"Jadi intinya kamu akan bersihkan ruangan ini bukan?" Tanyaku sambil meyeimbangkan diriku lagi.
"Ya.." jawabnya cepat.
"Kalau begitu cepat bereskan." Kataku lalu keluar dari kamar itu.
Walaupun aku masih merasa pening setidaknya aku sudah bisa menuruni tangga, walaupun masih bersender di dinding.
Aku menabrak seseorang dia berkata "hey." dengan kasar, lalu dipanjutkan dengan ucapan klise yaitu "liat liat kalo jalan." begitulah.
Aku hanya berjalan turun dengan mata hampir tertutup dan memutuskan untuk mengabaikan perkataannya sambil terus turun.
Dan dia sepertinya juga meninggalkan aku.
Aku memasuki kamar mandi kemarin mengunci pintunya lalu membasuh mukaku. Rasanya segar sekali, aku merasa jauh lebih baik.
Aku mengganti pakaian ku lalu keluar bersiap menghadapi hari yang terasa amat panas ini.
_________
Aku menyadari bahwa suhu badanku menurun, aku juga mendengar penyakit "kematian musim dingin" dari beberapa orang. Sebenarnya kematian musim dingin adalah demam dengan gejala sepertiku merasa panas padahal tubuhku dingin, lalu kenapa dinamakan seperti itu, seperti penyakitnya hampir sama dengan kematian tak terduga pada saat musim dingin.
Dan sekarang aku kembali menatap atap rumah sakit itu, dengan selinut di tanganku.
"sudah merasa baikan?" tanya seseorang padaku.
" ya kurasa sudah." kataku lalu mencoba duduk.
"tunggu akan ku periksa." katanya sambil mengambil kristal coklat lalu menaruhnya di dahiku.
Tadi saat aku kesini aku juga sempat di cek mengunnakan kristal itu, warna kristalnya tadi berubah menjadi merah lalu dia juga menyuruhku minum ramuan berwarna coklat yang rasanya mengerikan.
Aku melihat kristal itu berubah menjadi perak dia terkejut lalu berkata.
"apakah tuan sudah lama sakit?" katanya dengan wajah terheran-heran.
"tidak, aku baru saja merasa sakit tadi pagi." jawabku kepadanya.
"aneh sekali, seharusnya penyakit kematian musim dingin hanya bisa sembuh 3-10 hari tergantung orangnya. Tapi kau bisa
Sembuh sebelum sehari, kau bukan orang biasa." katanya serius.Tunggu artinya aku sudah sembuh? Aku segera senang dan ingin segera ke kantor pos untuk belajar membaca.
"coba kesini dulu." kata suster itu lalu menarik tanganku lalu melatakkannya di plat persegi berwarna perak.
"coba kau bayangkan tentang dirimu." katanya menatapku serius.
Tentang dirimu? Apa artinya apakah itu berarti biodata. kalau begitu akan kucoba.
Aku segera menutup mataku lalu memikirkan tentang biodataku dengan sangat kuat.
"Sudah?" katanya.
"ya." jawabku masih menutup mata.
"Kau bercanda kan, tidak ada tulisan apapun disini." katanya dengan marah.
Aku membuka mataku seperti yang dia bilang tidak ada apapun di plat itu.
"Bisa kau contohkan?" kataku kepadanya.
"bahkan sihir mengecek dengan kristalnya saja kau tak tau cara memakainya?" katanya dengan marah kepadaku.
"baiklah akan aku lakukan." lalu dua segera meletakkan tangannya lalu menutup matanya.
Segera cahaya pantulan perak keluar dari plat itu membentuk kata-kata termasuk bentuk mananya, aku tak tahu itu bentuk apa, tapi seperti itulah.
"Lihat, mudah bukan." Katanya memarahiku
Aku segera mengikuti caranya hingga 3 kali tapi tetap tak mau dia lalu menyuruh untuk mengeluarkan api dari kristal putih, tentu saja tidak bisa, logika mana yang bisa mengeluarkan api dari kristal putih.
Lalu dia mengeluarkan batu lapis yang sangat lembut ketika di sentuh, lalu dia menyuruhku untuk mengeluarkan angin. Logika macam apa lagi ini, dari batu lapis ini mengeluarkan angin memangnya apa bisa meledak gitu.
Lalu aku mencoba melempar batu itu kelantai
Lalu dia mengeluh sambil memberikan batu kaporit yang berlubang lubang, lalu menyuruhku untuk mengeluarkan air dari batu itu.
Air dari batu apung? Sejak kapan pula batu apung bisa mengeluarkan air. Aku berniat meludahinya agar itu terlihat berair.Ciuh!
"Oy jangan di ludahin haskey! Batu beharga tu." katanya marah sekali.
"Batu beharga itu Ruby, emas, platina, dll bukan batu apung!" teriakku marah kepadanya.
"Hah sudahlah coba yang ini."
Dia memegang batu fossil lalu dia mengeluarkan pasir dan kerikil dari batu tersebut. Aku terkejut lalu dia menyuruhku untuk melakukan hal itu juga.
Aku memegang batu itu lalu mengesek jariku di batu itu dan seperti yang kalian duga pasir jatuh sedikit-sedikit. Yah itu bisa dilakukan sih.
" Seperti ini?" tanyaku kepadanya.
"Hmm lumayan juga. Katanya lalu merongoh batu lain.
Aku melihat liht batu fossil itu terkadang mengarahkannya kecahaya lalu aku meletakkannya ke plat silver itu.
"kenapa kau meletakkannya dengan sangat hati-hati, padahalkan batu lain kamu anggap tidak berguna." katanya sambil memegang kaca yang berbentuk bulat.
"Karena yang ini batu berharga." Jawabku cepat.
" lalu kenapa batu yang lain kamu bilang bukan natu berharga?" tanyanya d3ngan kesal.
"Siapa bilang kristal-putih itu tidak berharga." kataku kepadanya dengan kesal.
"Ehh kau mengangap kristal-putih itu berharga, baiklah coba yang ini dengan cara mengeluarkan cahaya." katanya memberikan bola kaca itu kepadaku.
Aku meletakkannya didekat cahaya menghasilkan cahaya terang yang seharusnya di tempati cahaya itu, aku terkejut karena hal itu tak seharusnya terjadi.
Dia terkejut lalu menyimpulkan bahwa aku memiliki sedikit sekali mana.
"Jadi kau akan pulang?" katanya sambil membawa masuk batu tersebut.
"Ngak, aku mau ketemu seseorang." Kataku kepadanya lalu membuka pintu dengan di dorong.
"berhati-hatilah, di musim awal gugur ini, penyakit seperti tadi sedang dalam musimnya." Katanya kepadaku.
"Ya" jawabku singkat sambil melambaikan tangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Petualang Tanpa Mana
Fantasycerita tentang seorang anak SMA yang sudah sangat mengetahui pelajaran SMA sehingga dia bosan terhadap sekolah. karena itu dia mencari semua ilmu di internet, dan film. karena hal itu dia mulai bosan dengan dunianya sendiri sehingga dia berangan-ang...