03. After Accident

8.6K 504 468
                                    

×××××××××

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

×××××××××

Draco mengernyit menatap selembar kertas laporan didepannya. Bekerja sebagai kepala auror tentu bukan hal yang mudah. Apalagi saat dirinya juga harus mengurus semua perusahaan milik keluarga Malfoy.

The Dark Lord mengatakan padanya untuk mengisi jabatan itu karena ia mengatakan bahwa Draco lah orang yang cocok untuk mengurusnya.

Setelah perang usai, banyak hal yang berubah. Dan menurunnya populasi penyihir salah satunya. Dengan adanya pernikahan ini, mungkin adalah jalan satu satu nya.

Ia dari dulu sangat pusing dengan segala hal yang di katakan ibunya tentang memiliki keturunan.

Sudah lima tahun pernikahan dan Astoria belum bisa memberinya apa apa.

Perempuan sialan itu bahkan sangat merepotkan, selalu meminta jatah galleon untuk sekedar berhura hura di pub, atau berbelanja barang tidak penting.

Draco sebenarnya juga menyukai hal hal malam seperti pergi ke pub, tapi dia tidak se maniak Astoria yang selalu menghabiskan galleon nya untuk pergi kesana. Berjudi, dan berjudi.

Ibunya tidak tau akan hal ini, tentu saja. Narcissa jelas akan marah besar jika mengetahui menantu nya adalah seorang pejudi dan wanita malam.

Pernah sekali Draco memergoki Astoria sedang bercinta dengan salah satu rekan Death Eater nya, yaitu Thomas Mulciber, kembaran dari Robbin Mulciber. Dan ia hanya menatapnya saja, toh Draco tidak mencintai Astoria, jadi apapun yang dilakukan perempuan itu, Draco tidak peduli sama sekali.

Lelaki itu melirik pada jam yang melingkar di pergelangan tangannya. Pukul lima belas tepat dan waktu nya untuk pulang kerumah.

Ia membereskan beberapa berkasnya dan berjalan menuju perapian.

Setelah sampai di Manornya, ia menatap sekeliling nya yang terlihat sepi.

Ia merenggangkan bahunya yang kaku. Berjalan pelan menuju kamarnya. Ia melirik sekilas pada sudut lorong, menatap kamar Hermione berada.

Ia memejamkan matanya. Mengingat beberapa hari yang lalu disaat ia menyetubuhi nya dengan kasar. Draco bisa mengingat bagaimana ia menangis disela sela desahannya.

Perasaan aneh yang tak pernah ia rasakan pada Astoria menjalar pada hati nya, menyita semua fungsi tubuhnya dan membuat langkahnya berjalan dengan sendirinya ke arah ujung lorong itu.

Ia menekan knop pintu, dan membukanya. Tidak terkunci.

Memasuki ruangan dengan pelan, Draco bisa melihat Hermione tertidur dengan lelap diranjangnya.

Ia menghela nafas lagi dan memilih meninggalkan ruangan.

Sayup sayup ia bisa mendengar seseorang memanggil namanya.

"Dracoo"

Lelaki itu menoleh cepat, dan berjalan menghampiri Hermione. Membelalak kan matanya saat melihat wajah perempuan itu pucat pasi dan bibirnya membiru.

AFTER WAR (Short Story) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang