Part 1

3 0 0
                                    

Suara riuh sorakan penonton terdengar di seluruh penjuru lapangan utama Sekolah Menengah Atas Garuda Sakti. Di SMA Garuda Sakti sedang mengadakan kegiatan classmeeting, yaitu lomba futsal antar kelas.

Alia berteriak heboh ketika salah seorang teman satu kelasnya berhasil mencetak gol. Dia bernama Adrian Brawijaya Putra atau kerap di panggil Rian.

"GOLLLL!!!", teriak Alia dengan wajah riang.

"GO RIAN GO RIAN GO"

"RIAN SEMANGATTT!!!"

"SEMANGAT RIAN SEMANGAT!!!"

Tak henti-henti Alia berteriak menyemangati Rian. Tak di hiraukan dengusan kesal Shenia, atau lirikan malas Leta dan Ifa, sahabatnya.

Alia menyemangati Rian bukan karena Rian pacarnya atau Alia menyukai Rian. Bukan sama sekali. Justru, Alia itu sangat tidak menyukai Rian.

Alia terus memberi Rian semangat ya karena Rian adalah teman satu kelasnya. Rian itu jagonya futsal. Harus selalu diberi semangat agar tidak menyerah dan bisa mengalahkan kelas sebelah.

Dan perlu di ingat, Rian itu playboy kelas kakap. Mantannya berjejeran dimana mana. Termasuk orang yang duduk disebelahnya ini, si Ifa. Alia dibuat heran dengan sahabatnya yang satu ini, kenapa gitu bisa pacaran dengan orang semacam Rian. Tapi ya tidak heran, karena Ifa adalah playgirl kelas kakap juga.

Tapi jika Alia boleh jujur, Rian itu nggak ada cakep cakep nya jadi cowok. Letoy sekali. Tapi entah mengapa dia sangat pandai bermain futsal. Padahal nggak ada cocok-cocoknya.

"Temenin gue beli minum yuk, haus nih", pinta Ifa sambil menepuk bahu Alia. Alia menoleh sebentar lalu menggeleng.

"Nggak ah, lagi seru nih", tolak Alia.

"Bentar doang", bujuk Ifa

"Nggak. Ajak Shenia atau Letta aja sana",

"Sama gue aja lah, males banget gue nonton kayak gini", seru Shenia

Selang beberapa menit, Ifa sudah kembali bersama Shenia, Alia melihat Ifa membawa 2 botol minuman dikedua tangannya.

"Buat gue satu ya ini?", tanya Alia berbinar

"Nggak lah, enak aja lo. Ini buat si Rian kali", ujar Ifa sambil menjauhkan minumannya dari jangkauan Alia.

"Yaelahh, dia bisa beli minuman sendiri kali",

"Lo juga bisa beli minuman sendiri kali", Alia mendengus kesal mendengar ucapan Ifa. Lalu kembali beralih menatap ke lapangan, dan ternyata pertandingannya telah selesai.

"INI TADI YANG MENANG SIAPA WOYY", teriak Alia heboh

"Berisik banget sih lo Al",

"Toa bener dah ni bocahh",

"Busettt kuping gue",

Ketiga sahabat Alia berucap bersamaan. Alia hanya terkekeh pelan lalu beranjak dari tempatnya. Dia berjalan menghampiri ketempat teman kelasnya berkumpul, lalu di ikuti ketiga sahabatnya.

"Ini tadi yang menang siapa Ngga?", tanya Alia pada Rangga, teman sekelasnya yang juga mantan Ifa.

"Ya pastinya kelas kita lah", jawab Rangga

"Wihhh mantapp", seru Alia bangga

"Habis ini kita makan-makan ya", ajak Alia tapi malah mendapat jitakan dari seseorang yang baru saja datang entah darimana.

"Ini belum final bego", ujar Rian, orang yang menjitak Alia.

"Loh apa salahnya, kita kan merayakan kemenangan yang sekarang. Nanti kalau kelas kita menang di babak final, ya kita makan makan lagi",

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 12, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Si Playboy dan Si Sad GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang