BUKAN HACHIKO

141 23 1
                                    

5 tahun lalu, hampir setiap hari aku menunggumu, Tuan. Masih terasa tatapan sendu dan pelukan hangat sesaat sebelum kereta membawamu pergi. Kau sempat beribisikdan berkata, "Aku pasti kembali". Semakin erat pelukanku kala itu sambil terisak. Rasanya aku ingin ikut atau meminta petugas untuk membatalkan keberangkatan agar kau tetap berada di sini bersamaku, Tuan. Namun, kereta mulai melaju pelan-pelan, hingga akhirnya menjauh dan tak terlihat pandangan lagi. Kini, hanya menyisakan aku dan setumpuk kerinduan yang akan segera mengisi hari-hariku 5 tahun mendatang.

5 tahun sudah berlalu. Dan kini kau kembali, Tuan. Ya, kau kembali. Tak terkira bahagianya diriku. Menyambutmu, memeluk dan dipeluk kembali olehmu. Persis seperti 5 tahun yang lalu. Tak sabar aku ingin segera menyambutmu, Tuan. Ku percepat langkahku menuju mu. Namun, seketika langkahku terhenti. Saat melihat kau turun dari kereta namun kau menggandeng dan memeluk wanita lain. Seolah kalian saling menanti satu sama lain.

Tidakkah aku bermimpi, Tuan. Apakah 5 tahun telah banyak mengubahmu bahkan melupakanku dan segala tentang kita? Secepat itukah? Aku di sini, Tuan. Menantimu. Namun, langkahmu yang lamat-lamat meninggalkan stasiun bersama wanita yang kau gandeng dan kau rangkul, membuktikan bahwa kau memang tak bersedia menantiku lagi. Baik. Aku pergi, Tuan. Aku pergi. Aku bukan Hachiko, dan mulai saat ini kuputuskan kau bukan Tuanku lagi. Ku pergi dengan membawa luka di hati.

################################

Cerita ini terinspirasi dari cerita kesetiaan Hachiko kepada tuannya. Bila teman-teman ingin bercerita tentang kesetiaan Hachiko boleh cerita-cerita di kolom komentar.

Jangan lupa setelah membaca, tinggalkan jejak voment ya manteman. Terima kasih🙏😊

TERMA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang