Babak 1: Pertolongan

434 83 15
                                    

PAM

Banginho

Babak 1: Pertolongan


Juyeon berjalan dengan sedikit tarian mengikuti alunan musik lewat airpodsnya, judulnya The Stealer. Tetapi suara aneh dari lorong sebelah kirinya membuat ia harus menengok dan mengecek darimana suara tersebut. Ia kira akan menemukan hantu atau mahluk aneh di sana hanya saja dugaannya meleset jauh.

Seorang lelaki gondrong masuk ke parit dengan setengah tubuhnya tercebur.

Tapi Juyeon harus waspada maka dari itu ia tak mau langsung menolong orang itu. Juyeon berdiri di hadapannya sambil memungut ponsel yang tergeletak begitu saja di sana. Aneh sekali mengapa bisa orang tercebur padahal parit ini tergolong besar dan amat sangat terlihat jelas meskipun dalam gelap.

"LAGI NYUPANG LO YA?!" teriak Juyeon yang membuat Hyunjin rasanya sungguhan mau menangis di tempat.

"TOLONGIN GUE INI SAKIT BANGET WOY!!!"

Entah dorongan darimana dengan cepat Juyeon mengangkat tubuh Hyunjin dan menyandarkan ke tembok. Juyeon meringis melihat hampir setengah tubuh lelaki itu basah berlumur lumpur hitam parit, ia menatap wajah orang yang ia tolong kemudian sesaat merasa terpesona.

Buset cakep banget nih malaikat...

"Pantesan lo masuk comberan, pasti jatoh dari langit kan? Sayap lo mana?" tanya Juyeon dengan nada bodoh yang kentara.

Hyunjin mendorong kepala Juyeon pelan, lelaki bongsor itu terlalu dekat. Hyunjin mengulurkan tangan meminta ponselnya yang masih berada di tangan Juyeon, "Hape gue dong..." rengeknya. Ponsel itu dikembalikan begitu saja tanpa bicara dan Hyunjin segera menelpon Chan.

"Gue baru tau malaikat bisa nelpon," celetuk Juyeon.

"Gue manusia...bukan malaikat. Makasih ya udah nolongin gue malah jadi bikin lo repot kudu gotong-gotong gue..."

Juyeon menggeleng cepat, "Nggak! Gak repot kok guenya. Lagian lucu banget sih lo bisa kecebur gitu whahaha," ia tertawa singkat, "Kaki lo sakit ya pasti, mau gue anter ke uks gak? Gue gendong deh..." tawarnya.

"HYUNJIN!!!"

"KAK CHAANN!!!"

Anjrit kok kayak sinetron india.

Juyeon sedikit menyingkir ketika orang yang berteriak barusan menghampiri Hyunjin langsung memegang beberapa bagian tubuh itu, tentu saja ia iri. "Sorry nih ya, kalo mau ngedrama jangan di STM." Celetuknya sinis.

Hyunjin bergerak agar bisa melihat Juyeon lebih jelas, "Ini yang nolongin gue, Kak Chan. By the way thanks banget ya udah nolongin gue, boleh gak gue ke uks dulu sebentar?" tanyanya.

"Tapi gue yang bawa lo, jangan ini orang!" Juyeon menunjuk Chan.

Chan yang baru saja datang merasa diludahi melalui mata orang itu kemudian hanya bisa mengangguk. Hyunjin butuh pengobatan segera sebelum terjadi apa-apa padanya. Juyeon mengangkat Hyunjin ala pengantin yang membuat dirinya malu setengah mati. Mereka beriringan menuju UKS yang jaraknya cukup dekat.

Jadi begini rasanya orang ketiga, batin Chan.

___________________________

"Bin? Lo ngapain ke sini?" tanya Minho.

Changbin duduk santai dihadapannya merebut kuaci yang sudah Minho kupas, "Mau ketemu lo lah, bro." Minho langsung memasang pose ingin muntah setelah itu. Yang baru saja hadir itu hanya tergelak melihat ekspresi lawan bicaranya, memakan kuaci lalu menaruh sekotak rokok di atas meja. "Makasih ya udah jemput adek gue semalem. Konyol banget titisan Nyi Roro Kidul berantem gara-gara buku programming."

PAM || banginho [ON HOLD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang