P-3

10 1 0
                                    

Mata gadis itu membelalak terbuka dengan rahang nya mangap lebar.

"Why should i?" Ucap jieun tidak terima. Melipat kedua tangan nya didepan dada. Menatap Soe ha.

"Lo gapernah denger ini? Bos itu raja." Balas lelaki itu datar. Menyandarkan tubuh nya pada meja. dengan 1 tangan nya sebagai penahan.

Gadis itu terdiam tidak menjawab. Berfikir keras dengan kata-kata lelaki itu. Menatap sepatunya.

Soe ha lalu tersenyum kecil. Kemudian melangkah kan kaki nya perlahan. Mendekati jieun sehingga sepatu nya yang lebih besar dari jiuen terlihat oleh nya yang sedang tertunduk bengong.

"Ih apasi!" Ucap gadis itu kesal. Mengangkat kepalanya.

"Jangan bengong. Jawab." Ucap lelaki itu datar.

Membungkuk kan dirinya setengah badan. Mengangkat dagu jieun tinggi dengan satu tangan nya, dan sebelah tangan nya lagi berada di dalam kantong nya. Menatap ke mata jieun sangat dekat. Dekat banget!

Kaget! Kenapa harus sedeket ini! God.

Sibuk berdebat dengan dirinya, lagi-lagi tanpa sadar jieun tertegun diam menatap kedua mata Soe ha.

Apaan si ini orang
Rese banget deh
.
.
.
.

Lelaki itu memasang ekspresi datar lalu—

Cup!

Cium lelaki itu di leher jiuen tiba-tiba!

A! Tidak sempat mengeluarkan kata-kata jieun termakan dengan emosi nya sampai dia tidak dapat menggerakkan dirinya. Kepalanya serasa mau meledak!

Soe ha mengangkat kepalanya, memutar bola matanya menatap datar gadis itu masih tidak bereaksi sama sekali.

"Hm masih tidak ada respon?" Ucap lelaki itu dengan posisi memiringkan wajahnya ingin mencium gadis itu.

Meletakkan sebelah tangan nya di samping tubuh gadis itu. sebelah nya mengambil leher jieun. Jelas tangan soeha lebih besar dari pada leher jieun yang membuatnya semakin gemes dengan gadis fearless dihadapannya itu.

Jieun seakan terkena sihir. Dia tidak bisa menggerak kan tubuhnya. Serasa dikendalikan oleh suasana sekitarnya.

Sedikit lagi!
Sisa beberapa centi!
Jangan
Jangan
Jangan
No!

Hap!

Kena! Tapi bukan bibir jieun melainkan kening jieun. Dengan sedikit tertutupi oleh poni gadis itu Soe ha mencium kening jieun bercanda.

"Haha.. bercanda." Ucap Soe ha sedikit tertawa ringan, mengelus kepala jieun lembut. Lalu terduduk di sebelah gadis itu.

Plak!—
Jieun lalu menepis tangan Soe ha kesal.

"Bodo ah! Gue pergi!" Ucap nya lalu mendiri kan posisi tubuhnya.

Mengambil tas nya dan membereskan barang-barang nya secepat mungkin.

Buk—
Sebelah tangan besar lelaki itu menahan jieun dengan menyandarkan tangan nya di ujung-ujung meja. Mengagetkan jieun.

"So you want to leave?" Ucap lelaki itu datar.

"Iyalah! Gila lo!" Ucap jiuen dengan dahi mengernyit.

"Huff.." hembus berat Soe ha.

Dengan sigap tangan Soe ha mengambil handphone jieun dan mengetik kan sesuatu.

"Eh! Hp gue!"
.
"Lo ngetik apaan!"

"nomor gw."

"Hah?! Buat apa!"

Soe ha mengacuhkan jieun yang berusaha mengambil kembali hp nya.

Ih kenapa nih orang tinggi banget si?
Ngeselin banget deh!

Soe ha sedikit terganggu dengan jieun yang menyenggol-nyenggol tubuh nya. Dia tidak bisa mengetik dengan bener.
.
.

"Diem bentar."

Grap!
Tangan panjang Soe ha langsung mengambil tubuh jieun dan memeluk nya ke dada bidang nya supaya gadis itu tidak mengganggunya.

"Wah berani-berani nya lu ya!" Berontak jieun lagi-lagi didalam pelukan Soe ha.

Soe ha tidak menanggapi gadis itu dan terfokus untuk memasuk kan nomor nya.

Tenaga Soe ha jelas lebih kuat dari jieun. Membuat jieun sedikit kewalahan menghadapi lelaki dihadapan nya. Dia bahkan tidak bergeming sedikit pun.

"Heuh" hembus berat gadis itu berhenti memberontak. Sayangnya, tangan Soe ha tidak ingin melepaskan nya dulu.

Duh kaki gue pegel. Ucap batin jieun memutar-mutar ujung kakinya.
.
.
.
.
.

Duk—
Menyadari gadis itu kelelahan, Soe ha lalu menduduk kan dirinya di atas meja dan mengangkat enteng gadis itu di pangkuan nya.

Eh? Kok dia seenaknya banget si!
Sumpah gue ga ngerti dia maunya apa!

Terpaksa dengan sabar gadis itu menunggu dan menerima keadaan nya. Kadang Tuhan suka gaadil ya? Gumam jieun memutar kedua bola matanya.

Sesekali mata nya melirik ke tangan atletis Soe ha yang masih memeluk nya dengan erat.

"Lepasin aja. Gue ga kemana-mana."

"Darimana gue tau?"

"Gue gabakalan bisa pergi juga. Jadi gausah erat banget meluk nya."

Lelaki itu membalas menatap gadis itu datar selama beberapa detik. Lalu mengurangi tenaga nya. Tidak dilepas! Cuman di kurangin aja.

Jieun menatap lelaki itu bingung. Dia sebenarnya lagi ngapain sih? Kok bisa jadi kayak gini deh.

Eh bentar
Perasaan ngetik nomor itu bentar doang
Kok dia kayak..

Menyadari hal itu jieun kaget membuka matanya lebar menatap ke wajah cowok itu.

Terpasang ekspresi menyeringai di wajahnya. Apa yang udah cowok ini lakukan?

"Selain ngetik nomor, lu ngapain?." Tanya jieun

Hal-hal yang engga-engga udah mulai terlintas dikepala gadis itu.

Dia engga nelfon polisi buat pulangin gue kan?
No gue gaboleh pulang
Kalo Daddy Ampe tau

Keringat dingin mulai menguasai jieun.

Tubuh gadis itu mulai bergetar ga karuan. Air mata terlihat ingin menetes dari mata biru indah jieun.

Menyadari tubuh gadis itu bergetar, Soe ha lalu menatap heran ke gadis itu dan terkaget melihat wajah gadis itu yang mengeluarkan air mata.

Sigap tangan Soe ha memegang wajah jieun dan menyapu air matanya bersih.

"Kenapa? Ada yang sakit?."

"Hiks..hng.."

"Ada apa?"

Soe ha terus berusaha menenangkan jieun di pelukan nya dengan mengusap kepala nya. Kenapa nih cewek daritadi nangis mulu?

"Shh gapapa." Usaha cowok itu menenangkan jieun mengusap air matanya yang tidak berhenti mengalir.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 11, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

TAKE ME OUT | Im Jieun X Kim Soe HaWhere stories live. Discover now