"Jelaskan padaku...apa maksudnya ini? Kau adalah yang terhebat, tapi kenapa yang kau dapat hanya segini!!"
"Heeey...berhentilah teriak-teriak, kau membuat telingaku sakit"
Seorang pria dengan kaus putih dan celana training hitam duduk santai di hadapan Seokjin yang sedaritadi sudah naik darah
Pria itu terlihat sedang mengotak-atik sebuah rubik di tangannya dan dia langsung melemparnya kebelakang setelah selesai menyusun semua warna itu dengan benar
"Aku sudah mendapatkan semua informasi yang kau butuhkan, menyadap telpon dan saluran internet adalah keahlianku, namun tentu saja itu membutuhkan waktu yang cukup lama karna informasi tidak datang begitu saja"
Pria itu menuang cola dingin kedalam gelas lalu meminumnya
"Aakkhh..."
"Namjoon-ssi, ini bukanlah sesuatu yang bisa kau jadikan mainan seperti biasa..."
"Aku tahu, aku 'kan bilang bahwa aku sudah mendapatkan semuanya"
Namjoon melempar amplop coklat pada Seokjin, "memang benar ada geng mafia yang beroperasi di bawah perusahaan itu, Jihwan adalah boss-nya"
"Benar dugaanku!!" Seokjin hampir saja pingsan saat matanya membaca kata demi kata yang tertulis dalam berkas yang ada di genggamannya
Di sana tertulis dengan lengkap sususan keanggotaan daei geng mafia Jihwan
"Jika kau berniat untuk menghabisinya maka lebih baik lupakan saja keinginanmu itu, THE BLUE adalah geng mafia besar yang sudah memiliki lebih dari seratus ribu anggota di Korea dan Jepang"
"Aku tidak yakin kau bisa menghadapinya seorang diri meskipun aku tahu bahwa kau memiliki koneksi yang luas di luar sana"
Namjoon memandang Seokjin, dapat terlihat bahwa pria itu sangat stress memikirkan masalah demi masalah yang datang menghampirinya
Terutama belakangan ini
"Lalu aku harus bagaimana? Apakah aku harus diam saja saat nyawaku terancam seperti ini?! Aah..mungkin kalau aku mati tidak apa-apa, tapi bagaimana dengan anakku Kim Taehyung?"
"Aku tidak ingin Taehyung terseret ikut bersamaku, dia adalah pewarisku satu-satunya" Seokjin meremas rambutnya kuat, "setidaknya dia harus selamat agar aku bisa beristirahat dengan tenang"
Kepalanya terasa ingin pecah setelah mengetahui fakta bahwa ternyata ada yang menusuknya dari belakang
"Kurang ajar kau Jihwan!"
"Kau terlalu berlebihan, Taehyung itu anak yang cerdas, kau tidak perlu takut Kim sajang-nim"
"Kenapa bicaramu itu santai sekali hah? Apakah kau tahu bagaimana takutnya aku saat ini?!"
"Aku sangat tahu itu, kau yang tidak tahu. Jika aku bilang bahwa Taehyung akan baik-baik saja maka semuanya akan baik-baik saja" Namjoon melirik Seokjin dari ujung matanya
"Seharusnya kau lebih tahu tentangnya, mengingat bahwa kau adalah ayahnya"
"Anak bandel itu...tidak mungkin" Seokjin menggelengkan kepalanya
"Walaupun dia terlihat bandel dan sulit diatur, namun dia memiliki otak yang cerdas, kau tidak perlu khawatir"
"Taehyung sudah mengetahui tentang organisasi ini sebelum aku, sebenarnya apa yang ada di pikiran anak itu? Aku tahu pasti dia juga sedang dalam bahaya jika dia tahu sampai sejauh itu"
"Bicaralah dengannya...kau hanya kurang komunikasi dengan anakmu"
"Kenapa kau jadi memerintahku?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Epiphany - TaeKook (END)
FanfictionKim Taehyung, seorang berandal di sekolah yang bertukar tubuh dengan seorang siswa unggulan bernama Jeon Jungkook setelah mendapat telpon misterius dari seorang wanita Membuat mereka berdua menjalani kehidupan yang sangat berbeda "Aakkhhh!!!" "Kenap...