Prolog

329 28 8
                                    

Shin Ryujin, anak tunggal dari direktur Rumah Sakit terkemuka di Seoul, terbangun dari tidurnya. Dengan mata setengah terpejam dia melihat ke arah jam dinding..

'Jam setengah satu..' batinnya.

Ryujin hendak melanjutkan tidurnya tapi dia merasakan tenggorakannya kering. Dengan perasaan tidak ikhlas karena masih mengantuk, dia turun dari kasur kesayangannya dan menuju dapur. Saat menuju dapur, Ryujin mendengar sayup-sayup suara dari kamar orangtuanya.

'Huh? Jam segini Papa dan Mama belum tidur?'

Ryujin perlahan mendekati pintu kamar orangtuanya. Semakin dia mendekat semakin jelas suara yang terdengar. Ryujin dapat mendengar suara teriakan kedua orangtuanya.

'Papa dan Mama bertengkar lagi?'

Dengan keberanian dan rasa ingin taunya, Ryujin menempelkan telinganya ke pintu dan mencoba mendengar pertengkaran orangtuanya.

"Kau menemui anak perempuan itu lagi?! Demi Tuhan, kau tidak mengaggap aku sebagai istrimu lagi?!" suara Naeyeon, Mama Ryujin, terdengar melengking..

"Dia anakku! Anak kandungku! Darah dagingku sendiri! Aku barhak menemuinya kapanpun aku mau!" suara Hyunjin, Papa Ryujin, tak kalah kerasnya.

"Kau tidak memikirkan perasaan Ryujin? Bagaimana jika dia tau kalau selama ini ayahnya mempunyai seorang anak haram yang dia sembunyikan?"

'Papa punya anak lain? Tidak mungkin' batin Ryujin..

Tiba-tiba air mata mengalir dari kedua mata Ryujin. Dia menolak percaya kenyataan yang baru saja dia dengar. Tidak mungkin, pikirnya. Ayahnya yang selama ini dia kenal tidak mungkin mengkhianati dia dan ibunya. Ayahnya sangat menyayangi dan memanjakan Ryujin sejak dia lahir ke dunia ini.

"Jaga mulut kotormu itu! Aku tidak akan pernah memaafkanmu jika sampai Ryujin tau akan hal ini.."

"Kenapa? Kau takut dia akan membencimu jika dia tau bahwa ayah yang selama ini dia hormati dan cintai ternyata seorang pengkhianat."

PLAK!

Ryujin terperanjat kaget mendengar suara tamparan tersebut..

"Dasar munafik! Kau juga sama bejatnya dengan diriku. Kau pikir aku tidak tau bahwa Ryujin bukan anak kandungku?"

"Apa? Apa maksudmu? Tentu saja dia anak kandungmu.." suara Naeyeon terdengar terbata-bata.

"Pembohong! Kau ingat waktu Ryujin tertabrak mobil waktu dia berumur 10 tahun? Saat itu dia kehilangan banyak darah dan butuh donor darah. Ternyata golongan darahnya O. Sesuatu yang mustahil jika dia anak kandungku, karena aku bergolongan darah AB. Kemudian waktu itu aku meminta seorang dokter untuk memeriksa DNA-nya, dan kau tau? Hasilnya dia bukanlah anak kandungku."

Ryujin merasa seluruh badannya lemah. Perlahan dia menjatuhkan diri ke lantai dan menangis terisak. Ryujin mendengar suara barang-barang dibanting dan tangisan ibunya.

"Kenapa kau diam saja, hah?! Aku selama ini menahan diri untuk tidak mengusirmu demi Ryujin. Walaupun dia bukan anak kandungku tapi aku sangat menyayanginya. Walau hatiku terkadang sakit tiap kali memandangnya karena itu mengingatkanku akan kebohonganmu padaku."

"Lalu apa yang yang akan kau lakukan? Kau akan mengusirku dan Ryujin? Kau berani melakukannya? Kau mau menyebarkan aib tentang keluargamu sendiri? " tantang Naeyeon.

Suara hening beberapa saat. Sepertinya Hyunjin sedang berpikir apa yang harus dia lakukan selanjutnya.

"Aku tidak akan mengusir kalian. Demi Ryujin. Tapi aku akan membawa anak kandungku untuk tinggal di rumah ini.." kata Hyunjin dengan mantab.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 13, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

YOU 🖤💙Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang