Best Friend? [Mark Lee x Reader]

8 2 0
                                    


Sedikit pemberitahuan, anggap saja Yeri sekolah di SOPA, OK? xD

Best Friend?
by not_worthit
Warning! Typo(s) bertebaran! Don't Like Don't Read! OC! OOC!

Happy reading.

.

.

.

.

.

Hari cerah menyambut semua orang hari ini. Namun tak secerah suasana hati seorang gadis yang terlihat sedang duduk dekat jendela kelas. Ia menatap keluar jendela. Sekolah mesih sepi, karna masih terlalu pagi. Tidak akan ada yang berangkat pukul 6 pagi, kecuali orang tersebut terlalu rajin.

"Ya, [Name]-ah! Kenapa kau menyuruhku berangkat pagi-pagi begini?" Teriak seseorang kesal.

"Berhenti berteriak Yeri-ya," ucap [Name] datar.

"Eh, kau kenapa?" tanya Gadis yang dipanggil Yeri itu saat sudah sampai di samping [Name]. Merasa bahwa sahabatnya tersebut sedang tidak baik.

"Aku tidak apa-apa," ucap [Name] lalu menoleh pada Yeri diikuti dengan senyum.

"Yang benar?" Tanya Yeri sekali lagi. Wajahnya terlihat tidak percaya dengan ucapan [Name]

"Sungguh!" ucap [Name] meyakinkan.

"Ya ... sudahlah," ucap Yeri menyerah lalu duduk di bangku sebelah [Name]. [Name] kembali pada kegiatan sebelumnya, sementara Yeri sibuk dengan ponsel miliknya. Hingga akhirnya kelasnya mulai ramai karna siswa berdatangan.

"Yeri-ya kau dicari Mark!" teriak salah satu teman sekelasnya, membuat gadis yang tadi asik dengan ponsel terkejut saat temannya meneriakan namanya.

"Apa?" tanya Yeri bingung.

"Dicari Mark," ucap temannya tadi.

Segera gadis itu pergi menemui pamuda bernama Mark. Sementara [Name] hanya memandangi kepergian sahabatnya itu.

.

.

.

.

.

"Ada apa?" tanya Yeri langsung pada intinya.

"Wendy nuna tadi menitipkan ini," ucap Mark dan menunjukkan barang yang ia bawa.

"Oh, terimakasih Mark. Aku masuk dulu," ucap Yeri lalu berbalik memasuki kelas.

Sementara Mark, ia pergi setelah temannya itu masuk ke dalam kelas. Sesampainya ia di kelas, ia langsung menuju tempat duduknya. Saat akan duduk ia melihat sebuah amplop putih di dalam laci. Ia mendapatkannya lagi. Ini adalah yang ketiga kali ia mendapatkan surat. Sebenarnya ia cukup- tidak tetapi sangat banyak mendapatkan surat dari para fansnya. Rata-rata berisi sebuah dukungan, ada juga penyataan cinta. Namun ia mendapatinya di loker miliknya. Sedangkan ini, ia menemukannya di laci meja tempat duduknya. Dan isinya sangat berbeda, dan membuatnya bingung. Ia Memutuskan untuk duduk lalu membuka amplop tersebut, dan mengambil secarik kertas.

Benarkah kalian hanya bersahabat?

Ia bingung dengan isi surat itu. Hanya satu kalimat yang tertulis di sana, dan lagi itu print out bukan tulisan tangan. Isinya masih sama dengan dua surat sebelumnya. Mark memasukkan kembali kertas tersebut kedalam amplop. Memasukkan amplop tersebut kedalam tasnya. Tak lama bel jam masuk berbunyi membuatnya bergegas menyiapkan buku untuk mata pelajaran pertama.

Random Story | OC/Reader Insert!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang