🌚Bab 2🌚

4.7K 69 6
                                    

"Woy bang sepatu gue di mana"

"Dasi gue "

"Tas gue woy tas di mana "

"ANJENG Cari in dong "

Begitulah suara menggelegar ku  memecah Suasana di Rumah .

"Berisik woy "

"Nggak usah tereak tereak" ucap kai jengkel

Kemudian Pandangan gue jatuh pada ke dua balita yang sedang berguling di lantai.

"ANJENG sepatu gue di pake Kaila"

Aku melepaskan sepatu  yang di pakai bocah mungil itu.

"Woy key keluar nggak dari tas gue " omel ku pada bocah di dalam tas ku.

Setelah bocah itu keluar aku segera memasukkan buku buku ku ,tak lupa dengan cepat ku pakai sepatu ku.

"Eh Tunggu Dasi gue? "

Kaila sibuk menarik narik dasi  yang mengikat perut gemuk nya.

Huh aku menghela nafas panjang segera ku tolong bocah itu dari jeratan dasi yang mengikat nya.

"Nah kan Nakal kena Karma Deh Lo" ucap ku pada bocah itu yang kini bergelayut manja di lengan ayah nya.

"Bang gue berangkat dulu" ucap ku pamit pada Abang tercinta.

"Dek makan dulu" tereak kai

Mendengar kata makanan gue ngebirit masuk

Gue comot itu roti panggang terus gue makan sambil jalan.

"Gue berangkat bang" ucap ku kemudian menutup pintu

Pandangan ku jatuh pada pria yang sibuk senderan di depan pintu gerbang rumah ku.

"Woy tehyung yuk berangkat" ajak ku yang sudah naik di boncengan motor nya.

"Cepetan Bangke"

Tehyung mendekati ku ,tiba tiba dia menarik dasi ku

Sret

"ANJENG SAKIT BABI" ucap ku nge gas

Pria itu mengikat dasi pada leher ku.

"Dah ah buru entar telat suruh push up " ucap ku tidak sabar

Setelah selesai dia melajukan  motornya pergi ke sekolah.

"Kampret Gerbang nya udah di tutup" ucap ku sambil memukul bahu pria di depan ku.

"Woy sakit njing" ucap tehyung kesal

"Gimana Tae " ucap ku kebingungan

"Kita lompat" ucap nya ringan

"Lompat Pantat Mu"

"Liat Tuh Pager Tinggi nya melebihi gedung pencakar langit bego" ucap ku masih cemas dan takut

"Gue gendong" ucap tehyung tanpa aba aba ia menaikan ku ke atas

Lengan nya melingkar di perut ku , secepat kilat pria itu mengangkat tubuh ku melewati pagar

Gue deg degan

Njing

Takut jatoh

Bukan deg degan karena di gendong Tehyung.

Kemudian pria itu melompat ringan begitu saja.

"Woy bangun jangan merem " tehyung menjitak jidat ku keras.

"Anjing sakit woy" ucap ku kesal di jitak keras

"Ampe merah kan " gue ngeluarin cermin dari tas.

 𖣘٭MY BROTHER KOMPLEKS ✨The End ✨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang