97 Line Story -2- "Imbecile"

#2

"Selembut itu wanita ya... bahkan setelah di sakiti, hati dan pikirannya tetap setia pada satu pria"
-bee

__________________________________________

Una sudah sampai di rumahnya sejam yang lalu. Dia bergegas masuk ke kamarnya. melemparkan tas sekolah ke atas ranjang, dan buru-buru masuk ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Karena guru yang katanya rapat, seharian tadi Una di rumah Deka. Basecamp favorite bagi 4 anak kerbau yang ia kenal sejak sekolah dasar dulu.

Sekarang Una tengah mengistirahatkan tubuhnya. Merebahkan diri di ranjang dan diam menatap langit-langit kamar. Teringat kembali dengan masalah yang tengah di hadapi salah satu sahabatnya, Lisa.

Dia yakin Lisa sudah tertidur saat ini. Kehabisan tenaga setelah menangis dua hari satu malam. Wajar, namanya juga cewe baru putus.

Sebenarnya Una bukan hanya memikirkan kondisi Lisa, tapi juga kondisi hatinya. Bagaimana jika nanti dia ada di posisi Lisa? Karena Jungkook bukan bagian dari kisah persahabatan mereka, teman-temannya dengan leluasa dan kompak menenangkan dan menemani Lisa.

Tapi nanti Jika Una dan Mingyu yang putus, bagaimana ketiga temannya yang lain itu bisa menenangkan dan menemani mereka berdua di waktu yang bersamaan?
Apa mungkin persahabatan mereka juga akan ikut terganggu?

🔘Ming💕

Ay,
Masih marah?
Aku minta maaf deh.
Maafin aku ya
Jgn marah lgi
Aku nunggu kamu loh
Ming...

Kebiasaan Mingyu tiap marah tuh kaya gitu. Statusnya online, tapi nyuekin chat Una. Tadi selama di rumah Deka aja si Mingyu cuma asik sendiri sama PS nya Deka. Bertingkah kaya ngga ada apa-apa di depan temannya, cuma Una yang ngerasain kalo Mingyu ngacangin dia seharian. Jangankan ngobrol, ngeliat ke arah Una aja dia ngga mau.

Una itu cengeng banget, dulu pas awal-awal Mingyu menunjukkan sifat aslinya, Una nangis tiap Mingyu mulai ngambek ngga jelas. Padahal ini bukan salah Una, emang dasar hatinya aja yang terlalu lembut.

Tapi itu dulu ya, sekarang dia udah lebih kuat. Berkali-kali diperlakukan dengan cara yang sama ternyata ngubah Una jadi lebih tangguh. Bendungan air matanya sudah lebih dari kokoh, jadi nangisin Mingyu udah bukan lagi rutinitasnya.

dan untuk malam ini, sepertinya sudah cukup. Sebanyak apapun chat yang dia kirim untuk Mingyu, laki-laki berstatus kekasihnya itu hanya akan membacanya tanpa ada niat membalasnya sama sekali.

"Udahlah Na, besok aja ajak ngomong di sekolah..." gumam Una kemudian meletakkan ponselnya di nakas.

.

.

.

Dasar wanita, sehebat apapun, seterbiasa apapun, kalau sudah menyangkut orang yang disayang, pasti tidak bisa tidur juga. semalaman suntuk Una terjaga. ingin rasanya dia masa bodo. Tapi sebelum Mingyu membalas pesannya, dia tidak akan bisa tidur nyenyak.

jadi serba salah...

Dia ingin tahu kabar Mingyu, tapi dia tidak mau menyakiti hatinya dengan kenyataan bahwa Mingyu tidak akan peduli dengan pesan yang ia kirimkan di saat seperti ini. Dia hanya terdiam, menatap layar ponselnya yang tidak kunjung menampilkan kotifikasi dari orang yang ia harapkan.

🔘Jahehehe

He
Blm tidur kan?

Oit?

Gpp.

Oh yaudh.

He,

Apa?

Mingyu ngabarin lu g?

Gk lah,
Emg gua emaknya.

Yaudh deh

Masih berantem?

Iya,

Terus lu galau?

Iya,

Lisa yg baru putus aja udh
ngorok, masa lu kalah?

Ko lu tau dia udh ngorok?

Barusan gua chat gk di bales.

Chat apa tuh?

Lu lgi ngumpulin bahan gibah?
Apa salahnya chat tmn?

Tmn apa tmn?

Hehe,

Gua iri sama Lisa,

Knp?

Dia bisa tidur nyenyak, pdhl
hatinya lgi luka.

Dia tidur karna cape, nangis
seharian.

iya jga si...

Lu klo mau tidur jga bisa

Gk bisa He, gua kepikiran
Aming terus.

Jgn buang" waktu tidur lu
buat cwk yg bisa tidur nyenyak
stlh nyakitin lu.

Anjay🖖
Itu cwk maksudnya cowok
apa cewek?

Cwk

Jahe gblk.

Dah sono tidur!

Ya, mksh He...

Yoi

Kalo di pikir-pikir, bener juga kata Jahe. Sia-sia Una begadang sampe jam 3 pagi gini, paling Mingyunya udah ngorok di kasurnya. Sosial medianya juga udah offline semua. Miris banget rasanya jadi Una.

Una meletakkan ponselnya lagi di nakas, kemudian merebahkan tubuhnya. Menghela napas dan berusaha menenangkan hatinya. Meyakinkan diri dengan bantuan kata-kata dari Jahe barusan.

"Awas aja kalo besok kamu belum bales chat aku Ming, aku acak-acak rumah kamu..." gumam Una sebelum akhirnya memutuskan untuk memejamkan matanya.

=> Imbecile