdengar. Dan terlihat ternyata itu adalah para militer. Ahh syukurlah kita pasti akan selamat.
" Ayo cepat ikut aku!", Jawab mereka.
"Jendral lewat sini" kata salah satu dari mereka.

Kami berusaha untuk keluar dari sini. Pada saat itu kami dihadang oleh orang orang yang telah membunuh ibuku dan yang lainnya. Mereka membawa pedang yang telah berlumuran darah. Tiba tiba salah satu dari mereka menusukkan pedangnya kedada salah satu militer. Dorrrrrrr, tembakan pun diarahkan kepada mereka. Dan tanpa sadar dibelakang kami terdapat juga beberapa orang jahat itu. Ahh hampir saja aku terkena sabetan senjata itu. Untung teo langsung, menyelamatkan ku.

" Terimakasih!", Jawabku.
" Sudah jangan berterimakasih dulu kita harus pergi dari sini sekarang ayo",

Aku, teo, dan beberapa orang lain yang masih hidup, dan juga beberapa militer. Kami semua berusaha keluar melewati anak tangga, yang telah berlumuran darah ituuuu. Ahhhh cahaya, itu cahayaaa.

" Jalan keluar ayo cepat!!!", Jawab salah satu dari kami.

Akhirnya aku Keluar dari tempat yang menyeramkan ituuu. Kupikir semua ini sudah selesai tapi ternyata ini belum berakhir. Mereka datang lagi membawa pedang mereka.

" Ayo cepat lariiiii!!", Kata teo yang mengandeng tanganku.
Suara tembakan bergemuruh. Darah darah mengalir keluar dari tubuh mereka semua. Kapan ini berakhir?.
" Kesini, ayo cepat naik", kata seseorang yang tadi disebut jendral.
" Ayo Theresa!", Kata teo yang membantuku untuk naik ke mobil militer.

Kami dibawa pergi jauh dari tempat itu.

" Aku takut, kalau ini belum berakhir?" Tanyaku.
" Ini pasti sudah berakhir Theresa", jawab teo lalu aku menyandarkan kepalaku ke bahunya.
" Aku tidak memiliki apa pun sekarang, aku sendirian",
" Kau tidak sendiri aku bersamamu!", Jawab teo yang sambil tersenyum kearah ku.

theresaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang