1. Pertemuan

5 3 6
                                    

Pagi hari yang cerah, seorang pemuda masih saja bergelut dengan selimutnya. Seakan-akan selimutnya itu memeluk si empunya nyaman. Namun, tak lama kemudian, gedoran yang super keras pun dihantamkan di pintu yang mampu membuat sang penghuni terganggu.

DOR ... DOR ... DOR....

"BRYLIAN.  BANGUN ... MAU SAMPAI KAPAN KAMU TIDUR TERUS?!" Sang Bunda tercinta pun mengeluarkan suara emasnya. Namun, bukan Brylian namnya, kalau gampang untuk dibangunkan. Sebelum sang Bunda mengancam dia, mana bisa dia bangun.

"Ah ... njir. Berisik banget sih, tuh orang. Nggak tau apa, gue lagi ngantuk," gerutu Brylian dengan membenarkan posisi nyamannya.

Sedangkan di luar, sang Bunda sedang membuat berbagai macam cara untuk membangunkan anaknya yang super kebo ini. Segala sesuatu sudah dilakukan, namun masih saja dia belum bangun juga.

"Ah ... aku punya ide," Ucap sang Bunda dengan senyum devil.

" Dyno, kamu gak mau bangun ya Nak? Kalau iya, ya sudah, gak papa. Tapi motor kesayangan kamu, Bunda...."

"Kata siapa, Bun? Dyno udah bangun kok, ini udah mau mandi," teriak Brylian pada sang Bunda tercinta.

"Ah, anjir kebiasan tuh emak-emak kalau ngancem, pasti ke sana mulu. Heran gua," gerutu Brylian dengan mengucek mata, dan berusaha untuk mengumpulkan nyawanya.

Sedangkan sang Bunda di luar, merasa menang, karna akhirnya sang putra tercinta itu bangun.

***

Sekolah yang bisa dibilang cukup mewah itu, sudah sangat ramai dengan siswa siswinya. Namun, keramaian tersebut bertambah membuncah dikala sang pangeran sekolah datang. Teriakan demi terikan bersautan menjadi satu dan memenuhi antero sekolah.

Dia Brylian Leandyno, siswa yang paling populer disekolah SMA Brawijaya. Dia memiliki dua teman yang tak jauh beda populernya dengan Brylian.

Arya Putra Mahendra, kerap disapa dengan Arya, dia cowok paling ngeselin, kocak, bobrok, dan memiliki musuh bubuyutan yaitu Silvi.

Rivaldi Afriliam, cowok yang kerap disapa dengan Aldi itu, dia orangnya kalem, sok dingin dan pastinya bobrok juga, cuma gak sebobrok Arya.

***

Sedangkan di sisi lain, gadis yang begitu manis nan cantik, dia sedang beres dan bersiap untuk berangkat, ke sekolah barunya.

Dia berjalan menuruni tangga, dan melihat sang Mama sedang menyiapkan makanan untuk nya.

"Pagi, Mah" sapa gadis tersebut dengan mencum pipi kanan sang Mama.

"Pagi, Sayang." sapa balik sang mamah dengan mencium kening sang anak tercinta.

"sarapan dulu, yuk. nanti Mama antar kamu kesekolah, sekalian daptar," ucap sang Mama dengan senyuman lembut di bibirnya.

"Iya, Ma" jawab gadis tadi. Dan tak lupa senyum manisnya yang mampu meluluhkan siapa saja.

Mereka makan dengan khidmat, tanpa mengeluarkan sepatah kata pun dari masing-masing.

Seusai makan, sang Mama dan anak gadisnya itu berangkat naik mobil yang dikendarai oleh Mama. Tak ada percakap sedikit pun dari mereka.

Sesampainya di sekolah, mobil yang mereka tumapangi masuk ke dalam gerbang sekolah, dan memarkirkannya di parkiran.

Gadis tadi dia turun dengan pandangan yang ceria, yang disusul dengan sang Mama.

Seluruh pandangan siswa-siswi jatuh pada gadis tersebut. Gadis itu merasa risih dikala dia dipandang begitu instan oleh mereka semua, dan pandangan gadia tersebut jatuh pada pemuda yang sedang menatapnya dengan tatapan yang membuatnya mati kutu. Dia jadi bingung sendiri, apa ada yang salah dengan penampilannya, dia atau ada sesutau di wajahnya? Yang pasti, dia sangat tidak nyaman dipandang seperti itu.

The Mystery Fo Love (on Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang