1. Nitip

88 11 2
                                    

Elaxi melajukan sepedanya sambil bersenandung riang. Dirinya baru saja pulang dari supermarket untuk membeli bahan-bahan kue.

Sesampainya di rumah Elaxi pun membuka pagar dan memarkirkan sepedanya sebelum ia mendengar suara Mama Kiya, tetangganya.

"Ma Kiya!" panggil Elaxi sambil melambaikan tangannya.

"Ah, Hai Laxi!" Mama Kiya.

"Akci ndak nyapa Taku?" keluh Taku, anak Mama Kiya sambil berlari ke arah Elaxi.

HUP!

Elaxi menggendong Taku dan berputar-putar membuat anak berumur 2 tahun itu berteriak senang.

"Ma Kiya mau kemana? Rapi banget," tanya Elaxi sambil menatap Kiya yang berjalan mendekat.

"Mama ada urusan mendadak, tapi bingung Taku mau dititipin kemana," jawab Kiya sambil menghembuskan nafas panjang. "Mau dibawa nanti Taku ribut."

"Taku ndak libut!"

"Bagaimana kalau Laxi bantu mengurus Taku?" tawar Elaxi yang langsung disambut pekikan girang oleh Taku.

"Hole..! Taku mau cama Akci!"

"Wah, Mama berterima kasih sekali. Kalau begitu tolong ya Lax. Mama pergi dulu. Taku, jangan merepotkan kak Laxi!" Kiya pun mengeluarkan kunci mobilnya dan berlalu pergi.

"Dadah mama~" Taku dan Elaxi melambaikan tangan ke arah Kiya.

"Nah, Taku. Mau bantu membuat kue?"

"Auu!!"

🌱🌱🌱

Haru menghembuskan nafasnya kesal. Setelah berkali-kali mengetuk pintu rumah, tidak ada yang membuka pintu. Sebenarnya ini salah Haru, dirinya lupa membawa kunci saat pergi main bisbol tadi.

TING!

Haru membuka handphone nya, ada pesan masuk dari sang Mama.

---
Mama
Haru, mama ada urusan mendadak. Taku mama titipkan ke Elaxi, rumahnya ada diseberang rumah kita. Jemput dia kalau kamu sudah pulang!

Me
Aku tidak bawa kunci.

Mama
Salahmu! Kalau begitu kamu tunggu saja di rumah Laxi. Mama pulang malam
---

Haru mengerutkan dahinya. Ck, masa Mama mau menitipkan dirinya ke rumah orang yang tidak ia kenal?
Setelah berpikir beberapa saat, Haru memutuskan untuk pergi ke rumah Elaxi. Lebih baik daripada harus menunggu di luar sampai malam.

TOK! TOK!

Samar-samar Haru dapat mendengar suara tawa yang sangat familiar dan suara seorang gadis.

CKLEK

"Abang!" teriak Taku sambil berlari menuju sang kakak.

"Eh.. selamat siang," sapa Elaxi sambil tersenyum.

"Siang." jawab Haru.

Elaxi mengamati wajah tamunya. Sekilas terlihat seperti Taku namun dengan mata yang lebih tajam dan muka yang datar serta kulit yang agak coklat.

"Tadi Ma Kiya bilang mau menitipkan satu lagi anaknya. Kamu, ya?" tebak Elaxi sambil mengamati penampilan Haru.

Haru menggunakan hoodie hitam dan celana jeans. Dia juga membawa sebuah tas besar yang biasa dipakai untuk berolahraga. Elaxi menduga Haru baru saja pulang dari berolahraga. Mungkin basket atau semacamnya.

"Ya."

"Ayo masuk aja dulu." ajak Elaxi sambil membuka pintu lebih lebar.

🌱🌱🌱

Terima Kasih udah baca ❤️

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 08, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

NOT A BABYSITTER!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang