Kino

1.1K 180 12
                                    


"Permisi..."







Gue yang awalnya lagi debat sama security dan beberapa panitia pameran karena dituduh masuk tanpa undangan dan ngerusakin salah satu koleksi lukisan di sini balik natap seseorang yang baru saja nyela, loh, kenapa ganti baju?







Orang itu natap gue bentar sebelum fokus ke security-nya, "Maaf, kalo boleh saya tau, bapak kenapa yah nunjuk nunjuk wanita ini?"

Orang itu natap gue bentar sebelum fokus ke security-nya, "Maaf, kalo boleh saya tau, bapak kenapa yah nunjuk nunjuk wanita ini?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Security yang duduk di depan layar monitor cctv itu kelihatan tambah kesal, mungkin merasa terganggu karena ada orang lain yang ikut campur. "Mbak ini masuk tanpa undangan, kemudian entah sengaja atau tidak malah nyenggol salah satu lukisan sampai frame-nya patah. Mana gak mau ngaku lagi." Jelasnya ketus lalu diangguki teman-temannya yang lain.







Gue yang awalnya mau nyela langsung berhenti pas Kino nahan lengan gue. "Bapak ada buktinya?"








"Iya, cuma dia yang lalu lalang di area ini. Lalu pas panitia lain lewat untuk mantau, lukisannya udah rusak. Nama mbak ini juga gak terdaftar di data tamu undangan."









Kino tiba-tiba ngerogoh saku celananya lalu ngeluarin dompet buat ngambil kartu nama. Maskernya juga di lepas, dia sempat senyum sebelum nyerahin kartu namanya. "Namanya memang gak terdaftar pak, karena dia datang bareng saya. Lalu masalah perbaikan lukisan, saya yakin kalau bukan dia yang ngerusak, karena saya bareng dia terus. Tapi semisal bapak dan panitia lain dapat bukti yang lebih akurat, bapak silahkan kirim tagihan biaya perbaikannya ke alamat yang tertera."









Wajah security dan panitia yang lain tiba-tiba berubah drastis setelah baca kartu nama yang di sodorkan Kino.

Beberapa dari mereka sempat berdehem, begitupun sama security yang langsung meriksa data tamu undangan, dan karena layar monitornya pake sistem share screen dengan layar monitor di depan, gue jadi tau kalo ternyata nama Kino ada di daftar paling p...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Beberapa dari mereka sempat berdehem, begitupun sama security yang langsung meriksa data tamu undangan, dan karena layar monitornya pake sistem share screen dengan layar monitor di depan, gue jadi tau kalo ternyata nama Kino ada di daftar paling pertama dengan kode VVIP.







Wajah ke empat orang itu berubah pias dan langsung membungkuk sopan, "Maaf atas ketidaknyamanannya, tapi kami tetap akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut." Kata salah satu panitia. Nada suaranya terdengar takut-takut. Dalam hati gue udah misuh-misuh, soalnya sedikit banyak tau kalau pameran terbatas ini di sponsori oleh Seonho Group.








Kino senyum. "Silahkan." Jawabnya seraya ngerangkul pinggang gue, "Saya hanya kurang suka lihat bapak sekalian nunjuk-nunjuk tunangan saya. Itu kurang sopan, apalagi pada wanita, meskipun umurnya jauh lebih muda." Lanjutnya.









Wajah keempat orang laki-laki itu tambah pias,  entah karena kaget atau apa. Tapi mereka jadi segan, bahkan buat sekedar ngelirik gue. Padahal tadi semangat banget ngomel ngomelin gue.










Sekali lagi Kino senyum ke arah orang-orang itu yang tiba-tiba salah tingkah sebelum ngegiring gue keluar, "Kalau begitu saya pamit, selamat malam."











××

(Penampilan Kino sebelum ganti baju karena ketumpahan wine)

Emang bener-bener dah CEO kita yang satu ini, auranya chaebol sekali😭😭😭

[3] BOYFIE 《ft》 K-IdolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang