Lima tahun kemudian, Alice sedang berjalan menuju suatu tempat. Ia memerhatikan orang-orang yang duduk di bangku di seberang jalan. Mereka bersorak dan mengobrol. Mereka terlihat sangat hidup.
Ia ingin menyeberang jalan dan bergabung dengan orang-orang ini hanya untuk merasa terhubung dengan mereka, seperti menjadi bagian dari sesuatu. Namun, suara halus yang datang dari dalam, bisikan dari luka terbuka di hatinya, menahannya untuk tidak melakukannya. Ia pun terus berjalan. Sendirian.
Alice berjalan melewati pusat kota di mana ia melihat jalan tanah yang mengarah ke sebuah hutan. Ini adalah Sabtu malam yang hangat dan berangin, ia menatap ke kejauhan dan naik ke langit malam selama beberapa menit, berpikir dan bernapas.
Kemudian Alice mulai tersenyum. Meski suasana sudah gelap, tetapi tempat kudus bersinar terang. Ia bisa melihatnya dengan jelas. Ia bisa merasakan kehangatan di sekelilingnya.
Gadis kecil itu muncul.
Saat pertama kali Alice bertemu dengannya, gadis kecil itu terlihat kotor, menyeramkan, dan sedang menangis tersedu-sedu. Namun, sekarang gadis kecil itu terlihat begitu lucu, cantik, hidup, dan bahkan sedang tersenyum bahagia. Gadis kecil itu memiliki nama Arumi. Nama yang menurut Alice sangat indah.
Coba saja Alice bisa berlari ke masa lalu, karena jika bisa, ia sangat ingin melakukannya. Ia pernah memiliki kesempatan untuk menyelamatkan Arumi, tetapi tidak dilakukannya. Jika Alice berhasil menyelamatkan Arumi, pasti sekarang ia bisa memeluk dan memegang Arumi. Namun yang bisa ia lakukan hanyalah menatap arwahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Si Gadis Kecil
Short StoryAlice dan Rachel adalah sepasang sahabat yang baru saja menikmati acara reuni sekolah. Dalam perjalanan pulang, mereka dihadapkan kejadian yang tak menyenangkan. Di tengah hutan dengan langit yang sudah gelap, mereka menemukan gadis kecil yang mist...