D- Day

26 4 0
                                    

Aku tidak menginginkan ini. Tp takdir berkata lain.

~ffn~

❄️❄️❄️

“A a a a” suara Woozi terdengar menyebar keseluruh backstage.

“Dari kemarin kau hanya melakukan hal seperti itu, tapi suaramu bisa membuat seluruh orang diam. Woah luar biasa” sahut Mingyu.

“Wonwoo tidak pernah berlatih, dan dia selalu tampil maksimal” timpal Hoshi.

“Bahkan deep voice nya bisa membuat orang meneteskan liurnya” tambah Seungkwan membuat ruangan menjadi ricuh.

“Ah sudah-sudah. Sebaiknya kalin berlatih agar bisa tampil sempurna” ucap S.Coups menengahi.

“Ah benar. Bukankah kita akan tampil di depan gadis-gadis cantik?” sahut Mingyu.

“Siapa?” Vernon akhirnya ikut bergabung.

“Bukankah Blackpink akan tampil bersama kita?”

“Tidak. Mereka akan tampil di hari kedua”

“Benarkah?Aihh padahal aku sudah terlihat sangat tampan” ucap Mingyu kecewa.

S.Coups yang mendengar itu pun hanya menggeleng-menggeleng kepalanya. Bukan rahasia umum jika Mingyu benar-benar mengharapkan Blackpink tampil bersama grupnya kali ini.

Akhirnya  perbincangan tidak penting Mingyu yang mendapat banyak tentangan dari member lain berakhir dengan intruksi staff yang mmeberitahu bahwa mereka akan tampil.

Penampilan mereka mendapat antusias penuh dari penonton Osaka yang memenuhi tempat konser.
Kerja keras mereka berlatih hingga larut malam terbayar lunas dengan senyum merekah dari para penggemar.

“Akhirnya selesai” DK berucap seraya menjatuhkan tubuhnya ada sofa panjang di backstage.

“Kalian telah melakukan yang terbaik. Terimakasih” S.Coups berbicara lantang lalu bertepuk tangan diikuti member lainnya.

“Kita istirahat dulu. Lalu kita akan membicarakan penampilan hari ini” lanjut sang leader.

“Setujuu” ucap Mingyu semangat.

“Ayo kita kembali”

Setelah membereskan berbagai peralatan dan barang-barang. Semua member kembali ke penginapan dengan menggunakan dua kendaraan. Raut lelah Nampak pada wajah tampan ke-13 lelaki itu.

“Wonwoo ayo” teriak DK saat menyadari ketertiggalan Wonwoo.

“Aku menyusul”

Lelaki tu membelokkan langkahnya pada sebuah rak buku besaryang ada di hall penginapan mereka. Lelaki bermarga Jeon itu memang sangat menyukai buku. Bahkan dia bisa mengabaikan apapun demi sebuah buku yang dia baca.

Sebuah buku dengan sampul berwarna biru menarik perhatiannya.

“Ah permisi” ucapnya saat seorang pelayan melewatinya.

“Bolehkah aku meminjam buku ini?”

“Tentu saja tuan. Buku ini bebas di pinjam pengunjung hotel” jawab sang pelayan ramah.

“Ah baiklah. terimakasih”

Setelah membungkukkan badan. Wonwoo memutuskan untuk kembali ke kamarnya. Naik menggunakan lift, sesekali lelaki bermata rubah itu membaca sekilas buku di tangannya.

A Secret StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang