Saat ini Arabella sedang berada di kantin kampus bersama dua sahabatnya Adel dan Viona. Mereka sama-sama melahap bakso, tapi berparian rasa ada yang pedas dan ada yang original.
“Bella kok, lesu?” tanya Adel.
Arabella menoleh kearah Adel.
“Gak apa-apa,” jawab Arabella.
“Gak mungkin kalau kamu gak pa-pa. Buktinya kamu diem aja kaya patung yang keujanan,” ucap Adel yang terkenal cempreng dan tak tau malu.
“Gak usah ngegas bisa gak sih Del?” Sahut Viona ke Adel.
“Kalau ada masalah cerita aja Bell,” Ucap Viona pada Arabella.
“Aelah ... udah di bilang gak pa-pa juga.” jawab Arabella.
Arabella beranjak dari duduknya lalu pergi dari kantin kampus menuju kelas. Tak menghiraukan lagi teriakan atau panggilan dari kedua sahabatnya itu.
“Arabella kenapa, sih?” tanya Adel. Viona hanya menggeleng tanda tidak tau.
Di lain tempat Marvel sedang berkumpul dengan sahabatnya Kenan dan Putra. Saat itu juga dia kepikiran untuk bertemu dengan Arabella untuk mengungkapkan permintaan maafnya pada gadis itu.
Marvel pun beranjak dari tempat duduknya dan berpamitan pada mereka.
“Aku ke kelas sebelah dulu,” ucap Marvel sembari melangkah keluar kelasnya.
“Mau kemana, Vel?” tanya Putra.
“Ke kelas gadis yang waktu itu aku tabrak Tra,” jawab Marvel.
“Wihhh ada bau-bau jatuh cinta nih kayaknya,” ucap Kenan dengan senyum mengejek.
“Apaan sih Ken, jangan asal ngomong deh,” ucap Marvel menatap tajam Kenan. Kenan hanya terkekeh melihat tingkah Marvel saat itu.
“Apa aku gak salah dengar Vel? mau ngapain sih?” tanya Putra dengan raut wajah bingung.
“Gak usah kepo.” ucap Marvel singkat sambil berlalu meninggalkan kedua sahabatnya.
Saat ini Marvel sedang menuju ke kelas fakultas ekonomi. Tak butuh waktu lama Marvel sudah di depan kelas Arabella dan mecari gadis itu.
“Eh maaf, liat Arabella gak?” tanya Marvel pada teman satu kelas Arabella Teman Arabella itu hanya lmengangguk-ngangguk, setelahnya dia beri arah pada Marvel.
“Thank's.” ucap Marvel pada teman satu kelas Arabella dan langsung menuju ke dalam kelas fakultas ekonomi.
Tanpa sadar Marvel tersenyum melihat Arabella yang duduk di kursi tempatnya sambil memainkan gawainya.
Marvel langsung menghampiri Arabella, tanpa Arabella sadari Marvel sudah di depannya.
“Hei?” ucap Marvel pada Arabella.
Arabella yang baru mennyadari Marvel ada di hadapannya langsung tersontak kaget.
“K-kak Marvel?” ucap Arabella dengan terbata-bata, karna tiba-tiba sosok Marvel sudah di depannya.
“Iya ini aku bukan hantu." jawab Marvel.
“Em ... maaf kak, aku gak tau kalau kak Marvel ada disini,” ucap Arabella sambil berdiri, dengan sedikit gugupnya.
Marvel tidak menjawab perkataan Arabella, Marvel terus memandangi wajah Arabella dan hal itu membuat Arabella agak risih.
“Kak Marvel mau ngapain di kelas aku?” tanya Arabella tiba-tiba.
“Ngajak kamu makan,” ucap Marvel singkat.
“What? kak Marvel ngajak aku makan? gak salah nih,” batin Arabella.
“Aku udah makan barusan kak." ucap Arabella.
Pladahal dia hanya setengah makan bakso saja terus pergi dari kantin, Karena Arabella masih kurang bersemangat hari ini. Arabella kembali duduk da memainkan kembali gawainya.
Marvel yang merasa kesal dan tidak di hargai kedatangannya langsung mengambil gawai milik Arabella dan menyimpan disaku celananya.
“Kok di ambil sih, kak?” tanya Arabella dengan nada kesal.
“Tolong hargain aku disini jangan main HP mulu,” jawab Marvel dengan menahan amarahnya saat ini.
Arabella terlihat kesal karena Marvel mengambil gawai miliknya.
“Balikin kak,” ucap Arabella.
“Kalau mau ada syaratnya,” sahut Marvel.
“Apaan?”
“Jalan berdua!" ucap Marvel singkat.
Arabella yang mendengar ucapan Marvel hanya menggangguk pasrah pertanda dia setuju. Marvel melihat Arabella saat itu hanya bisa tersenyum penuh kemenangan.
Setelah sampai di kantin Marvel dan Arabella langsung duduk kemudian Marvel pergi memesan makanan.
"Arabella?” panggil Marvel.
“Iya kak,” ucap Arabella yang masih serius dengan melahap makanannya.
“Ada yang mau aku omongin,” ucap Marvel.
“Ngomong aja kak.” ucap Arabella menatap wajah Marvel.
“Aku minta maaf karna udah nabrak kamu kemarin, dan udah mempermalukanmu waktu itu di depan teman-teman satu kampus. Aku benar-benar minta maaf.” ucap Marvel pada Arabella.
“Gak pa-pa kok kak, Aku udah maafin kak Marvel. Aku juga sudah melupakan kejadian itu.” jawab Arabella dengan tersenyum manis kearah Marvel.
Marvel yang melihat Arabella tersenyum kearahnya merasa senang.
“Cantik,” guman Marvel yang sempat di dengar Arabella.
“A-apa? barusan kak Marvel bilang, apa?” tanya Arabella dengan terbata-bata karna merasa kaget dengan ucapan Marvel barusan.
“Bukan apa-apa kok,” jawab Marvel.
“Ah iya,” ucap Arabella tersenyum.
"Oh God! mimpi apa sih aku semalam. Mana jantung aku pengen loncat segala karna kak Marvel tiba-tiba bilang aku cantik, yah aku memang sadar aku memang cantik sih hehehe. Eh tapi kok tiba-tiba sifat kak Marvel berubah banget sih sama aku? gak biasanya. Tapi ada bagusnya juga kalau sifat dia berubah." batin Arabella tersenyum senang.
Selesai makan Marvel dan Arabella berjalan keluar dari kantin tersebut.
“Entah kenapa sepanjang perjalanan jantungku berdetak lebih kencang seperti genderang mau perang aja,” Batin Marvel.
Saat ini Marvel sudah berada di rumahnya, Marvel duduk sambil melamun memikirkan kejadian tadi bersama Arabella.
Sewaktu Marvel mengajak Arabella makan dan juga meminta maaf atas kesalahan yang ia perbuat.
“Arabella Ravanda Adity, kamu cantik banget sih. Bagiku kamu beda banget dengan gadis lain. Aku nyesel, dulu pernah buat kamu malu di hadapan teman satu kampus. Hahaha ... lucu juga kalau di inget-inget. Aku gak nyangka, kita bisa ketemu kayak gini.” guman Marvel sambil senyum-senyum sendiri.