lahirnya kiansantang

1K 73 17
                                    

Pada suatu hari, terdapat sebuah kerajaan yang bernama kerajaan Padjajaran.

"Aaaa.." rintih Subang larang Ratu dari kerajaan Padjajaran.

"Ada apa dinda Subang larang? Apakah kau ingin seblak lagi? Atau ceker?" Tanya prabu siliwangi pada istri tercintanya.

"Bukan Kakanda, kayaknya ayam bakar saja sudah cukup." Ucap Subang larang.

"Baiklah aku akan pergi membawa ayam bakar untukmu." Ucap Prabu melangkahkan kakinya.

"Aaaa.." rintih sekali lagi oleh Subang larang.

"Ada apa lagi dinda? Mau di tambah es campurnya?" Tanya kanda Prabu.

"Sepertinya anak kita nendang nendang didalam perut!" Ucapnya.

"Sudah berapa kali Kanda bilang, jangan belikan sebuah bola untuknya, mana harganya menguras dompet lagi!" Keluh Prabu siliwangi.

"Aku tak memberikannya kanda, maksudku tidak hari ini, hehehe.. aduh, sepertinya bayi ini mau lahir kanda!" Rintihnya kesakitan.

"Prajurit, panggilkan dokter!" Perintah Prabu siliwangi.

"Kanda, inikan masa kerajaan, mana ada yang namanya dokter!" Ucap Subang larang mengingatkan.

"Oh iya, kalau gitu panggilkan tabib istana sekarang!" Ucapnya.

Lalu datanglah seorang tabib wanita, membawa sarung.

"Kenapa kau membawa sarung? Istriku tidak ingin sunat!" Ucap Siliwangi.

"Kakanda, aku ingin melahirkan!" Rintih Subang dengan nafas terengah engah.

"Oh baik dinda, silahkan masuk dan keluarkan putraku!" Ucap Siliwangi.

"Baik gusti ratu, ikuti apa yang aku katakan, tarik nafasss... buang.."

"(Menarik nafasnya dan membuangnya)"

"Sekali lagi gusti, tarik nafasss.."

"(Menarik nafas)"

Tiba tiba datang emban membawa air minum.

"Ini minumnya!"

"Baik letakkan saja di meja." Ucap tabib itu.

"Oh tabib, istriku masih menahan nafasnya!" Ucap Prabu siliwangi.

"Oh iya, saya lupa, buang nafasnya gusti." Ucap tabib.

"(Membuang nafasnya)"

"Aku rasa ia tabib abal abalan." Batin prabu siliwangi.

Tak berapa kemudian putra mereka pun lahir dengan bangga Siliwangi mengatakan.

"Putraku telah lahir, akan aku beri nama.. kiantampaaan.." teriaknya.

"Kiansantang kanda!" Ucap Subang mengingatkan.

"Oh iya, kita ulang.."

Petir bergemuruh, sambaran kilat tampak berwibawa.

"Putraku telah lahir, akan aku beri nama kiansantagg.." teriak nya lantang.

"Nah, sekarang lanjut belikan dinda ayam bakarnya kanda!" Pinta Subang larang.

"Baik dinda, tabib! Jaga istriku, jangan sampai ia membelikan bola kepada putraku!"

"Baik Gusti prabu Siliwangi, oh ya jangan sampai dompetnya ketinggalan." Ucap tabib.

Bersambunggg... komen😭

Raden kiansantang (versi ngakak)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang