14- Truth

1.4K 260 144
                                    

"Sudah siap?" Suho menghampiri Kyungsoo yang sedang berbaring di sofa khusus miliknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sudah siap?" Suho menghampiri Kyungsoo yang sedang berbaring di sofa khusus miliknya. "Jangan dipaksakan, jika ingin berhenti, katakan padaku ya," sambung Suho kemudian.

"Iya hyung," jawab Kyungsoo lalu menghela napas panjang. "Aku siap."

Kyungsoo mulai memejamkan matanya dan mendengarkan arahan yang diberikan oleh Suho. Perlahan-lahan ia terperangkap dalam rasa kantuk yang luar biasa kemudian ia benar-benar merasa begitu rileks dan nyaman.

"Kyungsoo, ingat pelan-pelan bagaimana kehidupanmu saat kau kecil, coba kau ingat dari rumahmu dulu."

Suara lembut Suho bisa didengar jelas oleh Kyungsoo. Ia perlahan mulai mengingat suasana rumah yang nyaman. Sosok kedua orang tuanya yang menyayanginya serta kakak laki-laki yang penuh perhatian padanya. Mengingat semua itu membuat Kyungsoo tersenyum.

"Sekarang ingat teman-temanmu dan sekolahmu," tuntun Suho lagi.

Kyungsoo seperti dibawa beralih ke adegan lain. Ia bisa merasakan punya teman-teman yang baik. Bahkan ia mendengar kembali suara teriakan riang yang dulu sempat terngiang di kepalanya.

"Kyungie!!"

Anehnya Kyungsoo tak bisa mengingat bagaimana ia memanggil temannya tersebut. Bahkan wajah temannya itu tak mampu ia lihat dan terkesan berbayang-bayang.

Sampai Kyungsoo seperti terlempar ke kejadian lain. Ia berada di sebuah ruangan pengap dan gelap. Ia sangat ketakutan, ia kebingungan dan tak tahu harus melakukan apa.

"Tidak apa-apa Kyungsoo-ya, kita pasti bisa keluar dari sini."

Lagi, Kyungsoo kembali mendengar suara tak asing tersebut. Namun, setiap kali Kyungsoo mencoba mengingat wajahnya, justru banyak wajah yang melintas di ingatannya dan tak bisa ia tentukan mana wajah si anak tersebut.

"Samchoon Kyungsoo dan aku harus pulang, nanti eomma dan appa mencari."

"Jangan banyak bicara!"

'Akhh!'

Kyungsoo terhenyak, ia melihat anak yang bersamanya dipukul sampai terjatuh.

"Samchoon jahat! Aku ingin pulang! Siapapun! Tolong kami! Kami mmmpph!"

"Sudah kubilang diam! Mulutmu ini sama seperti mulut ibumu ya! Kalian berdua sama-sama banyak bicara! Rasakan ini anak nakal! Rasakan ini!"

Dada Kyungsoo mendadak menjadi sesak sekali. Melihat anak lelaki tersebut ditendang dan diinjak sedemikian kuat oleh seorang lelaki dewasa membuat Kyungsoo tak tega melihatnya. Namun, anehnya ia tak melakukan apapun, ia tetap ditempatnya dan hanya bisa melihat semuanya dalam diam.

"Kyungsoo, kau harus lari nanti ya. Aku akan merengek lagi pada samchoon, saat dia memukuliku kau kabur saja. Katakan pada orang-orang jika kita di sini."

TACENDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang