Chapter 1

96 2 0
                                    

"Cakep banget sih lu, untung gue punya pacar kayak lu, beruntung banget ya gue." Ucap Michell dalam khayalnya.

Anak perempuan yang bernama Michell Adninka ini hobby sekali menghayal punya kekasih bak pangeran. Memang sangat disayangkan, padahal rupanya cantik, tidak kalahnya seperti model, bahkan banyak yang menyangka dia seorang model. Tidak sedikit laki-laki yang kepincut sama dia, tapi dianya tidak mau walaupun  yang naksir dia tampan tapi dia tetap menolak. Alasannya belum ada yang menarik hatinya. Dan sampai sekarang dia duduk di bangku kelas 2 di SMU Bumi Pertiwi dia belum pernah pacaran.

Sebenarnya gadis yang bernama Agni Rezka atau Agni yang juga sahabat Michell, mengetahui kenapa Michell belum juga memiliki pacar, karena dia tahu Michell berharap pacar khayalannya itu benaran ada. Agni tak habis pikir kenapa Michell gitu, padahal dia sangat cantik.

"Eh lu, mengkhayal mulu, sadar-sadar..." ujar Agni membuyarkan khayalan Michell.

"Gangguin aja lu Ag, rese' banget sih lu." Ujar Michell emosi.

"Sampe kapan lu begini? Mending lu sama Rafha aja." Perkataan Agni ini membuat Michell sangat marah. Bagaimana tidak, Rafael Aditya itu adalah musuh bebuyutan dia. Walaupun mereka tetanggaan terus hubungan keluarga mereka baik tetapi mereka tetap bermusuhan.

"Apa lu bilang? Nggak salah lu?" tanya Michell.

"Yee elu, udah 4 tahun kalian tetanggaan semenjak dia pindah dari Yogya tapi masih tetep musuhan? Parah banget sih." Emang sih, Rafha itu pindah dari Yogya 4 tahun yang lalu di seberang rumah Michell. Mereka tidak pernah rukun, paling hanya saat lebaran, itupun tidak sampai satu hari penuh. Sungguh kelewatan.

"Biarin." Jawab Michell nyelonong pergi.

"Kemana lu?" Tanya Agni setengah berteriak agar Michell mendengarnya.

"Ke kelas neng Agni." Jawab Michell.

"Tunggguin gue." Agni berlari kecil menyusul Michell.

Michell dan Rafha, dua makhluk yang sangat susah untuk akur, keluarga mereka sangat ingin mereka bisa akur seperti adik-adik mereka Mike dan Radya. Mike ini adik satu-satunya Michell yang sangat tampan. Kalau Radya adik perempuan satu-satunya Rafha, dia juga cantik.

Orang tua mereka merasa aneh, Mike sama Radya saja yang beda sekolah bisa berteman baik, sedangkan Michell dan Rafha yang satu sekolah malah musuhan, padahal mereka juga sekelas. Dan ini yang bikin Michell dan Rafha merasa sangsi dari SMP mereka selalu sekelas. Mereka masing-masing berharap tahun ajaran depan mereka tidak sekelas lagi, yaitu di kelas 3 nantinya.

"Hai mak lampir." Sapa Rafha kepada Michell yang baru masuk ke dalam kelas.

"Dasar kakek peyot." Balas Michell.

"Orang cakep kok lu bilang kakek peyot sih Chell." Ujar Agni membela Rafha.

"Bener banget tu Ag." Tambah Rhafa.

"Awas lu, gue mau lewat." Ujar Michell membentak Rafha. Rafha pun menyingkir.

"Pasangan serasi banget kalian." Ujar Dino yang tiba-tiba muncul.

"Apaan sih lu?!!" Bentak Michell dan Rafha bersamaan.

"Sereem banget, gue ngacir dulu ahh." Ujar Dino meninggalkan Michell dan Rafha ke tempat duduknya.

Perasaan Michell sangat sesak, pagi-pagi sudah ada saja yang mengajaknya ribut, memancing amarahnya. Sampe guru bahasa Indonesianya yang cantik itupun tak di hiraukannya.

"Michell kamu kenapa?" Tanya bu Rosa guru bahasa Indonesianya itu.

"Nggak pa-pa bu, lagi kesel aja." Jawab Michell asal.

"Ya udah, bisa kita mulai pelajaran khan?" Tanya bu Rosa lagi.

"Ya." Michell menjawab.

"Oke, kali ini kita akan mengkritik suatu karya seni. Kalian masih ingat khan? Ini pernah kalian pelajari di SMP, mula-mula kita......." Bla bla bla bu Rosa menjelaskan panjang lebar. Michell tetap memperhatikan walaupun hatinya masih kurang enak.

"Michell dari tadi muke lu kok di tekuk. Jelek loh, cantiknya entar ilang lagi." Ujar Ezy menghampiri Michell.

"Ada-ada aja lu." Jawab Michell tidak menanggapi omongan cowok tampan yang memiliki nama lengkap Fahrezy Yoga ini.

"Emang kok. Oh iya, mau nggak lu nanti nemenin gue nyari DVD?" Tanya Ezy kepada Michell.

"DVD apaan? Blue film ya?" Goda Michell.

"Yee elu, ya nggaklah." Jawab Ezy membantah perkataan Michell.

"Terus apaan donk?" Tanya Michell.

"DVD Avatar." Jawab Ezy.

"Oh iya, gue baru inget lu khan demen amat sama film kartun itu." Ujar Michell mengingat sesuatu.

"Iya, bisa nggak ni? Mau apa nggak?" Tanya Ezy lagi.

"Boleh juga."

"Ya udah, ntar gue jemput lu ke rumah."

"Oke." Ujar Michell tanda setuju.

"Kalau gitu gue ke kantin dulu ya." Pamit Ezy. Di balas senyuman dengan senyuman manis oleh Michell.

Ezy anaknya cakep dan udah lama naksir Michell tapi Michellnya tidak tau diri, dianya tak kunjung sadar. Kasihan sekali Ezy, suka sama Michell tapi tidak berani mengungkapkan. Ya masalahnya Ezy pun tau mengenai pacar khayalannya Michell. Takutnya nanti kalau di tembak malah di tolak karena tidak sesuai sama pacar khayalannya.

Soal pacar khayalan Michell ini tidak banyak yang mengetahui. Yang tau cuma dirinya sendiri, Agni sahabatnya, Rafha musuh bebuyutannya, terus si Ezy deh, cowok yang udah lama naksir dia. Anak-anak yang lain taunya kalau Michell masih belum pengen pacaran sebenernya alasan paling tepatnya yaitu, dia kepengen banget punya pacar seperfect pacar khayalannya. Memang, khayalannya terlalu tinggi. Doakan saja, biar dia tidak jatuh karena khayalannya yang terlalu tinggi itu. Amiiinn.

Tadi ada Dino ya. Oh iya, dia itu temen dekatnya Rafha, anaknya sangat heboh dan sangat kocak. Tampangnya sih lumayan dan sangat jago merayu. Kerjanya gonta-ganti pasangan, padahal wajahnya tidak begitu tampan. Kalau di bandingkan sama Rafha masih jauh tampan Rafha. Tapi tetap saja para cewek pada kecantol sama Dino. Wajah biasa saja, ekonomi cukup, orang tuanya juga bukan pejabat. Sebenarnya apa yang istimewa dari seorang Dino. Kembali ke topik awal, Ezy mengajak Michell jalan dan ternyata membuat Agni cukup penasaran.

"Eh tumben lu oke-oke aja sama ajakkan Ezy Chell??" Tanya Agni penasaran.

"Nggak, gue cuma pengen cari hiburan aja Ag." Jawab Michell dengan simplenya.

"Oh, kira gue lu udah ngebuka hati lu untuk cowok nyata." Ledek Agni.

"Enak aja lu, gue normal tau, suka sama cowok ya cowok nyatalah, masa gue suka hantu gitu." Bantah Michell.

"Yee elu, kalo lu suka cowok nyata kok lu nggak pernah juga tuh yang namanya pacaran gitu?" Tanya Agni.

"Karena belum ada aja rasa gue yang perfect di mata gue." Jawab Michell.

"Kaya' si cowok khayalan lu khan?" Ledek Agni lagi.

"Diem lu." Michell langsung marah di buatnya.

"Serem banget sih lu, cantik-cantik menakutkan euy." Ujar Agni segera pergi sebelum Michell melemparnya dengan kamus tebal yang ada di hadapannya.

TBC

**********

Hellow! Aku muncul lagi dengan cerita lamaku dan tetapi baru aku publish disini. Cerita ini salah satu cerita absurd ku lainnya yg ngestuck didalam laptop.

Semoga saja sekiranya ada yg berkenan membaca cerita saya ini, dan bersedia memberikan vote serta commentnya.

Maafkan jika ada typo dan kata2 kurang pas, soalnya cerita ini belum aku edit sepenuhnya.

The Real BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang