Daily Life of a Villain's Mother

Bab 58: Saya Menonton Adegan Itu Berulang-ulang (1)

Dudu mengikuti Ye Fan dan mengusap perut kecilnya yang gemuk.  Aku bukan piggy, aku Dudu.

Dudu duduk di bangku kecilnya dan menatap Ye Fan, matanya yang jernih dipenuhi kebingungan.

Ye Fan harus menjaga dirinya agar tidak tertawa saat dia sengaja mengolok-oloknya.  “Tapi Dudu adalah bayi kecil yang lapar.  Bukankah kamu anak babi kecil? "

Dudu meletakkan kedua tangannya di setiap sisi pinggangnya dan berdiri tegak, tubuh kecilnya cemberut.  Aku bukan piggy.  Saya Dudu, Dudu! ”

Dia mengulangi dirinya sendiri dengan serius.

Dudu menatap Ye Fan dengan mata bulat besar, serius, bersikeras bahwa dia bukan piggy.

Ye Fan tertawa.  Dia mencubit dagu Dudu dan berkata, "Baiklah, kamu bukan piggy."

Bab Demi Kutipan Kata

Kemudian, Dudu menggumam dengan suara merdu padanya, “Akankah mama masih menyukaiku jika aku menjadi babi?”

Dudu memandang Ye Fan tanpa berkedip, wajahnya menunjukkan suasana hatinya yang penuh harap.

Ye Fan memandangi wajah gugup Dudu dan tidak bisa menahan tawa.  Dia membungkuk, ingin mengangkat Dudu, dan Dudu dengan cepat mengulurkan tangannya begitu dia melihat ibunya ingin berpelukan.

Ye Fan memberikan beberapa ciuman di wajahnya saat dia berkata, "Mama menyukai Dudu tidak peduli apa pun dirimu."

Dia meletakkan Dudu tepat di luar kamar mandi dan berkata, “Pergi keluar dan bermain sebentar, Dudu.  Mama akan bersih-bersih. "

Mereka menyikat gigi lebih awal, jadi banyak air yang terciprat ke tanah.  Jika dia tidak mengelapnya, Dudu bisa saja terpeleset dan jatuh.

Dengan patuh, Dudu berbalik dan pergi.

Ye Fan memperhatikan Dudu keluar dan akhirnya berjongkok ke tanah, menyeka lantai hingga kering.

Hanya dalam beberapa detik, Ye Fan merasakan sesuatu yang berat di pundaknya.  Sepasang tangan kecil yang gemuk tiba-tiba memeluknya dari belakang.

Dudu yang telah keluar dari kamar mandi berlari kembali dan menempelkan tubuhnya ke punggung Ye Fan dengan wajah di leher Ye Fan.

Bab Demi Kutipan Kata

Dudu memberi Ye Fan kecupan kecil di telinganya.  "Saya juga."

“Selama itu mama, aku menyukainya.”

Hati Ye Fan melembut dan matanya dipenuhi kehangatan.

Ye Fan tiba-tiba berbicara, "Dudu, pegang leher mama."

Dudu sangat patuh dan sangat percaya padanya.  Dia menggenggam kedua tangan kecilnya dengan erat.

Sambil mengangkat pantat kecil Dudu dengan tangannya, Ye Fan berdiri.

Dengan Dudu di punggungnya, Ye Fan mempercepat langkahnya dan berlari ke kamar tidur.  Dia ingin membuat Dudu tersenyum, dan bahkan berputar-putar beberapa kali.

Dudu mengira dia sedang terbang sambil terkikik riang.

Dia menunggu sampai Dudu merasa cukup sebelum dia meletakkan Dudu dengan hati-hati di atas tempat tidur besar.  Tangan Dudu masih melingkari lehernya, tidak mau melepaskannya.

“Mama, aku bisa terbang.”

Dudu menempelkan wajahnya ke pipi Ye Fan, dan akhirnya melepaskannya dengan enggan.  Dia berdiri di tempat tidur dengan penuh semangat, melompat dan melompat, menghentakkan kaki kecilnya sambil tertawa tanpa henti.

Melihat betapa bahagianya Dudu, Ye Fan juga tidak menghentikannya.

Setelah melompat beberapa kali, Dudu menerkam Ye Fan dan membenamkan dirinya dalam pelukannya, meringkuk dalam-dalam.

Setelah beberapa saat, dia mengangkat kepalanya dan menatap Ye Fan dengan matanya yang berbinar.  Anehnya, dia bertanya, "Mama, kenapa mama begitu luar biasa?"

Ye Fan merenungkannya tetapi tidak tahu bagaimana dia harus menjawab.  Dia tidak bisa begitu saja memberi tahu Dudu bahwa semua orang dewasa bisa melakukan ini, bukan?

Ye Fan mengusap kepala Dudu dan berkata, "Mungkin karena aku mama Dudu."

"Aku luar biasa karena Dudu juga luar biasa."

Dudu terkikik dengan kepuasan yang lebih besar sekarang sambil meringkuk, dia naik ke selimut dengan patuh.  Ye Fan meredupkan lampu dan meletakkan sepotong kecil kain bersih di atas mata Dudu.

Ye Fan menemukan bahwa Dudu akan dapat tertidur dengan cepat selama dia menutupinya dengan pakaian yang berbau seperti dirinya.  Sejak saat itu, Ye Fan menyiapkan banyak pakaiannya yang tidak bisa dia pakai lagi.