Surprise!

3.8K 353 38
                                    

Chap ini special buat ha yoonbin yang lagi ulang tahun😊

⚠️Warn! Chapter panjang, semoga ngga gumoh ye:')

























































Jihoon itu suka sama yoonbin. Tapi dia ngga berani buat nyapa apalagi pdkt, kenapa? Kata dia sih auranya yoonbin nyeremin.

Pernah beberapa hari lalu jihoon ngga sengaja ketemu yoonbin di perpustakaan, cowok itu lagi duduk anteng di pojok yang dimana mejanya langsung mengarah ke jendela. Sambil baca buku ada earphone juga di telinganya. Pokoknya ganteng banget.

Nah karena jihoon ngga terlalu paham tentang perpustakaan jadi dia keliling ke setiap rak buku disana buat nyari buku yang dia cari, maklum dia lebih suka kantin sama ruang musik dibandingkan perpustakaan.

Butuh sepuluh menit buat jihoon nemuin buku itu yang ternyata ada di rak paling atas. Karena jihoon tinggi dia coba loncat aja tapi ternyata tetep ngga sampe.

"Buset, tinggi bener nih rak. Gue aja ngga sampe apalagi mashiho."

Terus matanya ngga sengaja liat kursi kosong, dia ambil kursi itu buat ngambil buku.

"Untung gue banyak akal muehehe."

BRUK

"Aduh!"

Baru saja jihoon akan turun tapi tiba-tiba ia tersandung kakinya sendiri dan tentu saja terjatuh dengan posisi tengkurap.

"Huhu bundaa.. sakit.."

Jihoon mendongak saat ada tangan seseorang yang terjulur didepan wajahnya. "Eh?"

Ia tak dapat melihat dengan jelas siapa itu karena sosoknya yang membelakangi sinar matahari. Tak ingin membuat tangan penolongnya pegal jihoon meraih tangan itu yang entah mengapa terasa hangat saat bersentuhan dengan miliknya.

Jihoon bangun dan membersihkan sisa debu yang menempel dibajunya ia menatap ke depan. Dagu dan dadanya lumayan sakit, mungkin juga lidahnya yang tadi tak sengaja tergigit.

"Makasih ya -loh yoonbin?!"

Alamak ini kenapa tiba-tiba ada yoonbin disini? Kan tadi dia lagi meja pojok? Berarti dia liat gue jatoh dong?! BUNDAAA MALUUU HUHUHU -batin jihoon nelangsa.

"Lo berdarah."

"Hah? Mana? Ssh." Jihoon meringis saat lidahnya terasa sakit.

"Mulut lo." Yoonbin menjawab dengan raut wajah datar. Setelah mengatakan itu yoonbin berlalu pergi meninggalkan jihoon yang ingin menangis entah karena malu atau sakit pada lidahnya.

Setelah hari itu, setiap jihoon berpapasan dengan yoonbin selalu menghindar. Tentu saja kejadian itu tak akan pernah dilupakan begitu saja olehnya.

"Ji." Panggil junkyu.

"Hm?"

"Gue mau tanya deh."

"Hm."

"Ehm.." junkyu memandang tak yakin mashiho yang dibalas anggukan.

"Lo lagi diet?"

"Hah?" Jihoon memandang bingung kedua sahabatnya. Diet? Untuk apa? Mohon maaf nih walaupun jihoon sadar dia ekhem agak ekhem berisi tapi dia tak ada niatan untuk melakukan diet.

"Abisnya kak ji nggak makan, biasanya udah makan duluan sebelum kita." Ujar mashiho.

"Nah! Lo juga ngirit ngomong, mau kayak si yoonbin lo?"

The Bujang's || 00LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang