Superbia (1)

6 0 0
                                    


ingat ya ini hanya kehaluan semata ! jangan bapere...


Its me, Yes i'am. aku si pria tertampan tahun ini. Semua orang mengakui ketampananku. tidak ada pengecualian, bahkan para haters pun mengakui kerupawan ini.

Aku kaya dan tampan. Apa yang kurang dariku? Semua sudah kumiliki. alah belagu palingan juga dari orang tua lo. hahhahahahaha shut up kalau tidak tau apa-apa lebih baik diam.

Ini hasil kerja kerasku. perjuanganku panjang untuk sampai ke tahap ini. orang-orang bahwa memaklumi dengan kesombonganku. Aku tau bahwa aku berhak untuk melakukannya.  I want it, i get it. 

Dari segala hal yang kukatakan diatas ada satu hal yang selalu kusembunyikan dan selalu kusimpan rapat di tempat yang paling dalam di hatiku. Aku hanya akan menggingatnya saat aku sendirian. Aku akan selalu memimpikannya disaat aku tidur sendirian. Aku yang akan terjaga ditengah malam hanya untuk mengalakan table  dan melihat aktifitasnya di media sosial. Aku pria yang menyedihkan. Hanya bisa melihat tanpa berani menyapanya.


0_0

Beberapa hari ini keadaanku semakin tidak stabil. Tidurku selalu terganggu. Di malam hari, aku akan terus berakhir dengan alkohol dan obat tidur.

Kapan ini dimulai? Aku sudah tidak mengingatnya, yang aku tau obat-obatan ini sudah lama ada di kotak obat. Sudahlah jangan bahas obat tersebut, yang terpentiang aku masih bernapas dengan bantuannya.

"Mata panda lagi?"

Aku hanya memasang wajah datar saat penata rias menyapaku. Sepertinya dia mulai bosan dengan wajahku. Ia terlihat memalas saat mengatahui harus menutupi mata panda yang sepertinya lumayan parah hari ini.

Aku menutup mata. Membiarkan ia memoleskan segala jenis bahan kimia kewajahku. Setidaknya saat seperti ini aku bisa tidur walaupun hanya sejenak.

"Besok aku tidak lagi meriasmu, seseorang akan menggantikanku. Berbaikhatilah padanya. jangan berikan dia wajah jutekmu"

Mendengar hal itu akupun membuka mata dan melihat kearahnya. " apakah sudah waktunya?".

"ya, minggu depan aku akan menikah jadi tidak mungkin aku akan terus mengikutimu. Kau tau Riyan bukan seseorang pengertian" ungkapnya sembari tertawa kecil. 

Entah apa yang dia tertawakan. Aku akui dia  orang yang tangguh. Tidak pernah mengeluh terhadap apapun yang aku lakukan. Mungkin ini dikarenakan dia adalah temanku sejak dari aku masih kecil. Dia baik dan penyayang tetapi terkadang juga kasar.

Ada sedikit rasa sedih saat mengatahui ia tidak akan sering bersamaku lagi. Mau bagaimana lagi, suatu saat segala sesuatu pasti akan kembali pada tempatnya masing-masing. tidak terkecuali aku.

"Sudah siap!" serunya. "gantilah bajumu dan bergabunglah dengan anggota yang lain" ucapknya sambil menepuk bahuku. Ya itulah kebiasaannya, seringkali memperlakukanku layaknya adik kandung.

Aku berjalan menuju rusang ganti lalu kemudian menuju ke arah mereka. Mereka terlihat bahagia. tertawa dengan memperlihatkan semua giginya. Padahal aku tau ada benang kusut disetiap kepala mereka. Ya, mereka dengan segala kerumitannya.

Pemotretan dan pegambilan vdeo selesai. Kami kembali pulang dengan tujuan masing-masing. kami memang masih memiliki dorm untuk kami tinggali tetapi dorm tersebut tidak lagi diwajibkan. Kami akan datang disaat dibutuhkan. walaupun terkadang ada saja anggota yang akan lebih memilih di Dorm dari pada tinggal di apartermen sendirian.

7 sinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang