mall

105 18 3
                                    

"Kak cepet, keburu tutup tokonya" kata Alin sambil manasin mobilnya, ralat mobil ayahnya lebih tepatnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kak cepet, keburu tutup tokonya" kata Alin sambil manasin mobilnya, ralat mobil ayahnya lebih tepatnya.

Shuhua mendecak, "mana ada tutup baru jam lima juga"

"gua jam tujuh mau pergi sama temen kak"

"temen apa temen ?" ledek Shuhua.

"temen kak temen"

"eh Wooyeon mana, lama banget" kata Guanlin, mengalihkan pembicaraan.

"bentar, gua panggil aja"
Shuhua letakin tas nya di kursi mobil  terus keluar dari mobil

Btw, Wooyeon itu adek Shuhua yang ke dua.

tak lama kemudian, Wooyeon muncul disusuli oleh Shuhua.

"nggak ada yang tinggal kan ?" tanya Guanlin memastikan.

"gaada bang" kata Wooyeon.

"kuy berangkat" kata Shuhua
Guanlin mengangguk.

"soalnya malam nanti Alin mau ngapelin doi" lajut Shuhua lagi sambil nyengir.

Guanlin terbatuk.



"pusing, ini gue beliin apa ya" tanya Wooyeon ke Shuhua

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"pusing, ini gue beliin apa ya" tanya Wooyeon ke Shuhua. Shuhua pun sama bingungnya.

Guanlin kemana ? udah keluyuran dia di toko sepatu, katanya kadonya biar kakak adeknya aja yang milih, dia terima beres.

setelah berkeliling di berbagai toko yang ada di mall tersebut, akhirnya mereka sepakat ngasih Wony kado seperangkat alat tulis yang desainnya imut lucu, lengkap mulai dari buku, pena, pensil, hingga notebook kecil.

kalo kata Wooyeon, biar Wony makin rajin belajar. Shuhua iya-iya aja.

nah, masalah bermula dari sini.
ketika mau membayar, Shuhua panik, dompetnya nggak ada di tas. Dia baru ingat, waktu itu dia nggak mindahkan dompet dari tas sekolah ke tas pergi-perginya, karena emang gaada dompetnya.

apa karena jatuh tadi ya, jadinya dompet gua ikutan jatuh ?

Shuhua merutuk kecerobohannya.

untung Wooyeon punya uang lebih, jadi dia nutupin semua pembayarannya. Habis ini rencananya Wooyeon mau ngerampok dompet Guanlin buat ganti uangnya. Kalo Shuhua tunggu waktu dompetnya udah balik lagi, baru dirampok.

sebelum pulang, adek mereka alias Wooyeon mau beli boba dulu, alhasil mereka ikutan beli juga.

boba disponsori oleh Guanlin.

Shuhua yang antri, karena Wooyeon minta temenin beli sepatu, dan Guanlin malas antri, katanya terlalu mencolok kalo dia antri, terus nanti malah banyak cewek yang minta kontak dia.

dih, kepedean.

Shuhua asik menyedot boba taro nya, sambil menunggu pesanan adeknya yang lain. Eh sialnya Shuhua oleng, hilang keseimbangan. Efek terlalu menikmati boba.

untung Shuhua nggak jatuh telentang ke belakang, karena ada mas-mas di belakang yang sigap nangkap Shuhua.

"makasih makasih, udah nolong sa-LAH ELOO !??" kata Shuhua heboh sendiri.

Renjun merapikan bajunya yang kusut dan basah karena ketumpahan.

Shuhua meringis melihat baju putih yang dikenakan itu sekarang udah ada bercak keunguan, plus beberapa boba menempek di baju.

Udah kayak baju di tie dye pake warna ungu putih, plus boba sebagai manik-manik nya.

"aduh sori maaf banget ya." kata Shuhua terus reflek nepuk-nepuk baju yang ketumpahan.

Renjun kaget, karena ketumpahannya tuh di bagian dada Renjun, terus dengan spontannya tuh cewe dengan secara tidak langsung menggrepe dada Renjun.

mama, dada renjun sudah tidak perjaka lagi..

"oh iya, kita satu sekolah kan?, lo yang di uks tadi kan ? nama lo siapa? kelas berapa ? nanti gua tanggung jawab, suer" cerocos Shuhua lagi

Renjun menggenggam kedua tangan Shuhua, menurunkan dari bajunya. Terus Renjun mengibaskan sedikit bajunya yang dipegan Shuhua tadi.

"Udah jadi tuh ambil boba lo" kata Renjun.

Shuhua mengangguk, terus ngomong bisik-bisik ke tante penjual bobanya, terus narik Renjun sekuat tenaga.

Shuhua narik Renjun ke arah toilet.

"gue tau lo pake baju kaos putih didalamnya. Jadi sekarang lepas baju lo" kata Shuhua ke Renjun.

"gila lo" kata Renjun.

"cepet lepas, biar gue cuciin" kata Shuhua.

"gua bisa cuci sendiri" kata Renjun sinis.

Shuhua ngangguk, "iya bisa, tapi gue merasa bersalah".

"jadi, lo mau lepas sendiri apa gua lepasin !?" tanya Shuhua galak, sambil berkacak pinggang.

Renjun melotot kaget.
Gila, agresif banget ini cewek.

Malas menunggu lama, Shuhua mulai membuka kancing baju Renjun bagian atas, Renjun mendecak, menahan tangan Shuhua. Terus masuk ke dalam toilet.

nggak lama kemudian Renjun keluar dari toilet, terus ngasih kameja nya ke Shuhua.

Shuhua sigap menerima baju Renjun.
"oke besok gua balikin ya, eh eh bentar bentar, woii cowok, ini gua balikinnya gimana!!" kata Shuhua setengah teriak ke Renjun yang sudah berjalan menjauhinya.

"Renjun'' kata cowok itu sambil mengangkat tangan kanannya, kemudian berlalu pergi.

"eh siapa tadi namanya ? jun ? enjun ? enjim?" tanya Shuhua dalam hati.
ah bodoamat lah, nanti tanya Heejin aja, mungkin dia tau.

"katanya dompet hilang, kok beli baju?" tanya Alin waktu melihat plastik yang dipegang Shuhua.

"ini baju orang lain"

Wooyeon kaget, "hah elo maling kak?" tanya nya polos. Guanlin refleks menginjak rem mobil.

Shuhua menghela nafas lelah, terus jelasin kejadian sebenarnya ke kedua adeknya.

sampai dirumah Shuhua buru-buru nyamperin mesin cuci rumah, terus ngerendam baju tersebut. Untung putih semua jadi bisa dibersiin pake pemutih.

Shuhua menghela nafas lega, ketika melihat baju itu sudah terjemur dengan semestinya, tinggal menunggu kering saja.

Tapi nggak jadi lega, waktu ingat kalo dompetnya hilang.

Alamat kena omel ini, tapi kalo ga diceritain bisa jadi bahaya, batin Shuhua.


happy new year semuanya !!!
semoga di tahun ini corona hilang, dan semua yang kita inginkan tercapai.

AAMIIN.

787 kata, hehe maaf dikit ya :")
ayo ayo dibaca hehe

kritik, dan saran diterima, tapi pakai bahasa yang baik ya.

jangan lupa vote dan komen ya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 02, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Koko Galak [Renjun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang