▪has reached the destination▪

245 30 6
                                    

Di malam hari dengan cuaca dingin hujan Seorang wanita berwarna rambut blonde berdiri sendirian sambil memegang coffe latte di tangan nya, Menunggu sahabat kecil nya yang akan menjemput wanita tersebut Gimpo international airport.

"Aishh!! Bambam ini sudah dua jam dia tidak sampai sampai, dasar bodoh" umpat wanita tersebut tidak lain alice.

Alice terus saja menulis kan pesan agar sahabat nya tersebut cepat sampai datang untung menjemput nya walaupun tidak akan di baca karena bambam sedang menyetir, Yang di pikirkan alice sekarang adalah dia akan menendang tulang kering bambam saat di sampai.

Kalau tau seperti ini alice akan meminta tolong bang chan tentu saja sahabat dia dan juga bambam, niat lisa adalah memberikan kejutan untuk bang chan atas kenaikan pangkat nya di perusahaan tempat bang chan bekerja. Akan tetapi harapan nya pupus begitu saja karena mulut bambam yang seperti burung beo.

Sebelum nya juga bang chan sudah menawarkan agar dia yang menjemput akan tetapi di tolak mentah mentah oleh lisa dengan dalih "lebih baik kau bekerja kan kau baru saja naik pangkat" dan dia meminta bambam untuk menjemput. Awal mula bambam sudah setuju dan akan melaksanakan nya dan ternyata bambam lupa dengan janji pada alice. Malah berkencan dengan kekasih nya.

Waktu sudah menunjukan pukul 23:34 waktu seoul, dan bambam masih terjebak macet di salah satu distrik seoul. Alice bukan seseorang yang pintar dan fasih bahasa korea tetapi dia bisa dan juga alice belum terlalu percaya diri dalam bahasa korea nya.

"LALISA!!!! LALISA MANOBAN!!" teriakan seorang pria membuat alice menyadarkan fokus dia kepada handphone nya. Dan pria yang berteriak itu tidak lain Kunpimook Bhuwakul atau biasa di panggil bambam, bambam berlari tidak juga bisa di bilang berlari ke arah lisa dengan sang kekasih yang berjalan santai di belakang bambam dengan senyuman menawan nya.

Sesampai bambam berdiri depan alice dengan nafas memburu, alice dengan sigap menendang tulang kering sahabat nya dengan keras. Membuat sang kekasih cukup kaget dengan perlakuan alice.

"YAA!! Lisa ini sakit bodoh, kau bersyukur aku ingin menjemput mu ck" ucap bambam dengan suara kesakitan, alice hanya memutar kan ke dua bola mata nya karena males menanggapi bambam berbeda dengan kekasih bambam malah terkekeh pelan

"Mina annyeong" lambai lisa ke arah mina mengabaikan bambam yang sedang kesakitan.

"Nado annyeong lisa" ucap mina sesampai di depan alice, mereka berpelukan layak nya sahabat lama.

"Mina stop calling me lisa, my name is alice bruschweiler" rengek lisa kepada mina, membuat mina terkekeh. Mina bukan seseorang seperti lisa atau pun kekasih nya yang ceria dan berani Mengekspresikan diri nya sendiri.

"Tapi nama asli mu lalisa manoban, lisa"
Ucap mina dengan senyuman menawan nya sementara lisa hanya bisa mencebikkan bibir nya.

"Yuhuu!! Lalisa bawa koper mu yang ini" panggil bambam kerena terlalu jengah melihat lisa selalu bermanja kepada kekasih nya. " aku sudah membawa kan satu yang berat, kau juga bawa lah barang mu. Barang siapa yang bawa yang bawa"gerutu bambam.

Mendengar hal tersebut membuat lisa memutar kan ke dua bola mata nya lagi.
Lisa pun mengambil koper nya dan sebelum jalan dia menatap sinis ke arah bambam terlebih dahulu.

"Mina ayo kita ke mobil" melihat hal itu bambam hanya bisa menggeleng kan kepala nya. Dia ingin marah akan tetapi ini salah dia juga karena melupakan janji nya pada lisa.

 Dia ingin marah akan tetapi ini salah dia juga karena melupakan janji nya pada lisa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
IN SEOUL CITYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang