Saat sedang perjalanan ke kantin banyak mata melihat ke pada mereka, tapi tak di hiraukan oleh sang empunya karna sudah biasa hal ini terjadi.
Alin dan ketiga sahabatnya itu sudah sampai di kantin yang ramai, alin melihat bangku mana yang ingin dia tempatkan dengan teman- temannya, dan pada satu titik mata itu berhenti, ada rasa tidak suka saat melihat dua sijoli sedang makan bersama di meja pojok kantin itu.
"Lin woy" Teriak weni tepat di telinga alin.
" ASTAGHFIRULLAH.... Ucup keruncup tak cun cup" Latah alin karna weni sahabatnya mengagetkan nya.
"Yaelah lin cantik cantik latah hahahah" Gelak refa di ikutin weni dan naya.
"Lo sih ngapain teriak di telinga gw segala" Ucap alin sambil menyentil kening weni.
"Hehehh ya maap, soalnya lo ngelamun kenapa sih? " Jawab weni sambil mengusap keningnya yang habis di sentil oleh sahabat keparat nya itu.
" Kayaknya gw gak laper deh, gw kekelas dulu yah" Bukannya menjawab alin beranjak yang sedari tadi berdiri dan berjalan menuju kelasnya.
" Lah... Bukannya tadi dia yang ngajak kita ke kantin, dasar labil" Ucap naya yang sedari tadi diam.
" Yaudah lah kita beli makanan aja nanti kita makan dikelas ok" Titah refa pada teman- temannya.
"Astatang.... Pantes si alin gak mau ke kantin" Kata weni sedikit berteriak yang membuat teman- teman nya kaget.
"Nih anak bikin orang kaget ae, gw pites lu" Kesal naya
"Eh liat liat noh noh" Suru weni sambil nunjuk ke dua sejoli yang sedang kasmaran. Mereka adalah Alan dan kekasihnya alana lunetta anak dari kelas 12 IPA C.
"Kasian ye si alin nyimpen perasaan dari 6 taun gak kebales-bales, trus sekarang ngeliat doinya lagi kasmaran ama wanita laen" Ucap naya yang merasa kasihan pada sahabat dari dia orok.
Alin memang sudah menyimpan perasaan buat teman sekelasnya Alan, dari pertama dia lihat Alan saat kelas 1 SMP .
Alin tidak berani menyatakan perasaannya pada alan, jika temannya menyuruh dia buat nembak duluan, Alin akan menjawab dengan tegas."Enak aja! Gw cewek masak cewek nembak duluan, gak ada mahal-mahal nya gw kalo kek gitu, biar si cowok nyatain perasaannya kalau dia suka sama gw, kalau enggak berarti emang nasip gw cinta bertepuk sebelah tangan" Ucapan alin.
Alin tak perna menunjukkan rasa cinta nya pada Alan, dia memperlakukan Alan hanya sebatas teman sekelasnya tidak lebih, walau hati nya tak berkata seperti itu.
"Yaudahlah cepet beli makanan, gw jadi kepikiran sama si alin, pAsti dia lagi nangis tersenduh senduh" Ucap refa memecahkan lamunan naya.
Benar juga kata refa, se hyperactive nya alin kalau sudah menyangkut tentang percintaan nya dengan Alan, mood nya pasti langsung hancur.
Di tempat lain terdapat gadis sedang menangis dangan posisi tidur dan tangannya yang di lipat di atas meja sebagai bantalnya, iya dia alin.
Kelas alin kosong karna penghuninya sedang ke kantin untuk mengisi perutnya masing-masing.
"Kayaknya gw gila, masak gw cinta sama orang yang cinta sama orang lain" Gumam alin dalam tangisnya.
Alin sempat ingin berhenti mencintai Alan tapi takdir berkata lain alin tak bisa melupakan Alan, apalagi dia selalu bertemu dengan nya setiap hari.
Bukan nya tidak ada yang mau menjadikannya pacar, banyak laki-laki yang ingin menjadikan alin pacarnya,gadis ini memiliki daya tarik buat laki-laki, apalagi dengan wajahnya yang cantik dan otaknya yang encer, tapi selalu alin tolak karna di hatinya hanya ada angga Alan kusuma.
Laki-laki yang sudah mempunyai pacar alana.Di tengah-tengah tangisannya alin merasakan ada yang duduk di sampingnya tapi tak di hiraukan oleh alin, beberapa detik ada tangan yang sedang mengelus rambut indah alin.
"Kenapa hm? Kenapa nangis? " Tanya dito saat melihat sepupunya itu nangis sambil mengelus rambut sepupunya itu . Tadi dito ingin mengambil ponselnya yang tertinggal di dalam kelas, dan betapa terkejutnya ia mendengar suara orang nangis di dalam kelasnya itu, dan ternyata itu adalah sepupu kesayangan nya alin.
Alin mendongak dan mengahadap ke dito yang sedaritadi dia belakangi, terlihat jelas wajah alin yang habis nangis,
" Kenapa nangis? Tadi gw liat lu ceria ceria aja" Ucap dito sambil menangkup wajah alin dengan tangan kekarnya.
Alin hanya menggeleng dan dia langsung menghambur ke tubuh sepupunya itu, dia hanya butuh sandaran sebentar untuk kesedihan nya itu.
Dito tidak menolak pelukan alin, diapun membalas pelukan alin, karna dia tau gadis ceria ini pasti mempunyai masalah yang tidak kecil sampai-sampai bisa membuat sepupunya itu menangis.
.
.
.
.
.
.Sampai jumpa di part selanjutnya:)
Aing lagi gabut mangkanya buat cerita ini, maap kalo gak seseru ekspektasi kalian, hihihi
