[blaise x you] dingin

43 2 0
                                    

Heiii jgn lupa sambil denger lama lama by bernadya yaa, it's kind of suit for this story

*Y/Ns POV*

Blaise, murid slytherin tahun keempat yang seangkatan denganku, dan just let you know kami pacaran.

Blaise bukanlah orang yang perhatian atau selalu ada untukku, dia salah satu dari beberapa orang yang cuek. Sangat cuek.

Hari ini kelas ramuan, asramaku, hufflepuff dan asrama slytherin digabungkan. Dan pasti aku akan duduk di samping blaise. Setidaknya itu pikiranku

Saat masuk kelas bersama susan, mataku langsung menangkap sosok yang aku cari. Aku langsung tersenyum melihatnya.

Aku berjalan menghampiri blaise. "Boleh aku duduk disini?" tanyaku melihat kursi sebelahnya itu kosong.

Blaise yang sedang bercanda dengan temannya langsung menoleh. "Eh? Ini untuk draco." jawabnya.

Senyumku pudar perlahan. "Aku melakukan kesalahan ya?" tanyaku ragu.

"Tidak." jawabnya singkat.

Entah apa yang membuatku bertahan dengan sikap dinginnya itu, tapi yang jelas aku selalu ingin dengannya.

"Hufft, yasudahlah." kataku mengalah dan mencari tempat duduk lain.

Tarnyata tempat duduk yang kosong satu satunya adalah bersama ernie. Yasudah aku berjalan kesana.

"Hai ern. Boleh aku duduk disini?" tanyaku.

"Eumm ya, tentu saja." katanya mempersilahkanku duduk.

--

Pelajaran ramuan selesai. Ernie dan aku banyak berbagi ilmu hari ini. Ernie memang orang yang cenderung seru.

Kemudian, aku berjalan sendirian keluar kelas, tapi saat sudah di depan pintu tanganku ditahan oleh seseorang di belakangku.

Aku menoleh dan ternyata itu blaise. "Kenapa?" tanyaku singkat, mencoba meniru gayanya yang sok dingin itu

"Jangan terlalu dekat dengan si hufflepuff itu." suruhnya. Itu sedikit offensive kau tau.

"Aku juga hufflepuff blaise. Dan aku hanya mengobrol biasa dengannya." aku mendengus kesal.

"Tetap saja, aku tidak suka." katanya. Aku memutar bola mata kesal.

Kami diam sejenak dengan tangan besarnya yang masih menggenggam pergelangan tanganku

"Nih. Aku kemarin ke hogsmeade dan melihat coklat kesukaanmu." Dia merogoh saku dan memberikan coklat yang biasanya aku beli ketika di hogsmeade.

Aku menerimanya dengan senyum jahil. Walaupun cuek, dia selalu tau bagaimana caranya membujukku.

"Terima kasih." kataku kemudian menempelkan dua jari ke bibirku lalu ke pipi blaise.

"Yeah." katanya sedikit tersenyum

Aku menghambur peluk padanya "jangan sok dingin begitu!" Kataku. Dia terkekeh dan membalas pelukanku

Namun tak berselang lama blaise menyuruhku untuk ke kelas berikutnya dengan nada datar khasnya lagi.

-🌼-

Semua pelajaran selesai, makan malam juga sudah. Aku kembali ke asramaku tapi saat sudah hampir mencapai pintu seseorang menahanku.

"Kenapa blaise?" tanyaku sedikit lemah karna mengantuk

"Ayo belajar." ajak blaise.

Sebenarnya aku ingin menolaknya dan tidur di kasurku yang empuk itu, tapi tak bisa ku pungkiri aku juga ingin bersamanya lebih lama.

Aku mengangguk tanda mengiyakan ajakannya, dia berjalan duluan dengan lentera. Aku berjalan mengikutinya dari belakang.

Dia membawaku ke slytherin common room. Aku sudah jarang kesini.

"Duduklah. Aku mau mengambil buku." katanya sambil meletakan lentera di meja.

Aku menurutinya dan duduk di sofa dekat sana. Aku tidak melihat siapapun disini. Mungkin orang orang sudah tidur.

Mataku hampir tertutup ketika blaise datang membawa buku bukunya, persetan perasaan rinduku. Aku butuh tidur

Aku bersandar ke belakang. Dan menutup mataku, aku sudah tidak dapat menahan ngantukku. Dalam sekejap aku terlelap.

[Blaise POV]

"Hey, aku memintamu belajar bersama bukan melihatiku belajar." kataku tanpa menolehkan wajah. Tapi selang beberapa detik tidak ada jawaban dari gadis itu.

Aku menoleh dan menemukan dia sedang tertidur. Aku menghela napas. Padahal aku ingin mengobrol lebih dengannya.

Aku memindahakan kepalanya ke pahaku. Rambutnya berntakan kesana kemari, ku rapikan rambutnya dan mengelusnya.

"Maaf terlalu keras padamu. Aku cuma tidak mau kamu mengira aku lemah." aku menatapnya.

Aku menghentikan kegiatanku, menutup buku kemudian membereskannya.
Ku angkat kepalanya lalu menidurkannya di sofa. Setelah itu aku berjalan ke kamar perempuan.

"Pans. Tori." panggilku sambil mengetuk pintu kamar perempuan.

Seseorang membuka pintu. "Kenapa?" itu astoria.

"Y/n ketiduran. Kasih dia tempat tidur di kamar kalian." suruhku.

"Kenapa tidak di kamarmu saja." Tori menyeringai menggoda.

"Dia masih suci, Astoria. Cepatlah, aku akan membawanya kemari." aku memutar bola mataku. Dia mengangguk dan aku pergi dari hadapannya, menggendong y/n sampai depan pintu kemudian tori melanjutkan memapahnya.

Setelah mereka sampai, tori mengerjai y/n. Ia membuat y/n melambai ke arahku dan meledekku. Aku terkekeh dan melambai ke arahnya yang sedang tertidur.

Andai aku tak bersamanya, mungkin hidupku akan terlalu datar untuk di hadapi. Y/n terimakasih

💗

A/N:
Haii!! Welcome to my new book
Sebenernya ini udah progress lama banget tapi baru ku up. Hope you guys like it yaa!!

My Hogwarts Boyfriend {Harry Potter Imagine}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang