Enjoy!✨
"Bundd, Rayhan pergi dulu ya, Assalamu'alaikum bunndd" teriak Rayhan kepada bunda nya.
"Wa'alaikumsalam, hati-hati nakk" jawab bunda Windy--ibunda Rayhan.
Rayhan segera meng-gaskan motornya pergi dari pekarangan rumah dengan roti coklat di tangannya.
Saat di pertengahan jalan ia bertemu sekumpulan jamet yang biasanya berkumpul di depan gang rumahnya.
"Fixx mampus gua, ada jamett lagi, ntr guaa gabisa lewat dong, gimana yakk"
Rayhan berhenti tidak jauh dari sekumpulan jamet itu, ia berpikir agar terhindar dari mereka, Rayhan hampir tidak terlihat karena mereka sedang asik-asiknya membuat tiktok.
"Ntapps mereka lagi tiktokan, mending gua cabut sekarang lewat gang sebelah, walaupun jauh"
Akhirnya Rayhan pun memutuskan untuk putar balik dan lewat gang sebelah untuk bertemu Arsel--sahabat nya sejak janin.
🌼
TIIINN-TIIINN
"Woi, jalan liat-liat dong, pake mata! hampir aja lu keserempet, ntar gua yang disalahin" ujar Daisy nge-gas.
"Aelah, sorry jir gitu doang nge-gas" jawab Rayhan santai.
"Heh santuyy amat lu ye, kalau lu yang kesrempet guaa yang harus ganti rugi, ini lah itu lah, nyenyenye" Daisy mengomeli Rayhan hingga Rayhan bosan mendengar kan nya dan mulai bicara.
"Santaii aja kalii kena aja kaga, lagian gua gabakal minta ganti rugi kok"
Rayhan pun bersiap-siap meng-gaskan motornya untuk pergi dari situ.
"Woi mau kemana lu?! mintaa maaf kek anjiir" Daisy yang kesal pun akhirnya mengalah.
"Iyaa sorry, udah kan?" tanya Rayhan.
"Ikhlas minta maaf ga si?!" Daisy memutar bola matanya malas.
"Ikhlas tau, yaudah gua duluan, gua sibuk!" Rayhan pergi meninggalkan Daisy.
"Dih sok sibuk banget si" Daisy pun juga meninggalkan tempat itu menuju rumah Shania--sahabatnya.
🌼
TOK TOK TOKK
"Assalamu'alaikum Nia anaknya om Farris, Daisy yang cangtipp nan baik hati datangg!" Daisy mengetuk pintu rumah Shania dan memanggil nama ayahnya Shania, memang Daisy tidak ada akhlak, author pusing gara-gara dia.
"Wa'alaikumsalam anaknya om Erwin yang cangtipp nan baik hati" jawab Shania setelah membuka kan pintu.
"Woii Syy, lu lama amat datengnyaa aelahh" Shania langsung menarik Daisy masuk kedalam rumahnya yang mewah, rapi dan bersih itu.
"Hehee, sorry, tadi gua hampirr aja nabrak cowo, tapi dia ngeselinnyaa pake bangettt" Daisy mengingat hal tadi yang membuatnya kesal.
"Busett, tiatii dong bawa motor nya, btw, dia ngeselin gimana?" tanya Shania.
"Dia tuhh kan salahh yakk, ga mau minta maaf, itu pun keknya terpaksa deh minta maafnya, udah gituuu sok sibuk lagiii"
Daisy mengeluh kepada sahabatnya, Shania yang mengerti perasaan sahabat nya yang sedang tidak mood itu pun segera membawa Daisy ke kamarnya yang sederhana dan rapi,
mereka akan mengobrol di sana.Tidak lupa, mereka juga memesan makanan.
"Eh ntar ceritainnya di kamar gua aja, kita pesen makan ama minum dulu yuk, gimana?" tanya Shania yang membuat Daisy bersorak karena ia memang haus.
"Yesss, boleh dungg, kebetulan gua lagi haus nihh" jawab Daisy.
"Oke, ntar kita masuk ke kamar lagi, pesen makan apaan nih?" tanya Shania lagi.
"Hmmm, terserah lu aja deh, gua mah makan apa aja, hahaha"
Daisy tertawa setelah mengingat dirinya pernah memakan burger 5 kali, itu pun ia masih mau minum soda, es krim, dan tentu saja boba minuman favoritnya.
"Oiyaaa gua lupa, kan lu omnivora, hahaha"
Shania menyemburkan tawanya, Daisy pun tidak peduli ia ditertawakan, justru ia ikut tertawa bersama Shania, mereka memang tipe sahabatan yang ga jaim-jaiman gais, maklum aja yak.
"Ok, kita beli french fries yang ukuran large biar lu puas, hahaa, dan tentunya boba yak" tawar Shania sambil mengeluarkan ponselnya.
"Widihh lu tau ajaa kesukaan gua, sayangg Nia" Daisy memeluk Shania hingga Shania tidak dapat bernafas karena Daisy memeluk nya terlalu erat.
"Iyaiyaaaa, lepasinnn gua ga bisa nafas, kalo gua mati, lu yang gua gentayangin duluan"
Shania segera menepuk pundak Daisy agar melepas pelukannya dan menjahili Daisy, karena ia paling hafal kalau Daisy sangat takut dengan hantu, padahal Daisy bar-bar, tapi dia penakut sama semua hal, apalagi kegelapan.
"Iyaiyaaaa hehe, jan ngomongin hantu dong, gua udah merinding nih Nia, padahal masi siang loh" Daisy melihat sekeliling rumah Shania.
"Hah, penakut luu Ryana, ngomong doang yang gedee" ledek Shania.
"Nama gua Daisy yak,,oiya gua lupa kalo lu udah kesel, atau marah pasti manggil gua Ryana" Daisy cemberut dan melipat kedua tangannya.
"Dih, gausah marah kalii Daisy yang cangtipp nan baik hatiii" Shania meninggalkan Daisy karena makanan yang mereka pesan sudah sampai.
"Woi sumpah gua ditinggal teruss" Daisy meringis melihat dirinya yang selalu di tinggalkan.
"Aelah gua cuman ambil makanan, lagian Ryana itu nama panggilan kesayangan gua buat lu, kan lu manggil gua Nia, hahaha, yaudah yuk kita ke kamar" ajak Shania.
"Yaudah hayuu, boba gua nungguin nih mau masuk ke lambung gua" Daisy mengikuti Shania menuju kamar Shania.
🌼
Setelah sampai di kamar Shania mereka pun memakan makanan yang sudah di pesan sambil bercerita.
"Eh iyaa, ituu si cowok yang hampir kesrempet ituu lu kenal dia?" Shania membuka topik.
"Ya enggalaahh, orang baru pertama ketemuu, eh tapi yaa,,dia tu mirip kakel kita gitu, tapi gua ga pernah liat dia, feeling gua sih dia kakel kita" jawab Daisy.
"Hmm, ngomongin soal kakel,,lu kenal sama kakel yang namanya Melisya ga?" tanya Shania.
"Ga, emang dia terkenal? paling pansoss doang hahaha" Daisy tertawa hingga ia tersedak minumannya.
"Uhuk-uhuk, aduh instan karma" Daisy pergi menuju dispenser untuk mengambil minum.
"Mampuss luu, lagian kurang ajar bet lu, haha" Shania tertawa melihat Daisy tersedak.
"Oh iya, kenapa gua ngomongin dia, karena dia pernah..."
°
°
°
°
°
Hai gais!! Penasaran kan apa yang pernah dilakukan Melisya? Stay terus sama cerita Daisy yaa, oiya mau minta maaf kalo author upnya lama, karena lagi ujian😭💔, doain semoga nilai author lebih baik dr nilai lapor kemarin hehe, jangan lupa vote dan komen, share ke temen² kalian juga, maaf kalo ada kesalahan penulisan, see u gais, happy reading!✨
![](https://img.wattpad.com/cover/249410462-288-k230115.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Daisy
Teen FictionDaisy, seorang gadis cantik keturunan Thailand menyukai seorang lelaki yang anti akan perempuan, tak sengaja suatu hari mereka dipertemukan. Akankah cintanya terbalas kan dengan cowo yang anti akan perempuan itu ? Mau tau lanjutan kisah mereka? Stay...