2. Kelemahan seorang reva

65 10 0
                                    

Rev gue akan ngorbanin perasaan gue demi lo. Gak apa gue terluka asalkan lo enggak
-laskar bara aldebaran

Semoga lo gak salah pilih kak. Kak Reno juga bisa kecewa karena lo pilih pilihan yang salah. Dia cinta sama lo jangan di sia-sia in
-Erin Pramesti Maharani

Gue kasih lo dua pilihan.
Cinta atau sahabat
-Oline Queensha aldebaran

Semoga lo bahagia rev sama pilihan lo sendiri. Gue disini bakal selalu ada untuk lo
- Reno kanaya gefano

***
Dua sahabat sedang berdebat hebat di taman belakang sekolah. Orang itu adalah Reva dan oline, mereka sedang berdebat entah karena apa.

"Lin lo gak bisa maksa in ini sama gue! Gue berhak buat suka sama orang yang gue mau!" Bantah Reva

"Rev lo udah ngambil semuanya dari gue! Mulai dari peringkat,keluarga,teman,piala dan sekarang cowok! Mau lo apa sih? Lo boleh ngerebut semuanya tapi gak cowok yang gue suka juga! Gara gara lo semua yang awalnya jadi milik gue habis tak tersisa, gue yang awalnya di puji sekarang gak karena lo, padahal lo murid suka buat onar di sekolah" bentak oline

"Lin gue gak pernah ngerebut milik lo, termasuk apa yang lo sebutin tadi. Gue gak pernah mau rebut apa yang udah jadi milik orang lain, kalau lomba emang itu milik lo? Enggak kan. Sedangkan keluarga,teman dan cowok gue ngerasa gak ngerebut itu dari lo" Reva menatap oline sama sepertinya. Tajam. Ia tak takut untuk membalas perkataan sahabatnya.

"Rev plis lah lo ngalah sebentar sama gue! Ini kebahagiaan gue bukan lo"

"Ck, Lin udah berapa kali sih gue bilang ini sama lo? Gue gak ada ngerebut kebahagiaan lo dari kecil sampai sekarang! Gue udah ngalah Lin demi persahabatan kita tapi lo nya kayak gini! Gue capek Lin, gue juga mau suka sama orang lain bukan cuman lo"

"Lo gak berhak buat ini reva"

"Emang dunia ini punya lo? Emang Lo yang lahir in gue ke dunia? Emang lo yang ngasih gue kasih sayang? Emang lo yang buat gue bahagia selama ini? Enggak Lin! Kita sama sama tumbuh waktu itu, lo yang gak pernah mau ngalah sama gue! Lo itu egois Lin keinginan lo aja yang harus di turutin gitu? Gak adil banget!" Yang diucapkan Reva sangat benar, oline tidak pernah mengalah pada Reva tetapi Reva tak mempermasalahkan hal itu, ia hanya ingin persahabatannya berjalan sampai tua nanti.

"Gue kasih lo dua pilihan. Cinta atau sahabat" ucap oline menatap tajam Reva yang menegang di tempatnya.

"Gue gak pilih Lin" ucap Reva lirih

"Lo sebenernya gak usah pilih ini semua dan gue gak bakal ngasih ini, tapi tadi lo bilang lo mau bahagia kan? Yaudah gue tanya sekali lagi" tantang oline sambil tersenyum kemenangan

"Gue tunggu keputusan lo jangan sampai salah pilih"

Oline meninggal kan reva yang masih terdiam, gadis itu sangat bingung dengan pilihan oline tadi. Tak mungkin ia tidak mempertahankan persahabatan nya, tapi tak mungkin juga ia menyakiti diri nya sendiri demi sahabat yang tak setia padanya.

Reva terduduk di kursi taman belakang itu, ia merenung sejenak untuk memikirkan apa keputusan yang akan ia ambil. Erin melihat kakaknya seperti itu sangat sedih, tadi ia tak sengaja melihat Reva ditarik paksa dengan oline, ia memutuskan untuk mengikuti dua orang tadi, ternyata ulah di balik semua ini adalah oline-sahabat kakaknya dan kakak sepupunya.

"Kak Reva" panggil Erin

"Eh lo rin ngapain disini?" Tanya Reva sambil menghapus air matanya.

"Gue udah denger semuanya. Sebenernya kalian lagi ngerebut in siapa sih? Sampai kak oline kayak gitu" kepo Erin

"Lo udah tau ya? Kita lagi ngerebut in Reno. Kita berdua suka sama dia, dari dulu gue dipaksa sama oline buat benci sama Reno padahal gue cinta sama dia. Maka dari itu gue pura pura benci sama dia, sesuai mau oline. Dia sengaja ngasih pilihan 'cinta atau sahabat' dia tau gue pasti milih sahabat dari pada cinta" ucap Reva menjelaskan

"Kak gue saranin lo pilih cinta aja deh" usul Erin

"Kenapa emang?" Tanya Reva

"Ya lo emang gak mau gitu berjuang in kak Reno? Kan kasian dia nunggu terus" jawab Erin membuat Reva terkekeh

"Rin! Kita ini cewek tugas cowok itu ngejar kita bukan kita yang ngejar mereka" Erin yang mendengar jawaban dari kakaknya langsung bingung, emang apa salahnya berjuang untuk cowok sedikit saja?

"Kak emang tugas cowok ngejar kita tapi kalau kita gak bertindak ya mana bisa. Maksud gue kalau lo gak nge jelasin perasaan asli lo ke kak Reno ya buat apa dia berjuang buat dapetin lo? Emang berfaedah ya nikah sama orang yang gak suka sama kita"

Reva berfikir dengan perkataan adiknya, benar juga ya kalau kita gak nge jelasin perasaan kita ke orang yang mau berjuang dapetin kita ya mana bisa?

"Gue harap lo ngambil keputusan yang bener kak" Erin langsung pergi meninggal kan Reva yang masih menatapnya. Ia masih sempat menoleh ke arah tadi.

"Semoga lo gak salah pilih kak. Kak Reno juga bisa kecewa karena lo pilih pilihan yang salah. Dia cinta sama lo jangan disia sia in" batin Erin

"Gue ke kelas aja lah males mikirin ini"

Reva bangkit dari kursi taman lalu menuju kelas, sesampai nya disana laskar-sepupunya menanyakan soal yang tak ia mengerti.

"Rev bisa ajarin gue soal ini gak? Ribet banget rumusnya gue gak ngerti" laskar menunjukan beberapa soal yang ada di bukunya pada Reva.

"Oh yang ini memang susah sih ayo gue ajarin"

"Beneran rev? Aaaa makasih ya sepupu yang paling baik" laskar memeluk Reva erat

Reva pun mulai mengajarkan laskar beberapa soal yang tadi orang itu katakan. Saat belajar laskar sama sekali tidak fokus, orang itu malah menatap Reva dalam. Mulai dari rambut hitam reva yang halus,wajah yang keliatan imut di mata laskar,tangan putih dan pandangannya terjatuh pada kalung berwarna emas milik Reva. Setahunya kalung itu diberikan oleh Reno kelas 1 SMP, katanya hanya untuk sebagai hadiah.

"Rev kalung itu masih lo pake?" Tanya laskar menunjuk kalung tadi

"Emm iya las masih. Ini kan dari Reno-sahabat gue dulu gak mungkin gue lepas" ucap Reva gugup

"Lo anggep Reno apa?"

"Temen lama" jawab Reva singkat yang digangguki oleh laskar. Sejujurnya laskar masih belum puas atas jawaban Reva tetapi ia tak boleh mencampuri urusannya.

"Rev gue akan ngorbanin perasaan gue demi lo. Gak apa gue terluka asalkan lo enggak" batin laskar

Reno yang melihat Reva dengan laskar langsung tersenyum kecut, ia sadar selama ini Reva tak menyukainya ia saja yang terlalu pede.

"Semoga lo bahagia rev sama pilihan lo sendiri. Gue disini bakal selalu ada untuk lo" batin Reno

***
Hai guys! Gimana kabar kalian? Gimana sama cerita revalina? Seru gak sih? Bingung aku. Oh ya jangan lupa buat baca cerita Gibrantara juga ya! Kalian ada mau ngomong apa sama :

Reva?

Reno?

Oline?

Laskar?

Erin?

Aku?

Atau yang lainnya?
See you next part!

RevalinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang