First Name [Nakamoto Yuta x Reader]

16 1 0
                                    

Heyow! Fifi balik lagi, nih www Ini repost, btw. Jadi kalo mungkin pernah ga sengaja baca mungkin itu fanfic buatanku. wwww Yosh! Tanpa harus menunggu lama kita langsung aja kuy!

First Name 
by not_worthit

Warning! Typo(s) bertebaran! Don't Like Don't Read! OC! OOC!

Happy reading! :))

.

.

.

.

.


Seorang gadis tengah berjalan cepat menuju halte bus terdekat. Sebelumnya ia berniat bertemu seseorang, tetapi sepertinya tidak bisa karena cuaca yang tidak bersahabat. Awan gelap terlihat menutupi seluruh langit Prefekture Osaka.

Ia sampai di halte, tepat sebelum hujan mengguyur seluruh permukaan bumi.

"Untung saja," ucapnya lega karena sempat berteduh sebelum air hujan membasahinya.

"[Name]-san?" ucap seseorang seolah bertanya, membuat gadis bernama [Name] [Surname] itu menoleh ke sumber suara karna merasa dipanggil.

"Nakamoto-san?" ucap [Name] terkejut melihat siapa yang memanggilnya.

[Name] segera menghampiri pemuda itu yang duduk di bangku yang tersedia di halte, dan duduk sedikit agak jauh dari pemuda itu. Pemuda itu tersenyum.

"Lama tak jumpa Nakamoto-san! Bagaimana kabarmu?" tanya [Name]. Ia menoleh menatap wajah pemuda itu.

Gadis itu sudah lama tidak bertemu dengan temannya saat sekolah dasar itu. Yang ia tau, pemuda bernama Yuta Nakamoto itu pergi ke negeri seberang dan menjadi seorang penyanyi sekarang.

"Aku baik [Name]-san. Hei! Bukankah sudah ku bilang panggil nama depan ku!" seru Yuta protes sesaat menjawab pertanyaan gadis yang duduk disampinya itu. Ia baru sadar gadis itu masih saja memanggilnya dengan nama belakangnya.

"Jangan memaksaku Nakamoto-san." [Name] menatan Yuta malas.

Yuta menatap [Name] tak percaya mendengar ucapan tersebut.

"Ngomong-ngomong, bagaimana bisa kau berada di sini?" ucap [Name] memecahkan kesunyian yang tiba-tiba menyelimuti mereka tadi. Wajahnya tak lagi menghadap pemuda itu. Ia hanya menatap tetesan air hujan yang jatuh.

"Aku pulang hari ini," ucap Yuta singkat. Wajahnya mendongak. Entah apa yang ia tatap.

Suasana kembali hening. Yang terdengar hanyalah suara air hujan yang turun dengan derasnya. Dan hari semakin gelap, sementara bus yang ditunggu tak kunjung datang. [Name] menoleh pada Yuta saat merasakan sesuatu dibahunya. Pemuda sudah berada di posisi semula.

"Hari ini cukup dingin. Kenapa tidak memakai pakaian yang lebih tebal?" tanya pemuda itu.

"Aku tidak tau hari ini akan hujan," sahut [Name] cepat. Ia masih menatap pemuda itu, yang juga menatapnya.

"Apa kau tidak kedinginan? Kenapa kau memberikan jaketmu?" tanya [Name] balik bertanya.

Pemuda itu hanya tertawa kecil, sedangkan [Name] menatap pemuda itu bingung.

Apakah ada hal yang lucu? pikir gadis itu bingung.

"Tenang saja! Anak laki-laki kuat dengan cuaca dingin!" Sungguh percaya diri sekali.

[Name] hanya menggendikkan bahunya tak peduli. Ia kembali pada kegiatannya mengamati air hujan yang jatuh.

Achooo

Sekali lagi, [Name] menoleh pada Yuta. Ia berdiri dan mendekat pada Yuta.

"Benarkah dengan ucapanmu yang tadi?" tanya [Name]. Ia melepaskan jaket yang tersampir di bahunya, dan menyampirkan ke bahu Yuta.

Belum sempat [Name] kembali ketempatnya, pemuda itu menahannya. Yuta berdiri dari duduknya, membuat jaket yang tersampir di bahunya terjatuh. Beruntungnya jaket malang tersebut jatuh di atas bangku halte, buka ke atas tanah yang sedari beberapa waktu lalu basah oleh air langit. Mereka saling menatap. [Name] mendongak karna Yuta lebih tinggi darinya. Gadis itu menatap Yuta bingung.

"Aku senang sekali..." "...saat bertemu denganmu," ucap Yuta akhirnya.

"Aku selalu beharap hari seperti ini tiba ketika aku pulang ke rumah," lanjutnya. Jari jemarinya tangan kanannya menyelip(?) diantara jemari tangan kiri [Name].

[Name] menunduk melihat tangannya yang sekarang ini berada dalam genggaman pemuda itu. Darahnya berdesir, jantungnya mulai berdetak cepat.

"Aku menyukai-tidak! Aku mencintaimu [Name]," ungkap Yuta.

Tangan kiri pemuda itu berada pada dagu [Name] kemudian mengangkat dagu [Name] agar menatap pemuda itu. Dengan cepat pemuda itu menempelkan bibirnya di atas bibir gadis di hadapannya. Sementara [Name] berkedip lucu. Masih tidak bisa mencerna apa yang terjadi padanya saat ini.

Yuta melepas kan ciuman tersebut. Wajah mereka hanya berjarak beberapa senti. Mereka dapat merasakan hembusan napas mereka satu sama lain. Yuta hanya memperhatikan wajah [Name] yang terlihat ling lung.

"Jadilah pacarku. Aku tidak menerima penolakan!" perintah Yuta.

Pemuda mencium pipi kanan [Name] sebelum akhirnya menjauhkan wajahnya dari gadis itu.

"Ya!! Apa yang kau lakukan!!" Teriak [Name] saat sudah sadar dari keterkejutannya.

[Name] memukuli bahu kiri Yuta keras dengan tangannya yang bebas. Terlihat pemuda itu kesakitan karna pukulan [Name].

"Akh! Hentikan! Sakit tau!" ucap Yuta mengeluh kesakitan.

"Dasar pencuri! Itu ciuman pertamaku bodoh!" ucap [Name] masih memukuli bahu Yuta.

"Cukup!" teriak Yuta, yang akhirnya bisa menangkap dan menahan tangan kiri gadis itu.

"Jadi mulai sekarang kau harus memanggil ku Yuta" titah Yuta.

"Kal--"

TIN TIN

Ucapan [Name] terpotong oleh Suara klakson sebuah mobil.

"Yuta! Ayo Pulang!" ucap Seseorang dari dalam mobil membuat pasangan baru itu mengalihkan perhatinnya pada sebuah mobil hitam yang berhenti di depan mereka.

"Lho? [Name]-chan?" ucap orang tersebut saat menyadari siapa yang berada di samping Yuta.

"Nee-san?" tanya [Name].

"Kebetulan sekali, ayo pulang bersama kami!" ajak seseorang yang tenyata perempuan.

Wajahnya mirip dengan Yuta, namun versi perempuan dan terlihat lebih dewasa. [Name] pun menerima ajakan orang yang ia panggil Nee-san tersebut. Dari pada menunggu bus yang entah kapan datangnya?

Akhirnya [Name] pun pulang bersama mereka.

Finish.

Akhir yang ga jelas //nak Maaf ya, fanficnya ga jelas sama sekali xD But, terimakasih bagi yang sudah berkunjung dan berkenan membaca cerita ini /bow/ Sampai jumpa di cerita yang lain! Byebye!

Repulish: 18 Agustus 2020

Random Story | OC/Reader Insert!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang