"Kringggggg" Bel pulang sekolah terdengar nyaring yang membuat penghuni sekola terkenal ini berhamburan karena ingin mengistirahatkan tubuhnya di rumah masing-masing.
" Baik anak-anak ulangan hari ini telah usai, jangan lupa besok belajar supaya ulangan besok tidak ada yang nyontek" Ucap mis Reni, yang dijawab iya oleh anak muridnya itu.
"Piketttt woy piketttt" Teriak alin pada teman- temannya, alin adalah wakil kelas 12 IPA A dia dipilih oleh temannya karna suaranya yang nyaring yang memberi kesan tegas, walau jika dia marah marah bukan terlihat menakutkan tapi sangat mengemaskan.
Walau tadi saat istirahat mood dia hancur, tapi kata alin "tugas adalah tugas, mau gw lagi gak mood atau apapun keadaan gw, tapi tugas harus dijalankan" Kata alin mengebu-ngebu
"Jamil, rangga, weni, refa jangan pulang piket lu pada" Teriak alin sambil nunjuk teman kelasnya dengan nama masing-masing.
"Aduh lin... Gw mau jalan sama pacar gw nih, gw gak piket hari ini yah" Ucap jamil pada wakil kelasnya itu.
"Gak! Mau lu jalan ama presiden kek, gw gak bakalan ijinin lo buat gak piket" Tegas alin.
Weni yang melihat teman paketnya tidak ingin mengerjakan tugasnya pun menghampiri jamil dan alin yang sedang berdebat itu.
"Mil! Ambilin air gw mau ngepel" Suruh weni pada jamil yang mendengus kesal karna tidak di beri izin oleh wakil kelasnya itu.
Saat melihat jamil keluar kelas untuk mengambil air buat ngepel kelasnya wani pun mendekati alin yang sedang menyederkan punggunya di dinding dekat pintu.
"Lin, lo gak pulang?" Tanya weni, biasanya alin akan pulang setelah melihat teman- temannya menjalankan tugasnya.
"Enggak, dito nyuru gw buat nungguin dia di kelas, katanya ada urusan" Jawab alin.
"Ooo, yaudah gw ngepel dulu yah" Ucap weni saat jamil telah datang membawa ember yang isinya air. Yang hanya diberi anggukan oleh alin.
Tak lama setelah itu dito datang dan mengajak alin pulang, alin diantar jemput oleh sepupunya itu, karna dia belum diperbolehkan mengendarai mobil oleh orang tuanya.
Tiba di parkiran alin melihat Alan dan kekasihnya yang membuat alin mendengus kesal.
"Yaelah.. Tadi ketemu sekarang ketemu lagi pengen benet gw nyekek" Ucap alin dalam hatinya, siapa yang tidak kesal saat orang yang dia sukai selama ini sedang memakaikan helm pada kekasihnya itu, menyebalkan.
"Udahlah lin, jangan diliat terus kalau bikin hati lo sakit" Ucap dito saat dia mengetahui sepupunya itu melihat Alan dan kekasihnya.
Dito tau kalau alin sangat menyukai Alan yang menjadi sahabat lamanya itu, alin selalu curhat kepadanya tentang apapun yang alin lakukan dan alin lewati, baginya alin adalah sepupu yang dia sayang, kalau alin butuh teman curhat, dito akan selalu ada buat sepupunya itu.
Dito memasangkan helm ke kepala sepupunya itu seperti Alan dan kekasihnya tadi. Kegiatan antar sepupu itu tak luput dari satu pasang mata itu.
Didalam perjalanan kerumah alin tak ada suara dari mereka berdua, mereka berdua terhanyut dalm pikiran masing-masing, alin yang memikirkan kisah cintanya, dan dito yang sedang fokus pada jalan.
Motor ninja merah milik dito pun sudah ada di depan gerbang rumah alin, alin terkejut karna di depan rumahnya terdapat banyak motor sport.
"TG lagi mau jalan jalan dan sekarang lagi ngumpul dirumah lo" Ucap dito menjawab apa yang dipikirkan sepupunya itu.
TG adalah singakatan dari nama geng motor yang di ketuai oleh abangnya alin, Tas Golf yang katanya arti dari kata itu adalah pencinta janda, aneh.
Tapi jangan salahkan geng itu sangat terkenal, sampai-sampai membernya ada yang dari sekolah alin dan sekolah lain.
"Lo ikut juga? " Tanya alin pada dito, dito salah satu member dari geng itu.
"Pasti" Jawab dito sambil menjalankan motornya, dito dan alin itu tetanggaan, rumah dito pas di samping kanan rumah alin.
Alin berjalan masuk kedalam rumahnya yang membuat orang yang ada di dalam rumah itu menatap alin.
"Hai abang-abang" Sapa alin, alin juga sangat akrab pada TG tak hanya hari ini rumahnya dipenuhi oleh geng kakaknya itu.
"Hai" Jwab mereka serempak yang membuat alin tersenyum.mungkin ada 40 lebih orang yang ada di ruang tamu rumahnya itu.
"Dek duduk sini" Suru umar abng alin pada adeknya itu. Umar bukan anak SMA seperti alin tapi dia sudah kulia semester 7.
Alin pun mengikuti apa yang diucapkan umar untuk duduk di sofa dekat abangnya itu.
"Lo mau ikut gak? " Tanya umar pada adeknya itu.
"Kemana? " Tanya alin juga.
"Main ke pantai" Bukn umar yang menjawab tapi rangga salah satu member TG.
"Enggak kayaknya" Jawab alin, karna alin sedang lelah, lelah pikiran, tubuh, dan hati.
"Kasian abng lo lin, dia jomblo, kita kita mah bawa cewek sendiri-sendiri kalau gak bawa cewek yah, bawa temen
" Ucap rangga lagi."Yaelah.... Abang gw gak punya cewek? Playboy kayak gini dibilang gak punya cewek" Ucap alin sambil menepuk bahu abangnya itu. Alin tak percaya abngnya ini tak mempunyai kekasih.
"Mbak zahra mana bang? Mbak Sinta mungkin, atau nisa, pilih dah tuh... Gw capek gw mau tidur" Ucap alin yang menyebut nama cewek perna jalan dengan abng nya akhir akhir ini.
Lagi pula alasan alin tak ingin ikut bukan hanya capek, tapi Alan.
Alan juga member TG yang pastinya akan Membawa kekasihnya Alana ikut dengan nya, alin tak mau menangis lagi, sudah cukup hari ini dia nangis gara-gara cowok itu.
"Bukan gw yang mau ngajak lu jalan breng kita, tapi si andre" Ucap umar pada adeknya.
Andre, laki-laki yang sempet alin suka, dan kagum tapi tak membuat hatinya itu berpindah haluan dari alan. Alan tetep nomer satu, eakkk.
Ucapan itu membuat alin mengedarkan pandangan mencari andre.
"Iya bang? Lu ngajak gw? " Tanya alin saat dia sudah menemukan objek yang dia cari.
"Iya, lo tau sendiri lah gw jomblo" Kata andre sambil tersenyum manis yang membuat hati siapapun meleleh melihatnya.
"Aduh... Jangan senyum kayak gitu bang.... Dedek tidak kuat" Dramastis alin yang membuat semua orang tertawa kecuali orang yang baru datang itu. Itu adalh Alan dan alana yang tersenyum melihat tingkah alin yang konyol.
Kehadiran Alan membuat alin diam dari tawanya, alin kembali memikirkan kejadian yang dia lihat tadi, sangat menyebalkan.
"Yaudah kak, karna kak andre yang ngajak, alin mau, alin mandi dulu yah bayyyy" Ucap alin saat melihat Alan duduk lesehan dibawa bergabung dengan temannya yang lain karna tak muatnya sofa yang di duduki oleh teman teman abangnya itu.
Alin berjalan sambil loncat-loncat kegirangan karna akan jalan dengan salah satu orang yang dia kagumi, ah... Mantap.
Mereka yang melihat tingkah alin yang mengemaskan itu, hanya tersenyum.
Tapi Alan, entah kenapa ada rasa tak suka di dirinya saat alin senang berjalan dengan sahabat umar kakak alin itu..
.
.
.
.Tuthor capek, reader moga suka yah:)
