BULAN SEMU.

69 12 3
                                    

HAI KAMU

Kali ini ada sedikit cerita sajak yang akan aku tuliskan buat kalian. Semoga mewakili perasaan kalian yaaaaa

Tulisan : Coz.im.human
Suntingan : Gadis Permata Sari

Salah satu cara menghargai karya ini, jangan lupa sebelum baca di vote. Dan setelah membaca diberi komentar

Selamat membaca

**********************

Dua agustus 2019 bisa dikatakan menjadi sebuah pertemuan se'absrud abad ini.

kenapa begitu ya? Entahlah... yang ku tahu, pertemuan itu tidak pernah di rencanakan sama sekali dan terjadi begitu saja.

Monument yang gagah perkasa itu. menjadi saksi bahwa kita telah dituliskan dalam buku tuhan untuk bertemu disana 6 bulan waktunya

Ternyata waktu begitu terasa sangat lama pada awalnya, tapi faktanya waktu itu hanya 182 hari dan berlalu dengan cepat, selaras dengan kedekatan dia dan aku.

Hai kamu, Hai Hai kamu, Hai kamu.

Ingat tidak rumah tua ditepi jalan itu menjadisaksi pertama tegur sapa kita, dan angkringan itu tempat pertama yang mendengar cerita dari satu sama lain antara kita.

Malam itu aku ingat dengan betul menjadi awal mula terbuka nya siapa aku dan kamu, dan SURPRISE ternyata kita saling menerima dan saling tak perduli apa pun kekurangan kita.

Entahlah... yang kuingat kejadian malam itu sangat konyol sekali dan tentunya memalukan dan sangat layak ditertawakan.

Untuk pertama kali nya pun dia mengenal sisi lain dari diriku. Yaa... bahasa halus nya, untuk pertama kalinya aku mengizinkan orang lain mengenal sisi lain dari diriku di hari pertama kita bertemu.

Banyak sekali hal yang dilalui antara aku dan dia dengan momen-momen yang spesial pula tentunya.

Tidak terasa waktu satu bulan menarik kita semakin jauh, tapi nyata nya kita semakin dekat.

Setelah melewati satu bulan yang penuh perjuangan itu, akhirnya aku tersandung dan hampir terjatuh.

September aku ingat dengan betul...,

september menjadi saksi kuat nya diriku untuk menutupi luka-luka itu, aku berusaha dua kali lipat dari biasanya untuk bisa melewati momen bersama kamu, dan ternyata semua terbayar saat bulan oktober.

Kamu ingat tidak?

Oktober itu sangat baik sekali sama kita, karena nya di bulan itu kita semakin dekat. Walaupun kedepan nya ternyata semakin tak ada kejelasan.

Tapi sayang ternyata baiknya oktober, tidak didukung oleh suasana saat kita bisa memiliki kebersamaan, malah banyak waktu yang hampa.

Meskipun begitu, tapi ada waktu-waktu tertentu memang untuk kita tetap ceria, ya... meskipun hanya satu hari ditambah dua hari ditambah tiga hari ditambah empat hari. Intinya kalau bersama kamu aku bahagia.

Sampai akhirnya kita bilang bye..bye.. oktober

Sampai juga di november. Selamat datang november kamu menjadi bulan yang sangat hebat sekali dan sangat jahat sekaligus, karena kamu berhasil memisahkan aku dan dia.

Tapi entah mengapa suasana tetap mendukung untuk kami tetap dekat. Walaupun ya... kebanyakan aku yang mengalah, tapi kalau mengalah hadiah nya kita bersama. Maka aku bisa apa.

November mulai berjarak, saat saat yang kita tunggu akhirnya datang juga, dimana november sudah di penghujung dan kita akan berpisah dengan bulan itu, dan bersiap menyambut Desember.

Kau tau tidak? Hujan dan kita, bak Desember dan kenangan.

Kita menikmati hari itu bersama, satu di kali dua puluh empat jam. Yang kita lewati itu sungguh sangat berharga, dibandingkan dua puluh tahun aku berkedip.

Kalau di pikir-pikir... aku ini kenapa ya? kok aku bisa seperti ini?..

Aku tidak tahu jelas, yang jelas waktu itu aku merasa dia adalah orang yang beda. SPESIAL? Tidak... dia tidak spesial, tapi dia bisa membuat orang lain tampak biasa saja. Dia menunjukan kemampuan yang mungkin banyak orang bisa banget melakukan nya. Tapi entah kenapa ketika dia yang melakukan semua terasa spesial.

Duarrrr! Akhirnya, Desember kami sambut dengan gegap gempita tanpa aku perduli, ternyata Desember adalah bulan lampu kuning menyala untuk kenangan kita.

Akhirnya fakta dan nyata semakin saling menghampiri, tidak bisa ter-elak-kan lagi yang dulunya nyata kita semakin dekat. Tapi fakta nya bulan sudah menarik kita berjauhan secara paksa. Dan kini dia berbalik.

Fakta sudah terlihat didepan mata, nyatanya memang kita telah berjauhan karena bulan bulan yang dilalui semakin habis, oh ... ternyata aku lupa, aku tidak menghitung berapa hari yang sudah kita lewati bersama, tanpa terasa tahun akan berganti.

2019 diganti dengan 2020

Aku sudah tidak pernah sabar menyambut Januari, akan seperti apa ya kita-kira, mari kita lihat. Apa yang akan Januari lakukan terhadap kita? Bisa tidak.. Januari mendekatkan kita lagi

Atau justru dia lebih menjauhkan kita, walau aku tahu dengan nyata. Febuari hanya hitungan cepat, tapi semoga bisa mendekatkan kita dengan tepat.

Sampai disini dulu ya cerita ku...

Januari dan 2020 biarlah menjadi rahasia ku.

Kalau memang ada cerita lagi, maka aku akan menuliskan nya

Sampai jumpa kamu, kini aku harus mulai mendekatkan raga dan menjauhkan jiwa. Supaya kelak ketika berpisah diri ini tak akan pernah kehilangan jiwanya...

***

Ya... Ternyata, aku harus menuliskan nya lagi. Bukan karena ada kisah tentang kita lagi, 2020 benar benar datang, tapi kamu tidak.

Ku tunggu dari januari... februari.. maret... april.. mei... juni... juli.. agustus.... september... oktober... november.. bahkan mungkin sampai desember akhir.

Jangankan untuk kisah kita lagi. Kenangan saja rasanya sudah tidak tak pantas untuk ku

Hari ini mari kita berpisah, kali ini bukan kalimat sampai jumpa, tapi ada se-untai doa

"semoga kamu terus bahagia, dimana pun kamu berada" selamat tinggal

SAJAK : BULAN SEMU.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang