#2

79 4 0
                                    

Pagi hari, Leony sudah berada di dalam kelasnya. Dia datang pagi-pagi sekali karena hari ini dia sedang bersemangat. Leony duduk di barisan ke tiga, dia tidak duduk sediri melainkan dengan Meli temannya. Leony mengenal Meli saat tidak sengaja dirinya bertubrukan dengan Meli, dan akhirnya mereka berdua berteman.

Pukul 07.00 wib, kels sudah mulai ramai dengan kedatangan para murid yang ada di kelas Leony.

"Leony...." Panggil Meli dengan suara khasnya yang cepreng

"Meli ini masih pagi..." Ucap Leony

"Hehe... Maaf..." Meli sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal

Tak lama bel masuk berbunyi dan semua murid yang ada di kelas itu langsung duduk di tempatnya masing-masing.

Sementara itu, di gerbang sekolah Pak Agus selaku satpam di sekolah sedang menahan salah satu murid yang terlambat.

"Udahlah pak, bebasin saya kali ini aja, saya janji gak akan telat lagi!!!" Ucap siswa ituu

"Halah... Nak Adrian selalu bilang gitu..." Kata Pak Agus

Adrian Ramadan, siswa kelas XI yang terkenal dengan ketampanannya, anak kedua dari pasangan Wisnu dan juga Reni, Adrian memiliki Kakak laki-laki yang bernama Gibran Ramadan. Adrian dan Gibran berbeda dua tahun, dan saat ini Gibran sedang melanjutkan kuliah di luar negeri.

"Pak Agus... Tolong bebasin saya ya!! Hari ini saya ada ulangan harian pak!!" Adrian masih saja membuju Pak Agus agar dia di bebaskan.

"Bapak akan bebaskan nak Adrian, tapi tunggu Bu Dian dulu" Ucap Pak Agus "Nah... itu Bu Dian!" Lanjut Pak Agus ketika melihat Bu Dian yang sedang berjalan menuju gerbang sekolah

"Adrian lagi pak yanng telat?" Tanya Bu Dian ketika sudah sampai di hadapan mereka berdua

"Iya Bu....."

Bu Dian menggelengkan kepalanya, "Kamu gak ada bosan-bosannya ya Ibu hukum?" Tanya Bu Dian

"Aduh Bu... Marahnya nanti aja ya! Saya harus cepat ke kelas, saya ada ulangan harian sekarang" Ucap Adrian

"Gak bisa! Kamu harus di hukum dulu!"

" Hukmannya di pending aja ya bu! Saya janji nanti sepulang sekolah akan ngelakuin hukuman apa aja yang ibu kasih ke saya..." Ucap Adrian

"Memangnya hukuman itu apa di pending gitu!"

"Boleh ya bu...." Ucap Adrian dengan nada merengek

Bu Dian menghembusakan napasnya kasar, "Yasudah Ibu izinkan kamu masuk kelas, tapi ketika jam pulang sekolah kamu tidak menemui Ibu, kamu akan Ibu kenakan sangsi!" Kata Bu Dian

"Pak, bukain gerbangnya!!" Perintah Bu Dian pada Pak Agus

"Baik bu..."

Pak Agus membuka gerbang itu, kemudian Adrian melangkah masuk kedalam

"Terima kasih bu..."

Setelah mengatakan itu, Adrian berlari sekencang mungkin agar cepat sampai di kelasnya.

Brakk....

Adrian membuka pintu kelas dengan sangat kencang sampai membuat murid di kelas itu langsung menatapnya. Adrian berjalan ke arah tempat duduknya dan membanting tasnya di atas meja.

"Lo kenapa?" Tanya Febri teeman sebangku Adrian

"Capek gue lari dari gerbang sampe ke kelas, gue kira Pak Dimas udah masuk... Eh ternyata belum..." Gerutu Adrian

"Ayu... Gue minta minum lo..." Lanjut Adrian sambil mengambil botol minum milik Ayu

Adrian langsung meminum air milik Ayu

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 09, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

His Last MessageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang