Anonymous

353 14 2
                                    


Singto Prachaya seorang mahasiswa teknik yang juga salah satu bulan sekolah ini baru beberapa bulan ini pindah ke condonya ia merasa senang bisa pindah karena condonya yang sekarang jauh lebih besar dari condo sebelumnya dan juga di condo yang baru ia bisa melihat pujaan hatinya di seberang hanya dengan membuka tirai jendelanya.

Sepulangnya dari kampus singto langsung saja pergi mandi dan ya hujan pun turun dan karena hujan sedang turun ia pun memutuskan untuk membuat coklat hangat dan membuka jendelanya agar udara dari luar masuk kedalam kamarnya.

Saat singto sedang membuka tirainya singto melihat seseorang yang selama ini membuat jantungnya tidak berhenti berdetak dengan kencang.

"Yup seperti biasa saat hujan kau akan pergi keluar balkon dan merasakan sejuknya udara hujan" kata singto dalam hati sambil tersenyum.

Orang yang singto pandang di balik tirai dari tadi menyadari keberadaan singto ia pun tersenyum dan melambaikan tangannya.

Singto yang menyadari hal tersebut pun membalas lambaian dan senyuman orang itu. Jangan di tanya betapa kencang jantungnya bedebar karena jantungnya berdebar dengan sangat kencang karena orang tersebut.

"Ada apa dengannya kenapa ia selalu melihatku dari balik tirai? Apa aku mengenalnya? Atau mungkin kita satu kampus? Tapi aku belum pernah melihatnya di sekitar kampus." Pikir orang yang barusan melambaikan tangannya ke singto.
***
Esok harinya karena singto telat bangun akhirnya ia harus berlari dari parkiran ke kelasnya karena sudah di pastikan ia telat masuk kelas tapi saat sedang berlari tidak sengaja ia menabrak seseorang.

"Eh maaf aku tidak sengaja aku buru-buru maafkan aku!" Teriak singto sambil berlari
"Eh tunggu bolpen mu-" orang yang baru saja ia tabrak mengambil bolpen yang terjatuh dan di situ tertera nama singto
"Tunggu aku seperti mengenalnya siapa dia?" Pikir orang yang baru saja singto tabrak.
***
Sepulangnya singto dari kampus ia tidak langsung pulang ke condonya tapi ia duduk di kantin karena ia belum sempat sarapan jadi ia memutuskan untuk makan di kampus. Saat sedang makan tiba-tiba ada yang mengajaknya berbicara.

"Permisi, ini bolpen kamu bukan ya?" Tanya orang itu
Singto pun otomatis menoleh dan terkejut dengan orang yang mengajaknya bicara itu
"Oh iya ini kamu ketemu dimana?" Tanya singto
"Tadi pagi kamu menabrakku terus bolpenmu jatuh. Tapi tunggu aku seperti mengenal wajahmu? Apa kita pernah bertemu sebelumnya?" Tanya orang itu
"M-maaf ya tadi pagi aku telat jadi buru-buru masuk kelas. Se-sepertinya belum" jawab singto dengan terbata-bata bagaimana tidak orang yang ia tabrak adalah orang yang melambaikan tangan padanya kemarin
"Oh iya tidak apa aku mengerti" jawabnya
"Apa kau sudah makan? Mau makan bersama?" Tanya singto
"Belum, apa tidak mengganggu?" Jwb orang itu
"Tentu saja tidak duduklah kita makan"Jwb singto tentu saja sekarang jantungnya berdetak dengan kencang sampai ia takut orang yang sudah di hatinya sejak sma dapat mendengar suara detak jantungnya
"Kau mau aku pesankan apa?"
"Tidak usah tadi aku sudah pesan"

Setelah mereka makan bersama akhirnya singto pun balik ke condonya dan sejak perjalanannya pulang singto berfikir dengan keras
"Apa ia sadar bahwa aku adalah orang yang selalu menatapnya dikala hujan?"
"Apakah aku bisa lebih dekat dengannya?"
"Apakah kita bisa bersama?"
"Jika aku mendekatinya apakah ia akan merasakan hal yang sama denganku?"
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
"Akhirnya selesai juga buku kelimaku" kata seorang penulis buku terkenal
"Apa kau lelah?" Tanya seseorang yang persis ada di depannya
"Tentu tidak kau kan selalu ada di sampingku jadi aku tidak akan lelah menceritakan kisah kita kedalam buku-ku" jawabnya
Orang yang berdiri tepat di depannya itu hanya tersenyum.





THE END









Makasih semua yang udh nyempetin baca sorry rada gak jelas gitu ceritanya bingung jalan ceritanya mau kayak gimana terus bikin ini karena lagi gabut aja. Maaf kalau ada typo atau salah-salah kata:)

Our short storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang