Apphia bangun dalam tidurnya yang cukup bisa membuatnya nyenyak dalam setahun ini. Namun karena terbiasa tidur dan bangun dalam dekapan Mitch, Apphia malah kembali memejamkan kedua matanya untuk kembali tidur.
Mitch yang memang sudah bangun sejak tadi terkekeh melihat Apphia kembali memejamkan matanya.
"Dulu siapa ya, yang ngerasa kalo tidur pelukan itu terlalu intim kalau gak dilakukan sama pasangan atau suami sendiri?"
Apphia diam saja mendengar itu. Namun karena Mitch mengganggunya untuk kembali tidur, Apphia mengerang, protes karena Mitch mengganggunya.
"Kata kamu aku harus biasain biar kalo punya suami gak bakal canggung lagi," kata Apphia, masih memejamkan kedua matanya.
"Bangun dulu, Sayang. Kamu gak lupa kan, hari ini kita ada janji temu mau liat rumah? Katanya udah gak betah di hotel?"
Apphia memang sudah mengeluh dengan Mitch bahkan saat mereka baru semalam di hotel. Katanya, Apphia ingin segera melihat rumah, yang memang Mitch belikan untuk Apphia, agar bisa segera ditempati juga.
Dan benar saja. Mendengar ucapan Mitch, Apphia langsung mendudukkan dirinya dengan mata yang sebelahnya masih terpejam.
"Iya, iya, ini aku bangun."
Mitch segera membuka koper milik Apphia untuk memilihkan baju yang akan Apphia kenakan.
"Awas! Jangan ambil pakaian dalemku juga!"
"Lagian siapa juga yang mau ambilin pakaian dalam kamu?"
"Ya, aku takut aja kamu beneran bakalan ambil."
Mitch terkekeh. "Aku bercanda soal itu cuma sekali, Sayang, kenapa cuma bercandaan soal itu yang selalu kamu inget?"
Apphia mendengus, memilih menggumam untuk protesnya. "Tetep aja serem kalo bercanda lo kayak gitu."
"Kamu ngomong apa?"
Apphia tersenyum dan menggeleng. "Nggak ngomong apa-apa. Ini aku mau mandi."
Mitch ikut menggelengkan kepalanya karena sikap Apphia itu.
"Ya udah, kamu mau makan apa? Mau aku pesenin di sini atau mau makan di luar?"
"Makan di luar aja kali, ya? Kalo makanan di sini kan, pasti kamu juga sering makan pas di rumah Papa atau sebelom ketemu aku."
"Sok tau. Kata siapa?"
Apphia mendelik. "Ya udah, coba sebutin nama jalan pas kamu makan di pinggir jalan!"
Mitch terbahak. "Aku kan, gak tau nama jalannya."
"Alesan. Masa iya tinggal bertahun-tahun di sini masih gak hapal nama jalan."
"Ya udah, sana, mandi. Semakin lama kamu mandi semakin lama kita tinggal di hotel."
Apphia mendengus. Memilih tak membalas ucapan pria itu dan segera ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Bahkan Apphia terkadang suka heran karena Mitch bisa lebih cerewet darinya yang seorang perempuan.
***
Saat ini Apphia dan Mitch sudah berada di sebuah warung kecil. Tadi mereka sempat berdebat karena Mitch masih tidak terbiasa dengan cara sarapan Apphia yang langsung memakan makanan berat. Tapi karena Mitch tak ingin membiarkan Apphia berkeliaran sendiri, akhirnya Mitch mengalah.
Mitch kembali menyikut pinggang Apphia membuat Apphia berdecak karena kembali diganggu.
"Udah, kalo kamu gak mau makan, gak usah dimakan!"
Mitch terkekeh lalu memberikan piringnya pada Apphia. Mitch mengedarkan pandangannya. Merasa miris karena Apphia sejak dulu pun sudah sering makan di tempat seperti ini sedangkan Mitch dan ayahnya selalu makan setidaknya di restoran ternama.