O2

201 17 0
                                    








=================================

Jaemin pov:

"huwaaa" rengkuhan jaemin di kasur

tiba tiba dering telpone berbunyi, ia pun langsung bangkit dari kasurnya dan berjalan menuju telpone yang berdering dan menggeser icon hijau

"iya halo ibu tifaani"

"oh iya halo jaemin, nanti kalau kamu bingung mau ngapain, itu saya sudah bikin list, saya tempel kan dikulkas biar ga lupa"

"ah baik bu nanti saya laksanakan"

"sekalian tolong ya saya titip jeno, soalnya dia nakal, kalau dia nakal kamu jewer aja biar kapok"

"hehehe iya bu"

"ya udah jaem, nanti kalau ada apa-apa kabari ya, oh iya tadi jan lupa kasih makan kucingnya ya jaem"

"iya bu"

setelah berbincang melalui telpone, jaemin pun langsung keluar dan menuju dapur. Namun saat melewati kamar tuan mudanya ia berhenti, karena celah pintu terbuka ia memutuskan tuk meastikan keadaannya dengan mengintip di balik celah pintu tersebut

saat dilihatnya, pemuda lee sedang tidur dengan damai pada siang ini, tanpa sepengetahuannya, ia tiba-tiba saya tersenyum sendu

'tidur yang nyenyak'

Kemudian ia beranjak dari sana dan melanjutkan ke dapur

--
di dapur ia langsung mengedarkan pandangan untuk mencari listnya yng ditempelkan dikulkas

saat ia melihat listnya

Jam 07.00 masak
jam 09.00 bersih-bersih
Jam 12.00 istirahat
Jam 15.00-17.00 selesai free

-tiffanny

#untuk makan siang bisa ngegopud aja, kalau pengen makanan lainnya langsung mint jeno aja

begitu lah isinya
seketika ia langsung melihat jam dan iya sekarang menujukan pukul 14.45

ia langsung mengecek kucing yang dimaksud, tetapi tak ketemu-ketemu dan beralih ia mencoba mengelilingi sekitar rumah. Tapi hasilnya nihil

tiba-tiba saja ada yang terlintas dibenaknya
'apakah kucingnya dikamar jeno?'
tanyanya pada diri sendiri

ia berjalan mengendap-endap membuka pintu jeno

gotcha ia menemukan kuncingnya
di samping jeno tertidur

mau tak mau ia harus mengambilnya karena kucingnya belum makan

ia mencoba menunduk dan mendekat
saat ia akan mengangkat kucingnya tiba-tiba ada tangan yang melingkar di perut rampingnya

jaemin langsung tersontak kaget, dan untung saja kucingnya tak mengeong sedikitpun

jaemin bingung bagaimana cara melepaskan tangan jeno di perutnya

saat ia mencoba melepaskannya
tiba-tiba badan jeno menggeliat dan hap
tanpa sadar jeno menarik tubuh jaemin. yang mengakibatkan tubuh jaemin berada di atas tubuh jeno, untung tangan jaemin menyangga tubuhnya agar tak sepenuhnya menindih tubuh jeno

Jarak wajah keduanya hanya 10cm saja
jaemin melihat lekat wajah tuan mudanya
saat itu juga detak jantung jaemin sudah tak beraturan karena ketampanannya

masalah kucing, ia sudah meloncat dari genggamannya saat dirinya ditarik oleh jeno

Karena tangan jaeminn yang sudah pegal kadi tubuhnya sedikit menindih tubuh jeno
saking dekatnya wajah mereka

sampai-sampai ia bisa merasakan nafas hangat jeno

apakabar dengan hatinya? tentu tak sehat

saat ia merasa pelukan jeno mereda, dengan hati hati jaemin melepaskan ikatan tangan jeno, dan lari keluar kamar

tak lupa dengan menggendong kucingnya

dengan langkah buru-buru ia melewati anak tangga, dan sampai di dapur lagi

ia langsung menurunkan kucingnya dengn medumel karena kesehatan jantungnya tak aman

"untung tadi jenonya ga bangun, kalau bangun gimana hih" dumelnya sembari memberikan snack kucing

saat dirasa sudah memberi makan kucing
ia langsung membuka kulkas, untuk memasak, bodo amat dengan ngegofood masak lebih seru, prinsipnya

ketika telah mengeluarkan bahan-bahan yang akan dimasak, ia langsung memanaskan minyak dan memulai kegiatannya

jeno pov:

seteleh aku berchatan ria dengan teman-temanku, aku langsung tertidur karena mengantuk. Dan bangun-bangun aku mencium aroma lezat dari dapur

dengan tergesa-gesa aku turun kedapur dan melihat pria manis yang sedang memasak dengan wajah yang menggemaskan

aku pun berjalan mendekatinya, dan kuras dia benar-benar tak sadar atas kehadiranku

karena dia tak sadar aku pun menopang daguku dibahu sempitnya

dengan seketika dia tersentak kaget

"ihh jenoo jangan gitu, nanti kalau wajannya tumpah gimana?" celotehnya

"maaf-maaf aku laper soalnya" jawabku

"yaudah tunggu aja sana husss husss" usirnya dengan mendorong-dorong tubuhku

aku cuma terkekeh karena tingkahnya










-

tbc

THE BABU || NOMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang