PART 29

6 2 0
                                    

Sementara Alex dan Marvel yang lima hari ini ini juga terjebak dalam rumah hanya bisa menghabiskan waktu dengan tv dan ps milik mereka, karena tidak bisa menghubungi Arabella membuat keduanya merasa frustasi.

Alex dan Marvel duduk di sofa sambil menonton televisi, tapi keduanya sibuk dengan HP masing-masing tidak menyerah menghubungi Arabella.

“Kenapa aku di blokir sih, baru juga baikan udah konflik lagi. Gini amat idup aku tuhan,” batin Marvel.

“Ini si Bella kenapa sih jelas-jelas yang salah si curut ini (melirik Marvel di sebelahnya) kenapa aku ikut di marahin, sampe diblokir lagi. Harusnya aku yang marah, ini aku yang jadi korbannya,” batin Alex.

“Apa liat-liat,” Alex menatap tajam adiknya yang cemberut sebelah main ponsel.

“Biasa aja! kenapa nyolot sih,” Marvel tak kalah menatap tajam.

“Heh ini gara-gara kamu aku sampe di blokir gini sama tunangan aku sendiri,” ucap Alex menekan kata tunangan.

“Dihh, tunangan apaan! jelas-jelas dia di paksa kok,” ejek Marvel sambil menyikut lengan kakaknya.

“Cih! yang jelas dia nikah sama aku,” bantah Alex tak mau kalah.

“Jangan kepedean, bentar lagi di pertigaan bakal aku tikung,” ucap Marvel.

“Coba aja kalo berani nikung, sebelum naik motor udah aku kempesin tuh ban duluan,” Alex memukul bahu adiknya geram.

“Heh curut, kamu pikir aku cowok kere apa? buat Arabella aku bawa mobil bukan motor ya,” Marvel kembali menyikut lengan sang kakak.

“Kalo gitu rem mobil kamu aku bikin blong biar pas nikung aku berenti dan kamu nabrak pohon hahaha,” ujar Alex tertawa mengejek.

“Najis! Doa nya jelek amat sih,” kali ini benar-benar kesal.

“Biar orang ketiga aku musnah,” kembali tersenyum menekan kata orang ketiga.

“Woy sadar diri dong!  jelas-jelas kamu yang orang ketiga hubungan aku sama Bella,” umpat Marvel sambil menatap tajam, di balas tatapn tak kalah tajam dari Alex.

“Aku ini tunangannya. Tu na ngan!” berteriak kesal dengan menenkankan kata tunangan.

“Hadeh, kamu inget umur dong. Kamu itu lebih cocok jadi pamannya bukan tunangan Bella-aku,” mencibir penuh kemenangan.

“Dia itu baru 19 dan kamu? kamu gak inget umur kamu berapa? atau jangan-jangan kamu pedofil ya?” menghina sambil tersenyum meremehkan.

“Sialan!” umpat Alex sambil mencengkram leher adiknya dengan lengan lalu menempelkan wajah Marvel pada ketiak nya.

“Rasain tu aromanya, dasar adik durhaka,” Alex tertawa puas saat adiknya memberontak sambil mual-mual.

Alex dan Marvel masih terus berdebat memperebutkan gadis yang sama, hingga aksi saling lempar bantal pun terjadi antara keduanya hingga tak menyadari sang mama yang langsung menarik telinga kedua anaknya.

“Kalian ini kenapa sih? berapa hari ini ribut terus, mama pusing lo dengernya ... pengen deh mama kubur hidup-hidup,” teriak mamanya kesal sambil menarik keras telinga Alex dan Marvel.

Glek!

Kedua pria itu langsung menelan saliva kasar mendengar ucapan mamanya tentang mengubur hidup-hidup, saking ngerinya mereka sampai tidak merasakan sakit di telinga masing-masing.

“Ayo berantem lagi biar Mama yang jadi penontonnya, atau perlu mama bawain pisau biar kalian saling bunuh di depan Mama,” tawarnya sambil mengeraskan tarikan di telinga.

“Auuuu ... ampun Ma ... ampun,” teriak keduanya bersamaan.

“Lagian kalian ini kenapa sih berantem kayak lagi rebutan cewek aja,” masih sambil menarik telinga anaknya sampai merah padam.

“Emang iya!” jawab mereka bersamaan.

“Eh!” bingung mamanya sambil melepaskan tarikan dari telinga anaknya.

Alex dan Marvel saling melirik tajam lagi dan menyumpah serapah dalam hati.

“Apa? Setan,” umpat Marvel sambil menendang kaki Alex di bawah sofa.

“Setan?” tanya Alex mengulangi.

“Ma kalo orang ketiga pas ada yang berduaan itu namanya apa?” tanya Marvel pada sang mama yang sudah duduk disofa tunggal.

“Setan lah,” jawab mamanya enteng.

“Nah, SETAN namanya.” Berteriak tepat di telinga Alex.

-----

Pagi ini Arabella mendapatkan informasi dari sekretaris Hendra, tentu saja sekretarisnya itu sudah mengetahui tentang kejadian yang di alami Arabella, sebenarnya jika situasinya tidak di luar kendali seperti ini pasti dia yang akan turun tangan dan langsung mengatasi masalah Arabella.

Jika Tuan Ravanda tau anaknya mendapat masalah seperti itu tentu semua orang akan menjadi sasaran kemarahannya.

“Ya, halo?” Arabella sedang bersantai di kamarnya di temani sama bundanya saat menerima telfon dari seseorang.

“Bawa ke apartemenku, sekarang!” perintah Arabella dengan nada dingin.

“Tunggu disitu, aku sendiri yang akan turun tangan,” ucap Arabella lalu mematikan sambungan telfon.

Setelah menutup telefon Arabella bergegas keluar kamar untuk mencari supirnya untuk meminta kunci mobilnya.

15 menit perjalanan Arabella sudah sampai di apartementnyadengan kondisi jalan yang sepi membuatnya lebih cepat sampai. Kebijakan pemerintah untuk membatasi mobilitas masyarakat membuat jakarta yang biasa nya padat merayap kini sudah senggang.

Saat sampai di lobby apartement Arabella sudah di tunggu oleh para staf keamanan khusus dan juga para pengawal yang dia tugaskan untuk mencari keberadaan Clarissa dan Pria yang tempo lalu hampir melakukan sesuatu padanya.

“Dimana mereka?” tanya Arabella dengan nada angkuhnya.

“Mereka sudah menunggu di kamar yang nona perintahkan,” seorang pengawal berbadan kekar mewakili.

Tanpa menjawab Arabella langsung menuju tempat yang sudah ia sediakan untuk menemui dua tamu kehormatannya.

“Selamat datang nona,” sapa para pengawal saat Arabella memasuki sebuah kamar.

Gadis itu hanya mengangguk sambil melirik kedua orang yang sedang bersimpuh di lantai, Gio sudah duduk dengan lemahnya dan bersimbah darah di sekujur tubuhnya, mungkin masih ada bekas amukan Marvel tempo hari dan sudah di tambah oleh para pengawal juga.

Sedangkan Clarissa, gadis itu masih saja mengenakan pakaian minim yang memperlihatkan lekuk tubuhnya. Dia masih sempat melirik tajam saat melihat Arabella datang dengan gaya arogannya.

Clarissa tidak menyangka bahwa gadis itu memiliki sifat arogan, karena selama ini Arabella terlihat seperti gadis manis dan polos.

.
.
.
TBC

𝐇𝐚𝐭𝐞 𝐁𝐞𝐢𝐧𝐠 𝐋𝐨𝐯𝐞 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang