Episode 11

2.3K 147 3
                                    


haii gaes aku sudah selesai PAS

Pagi ini mark di buat bingung dengan tingkah istrinya yang berbeda. Jika hari-hari yang lalu haechan enggan berdekatan dengannya ini malah sebaliknya. Haechan terus berusaha mendekati mark.

Lelaki tampan itu sudah bersiap mengunakan kemeja  dan celana bahannya untuk berangkat ke kantor . Saat hendak memakai jas tiba-tiba dirinya dikejutkan dengan kedua lengan yang melingkar pada perutnya.

Tentu saja haechan pelakunya. Ia memeluk erat mark dari belakang. Membuat pria dewasa mengernyit bingung sekaligus senang.

"kak enggk usah masuk kerja ya~" pinta haechan sedikit merengek

Mark menaikan satu alisnya, lalu berbalik menghadap sang istri.
"emng kenapa?" tanyanya. Ia  meletakan kembali jas nya, tidak jadi pakai

"Mm, aku pengen di temenin sama kamu"  jawabnya pelan

Mark menatap heran. Padahal tadi malam masih pisah ranjang. Oh! Setelah di pikir-pikir ia jadi ingat jika haechan melewati trimester pertamanya. Tak disangka waktu ternyata berlalu dengan begitu cepat.
Mungkinkah ini
perubahan sikapnya saat ini?

Tak lama pria tampan itu menyunggingkan senyum miring yang tak di sadari haechan. Mungkin sekarang waktu yang tepat untuk pembalasan rasa kesal di hari lalu.

"Gak bisa, aku harus berangkat ke kantor sayang." kata mark lembut mengusak pelan rambut haechan. Lalu ia melangkahkan pelan meninggalkan istrinya. Ia diam diam tersenyum

Haechan menatap kecewa suaminya. kemudian ia berburu buru ia menyusul suaminya "kakk~ sekali aja enggak usah berangkat ke kantor aku pengen di rumah sama kamu~"rengeknya lagi.

Mark berhenti melangkah. Lalu berbalik menatap seseorang yang baru aja merengek itu.
"tumben? biasanya enggak mau dekat-deket sama aku." ucapnya

Haechan terdiam, dia tidak tahu kenapa mengapa pagi ini rasanya ia ingin terus berdekatan dengan Mark.
Bahkan ingin memeluk suaminya seharian penuh, tali mark seperti mengacuhkannya.

"maaf..." cicit haechan, raut wajahnya terlihat sendu. Ia merasa bersalah karena kemarin-kemarin ia lah tidak mau berdekatan dengan mark.

Lelaki tampan itu mengulum bibir untuk menahan senyumnya. Gemas sekali melihat wajah merengut sang istri. Merasa tak ingin hiburan ini cepat berakhir. Mark kembali melanjutkan beraksinya.

"Gak bisa sayang, soalnya nanti ada rapat." kata mark dengan ekspresi datarnya. Lalu dia melanjutkan kembali langkahnya untuk keluar kamar. Pria tampan itu pergi menuju dapur dan haechan mengekor di belakang nya.

Haechan meremas ujung bajunya, menahan sesak karena mark benar-benar terlihat mengacuhkannya. Lelaki tampan itu seakan tak peduli akan permintaanya. Padahal biasanya mark bisa membolos kantor sesuka hatinya.

"kak~" haechan kembali merengek dan mendekati mark yang tengah meminum air putih

"Apa?" tanya mark dengan ekspresi santai. Seakan tak faham keinginan istrinya. Padahal di dalam hati mark bersorak girang melihat haechan merengek seperti itu. ia hanya saja ingin mengerjai sedikit.

"Gak usah berangkat ke kantor please~~" ucap haechan memohon. Matanya bahkan sudah berkaca-kaca. Ia benar-benar ingin di rumah bersama mark. Rasanya rindu sekali ingin memeluk suaminya itu.

"bear biasanya kamu gak suka dekat aku, jadi aku mau berangkat ke kantor aja nanti kamu malah mual dekat aku."

mata haechan memanas mendengar penuturan mark. suaminya seakan sedang menyindir sikap buruknya di awal kehamilan. Sekita perasaan menyesal menhinggapi haechan.

Rasanya sungguh menyakitkan saat dirimu ingin berdekatan dengan seseorang namun orang itu malah menghindar. Haechan merasakannya sekarang.

"kak kenapa kamu kaya gitu? " suaranya mengecil, itu terdengar sangat pelan namun masih mampun mark dengar.

Mark melihat kedua tangannya di depan dadanya. Ia memandang intens wajah haechan yang menunduk sedih. Tak tahan sekali melihat bibir yang sedikit mengecurut itu. Namun ia harus menahannya sebentar.

"kaya gitu gimana? kamu tidur aja gak mau satu ranjang sama aku kan?" kata mark sinis. Hal itu membuat dada haechan semakin sesak dan pandangannya mulai mengabur karena air matanya mengumpul. Ia mengigit pelan bibirnya.

Mark menghela nafas "yasudah aku ke atas dulu buat ambil jas abis itu berangkat ke kantor" Lelaki tampan itu langsung menuju lantai dua. Dan haechan kembali mengekorinya seperti tadi.

haechan semakin sedih dan gelisah. Mark sungguhan mengabaikannya. Pria tampan itu bahkan melihat tak ingin bicara lama-lama dengannya.

"kak~" cicit haechan. Mereka sampai di ambang pintu kamar. Lelaki manis itu mencekal pengelangan tangan suaminya. Membuat Mark menoleh menatapnya.

"Aku kangen sama kamu." lirih haechan, bibirnya bahkan sedikit bergetar saat mengatakannga.
Menandakan ia sedang menahan tangisnya.

"sayang aku mau berangkat kerja, nanti malem aku juga ada di rumah" kata Mark acuh, melepaskan cekalan haechan lalu kembali berjalan menghampiri jas nya yang  tadi ia letakan di atas ranjang.

Tangis haechan pun akhirnya pecah saat melihat Mark hendak mengenakkan jas nya. Ia pikir mark  sungguhan akan berangkat ke kantor. Haechan menangis dengan keras sampai sesegukan .

Hal itu membuat Mark terkejut dan segera menoleh. Ia melihat sang istri berjalan menghampirinya dengan air mata berlinang. Tidak tega sekali sebenarnya..

"kak maafin bear...."

"bear nyesel banget jauhin kak markeu kemarin-kemarin. Bear pengen peluk kak markeu hiks~~ "

Rasanya sangat tidak tega air mata menderai itu. Mark kasihan sekali, sepertinya cukup mengerjai sang istri, mark segera melemparkan senyuman hangat pada haechan sambil merentangkan kedua tangannya.

"uluulululuh sayang. Sini peluk sini"

Haechan yang melihat itu langsung berlari menubruk tubuh tegap itu, tangisannya semakin pecah, ia mengeratkan pelukan yang ia inginkan sejak tadi. Memeluk Mark dan mencium aroma tubuhnya. Haechan terlihat sangat merindukannya.

"hiks kak mark gak usah berangkat ke kantor ya?" haechan mengangkat wajahnya menatap Mark. Bertepatan mark menunduk lalu mengecup kening haechan dengan lembut.

"iya sayang, kakak tidak jadi berangkat kerja demi kamu." kata mark, ia memasang senyum manisnya untuk istrinya. Menyusap lelehan air matanya kemudian mengangkat tubuh mungil itu dan mengendongnya ala koala.

haechan melingkarkan lengangnya pada leher mark, kakinya juga mengapit pada pinggang mark dengan erat agar tidak jatuh  kalo jatuh wahhh gawattttt wkwkwkwk

"maafin bear ya kak~" lirih haechan diceruk lehernya suaminya, ia berusaha meminta maaf agar mark tidak marah dengannya---haechan takut di tinggal berangkat kerja.

Mark hanya diam, ia sibuk mengecupi surai halus milik lelaki manis yanga ada digendongnya, lalu ia duduk di pinggir ranjang mereka dengan haechan ada di pangkuannya.

Hati mark senang sekali hari ini melihat tingkah manja istrinya, apa lagi ia juga merindukan istrinya, selama tiga bulan tidak menyentuh istri manisnya, setelah puas mark menyatukan kening mereka dan menatap lurus mata sembab itu.

"Gemes banget sih"

TBC

HAIII GAESSS SORRY BARU UPDATE MAAF MENUNGGU LAMA HEHEHE

MY TEACHER IS MY HUSBAND||MarkhyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang