bukan pacar ; lty

19

"Jena."

"Gyu...
Taeyong—"

"Gak usah dijelasin gue ngerti, naik."

Gue langsung gece naik ke mobilnya, tumben ni anak pake mobil.

"Mau kemana?"

"Terserah."

"Oke kita keliling Bekasi."
"Kalo belum cukup kita keliling jabodetabek."
"kalo belum cukup juga kita keliling jawa"
"kalo ga cukup juga... gatau gue gapunya duit"

"hm."

"Kalo mau nangis tuh nangis aja Jena gak usah sok sok tegar."

"HUAAAAAA."
"GYU GUE BREAK SAMA TAEYONG."

"HAH?"
"LO PUTUS?"

"Bukan putus tapi break."

"Cuman beda bahasa, emangnya beda?"

"Ya kalo di pacaran kan istilah break buat istirahat bentar."

"Planta plente, kalo putus ya putus kalo lanjut ya lanjut."

"Kan masih sayang."

"..."

Mingyu ngambil tangan gue terus digenggam, dielus" buat nenangin gue.

"Kalo emang ga kuat buat ngelanjutin, gue minta tolong banget sama lo, lepasin. Yang sakit hati kalo lo ada masalah sama Taeyong bukan cuman lo Je."

"..."

"gue juga."

"..."

"Pilihan ada di tangan lo, gue cuman bisa sukarela jadi tempat sandaran kapanpun lo butuh."

Udah semingguan gue ga kontakan sama Taeyong. Masi sering galau. Walaupun tiap hari Mingyu nemenin. Ke rumah gue nganter roti bakar. Tapi kan, beda orang :(

TAPI KAN LO SENDIRI JENA YANG MINTA BREAK MASA LO JUGA YANG GALAU

besok hari sabtu, mumpung weekend diajakin mingyu foto foto. Katanya buat refreshing biar gue ga galau mulu. Yaudala gue terima aja ajakannya.

*tengtengtengtengtededengtengtengtengtengtengteng

"Halo gyu ngapain tengah malem vc gue?"

"Jena tidur."

"Belum ngantuk."

"Udah jam satu."

"Ga bisa tidur."

"Paksa."

"Tetep ga bisa."

"Terus gimana? gimana supaya lo tidur?"

"Ga tauuu."

"Gue depan rumah."

"Hah serius?"

"Becanda, ngapain gue depan rumah lo tengah malem, hunting kunti."

"Ck tersera."

"Tidur cepet gue tungguin."

"Lo tidur deluan aja."

"Mana bisa."

"Bisa."

"Gak."
"Cepet tidur."

"Gue kangen Taeyong."

"Besok kita ketemu Taeyong."

"Ngapain?"

"Katanya kangen."

"Gak mau."